Senyum Puas di Ladang Jagung TJPS Kemitraan Bank NTT, Gubernur Viktor: Ini Kerja Hebat

Nuansa NTT239 Dilihat

SoE (MEDIATOR)—“Ayo, mari sini…Hari ini kita panen disini. Ini kerja hebat, kita sedang berada di surga,”demikian Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, saat melambaikan tangan mengajak rombongan untuk masuk ke dalam kebun warga di Dusun IV Kampung Saimei, Desa Toineke Kecamatan Kualin, TTS. Di lokasi ini, Gubernur Viktor melakukan panen jagung Program TJPS Periode Tanam Oktober 2022 – Maret 2023 secara simbolis di atas area 5 ha. Untuk diketahui  rincian luas  lahan yang siap dipanen se-Kabupaten TTS seluas 73.490 Ha ( dengan perkiraan hasil jagung 172.701 ton).

Ikut mendampingi gubernur melakukan panen jagung saat itu, Kadis Pertanian NTT, Lucky F Kolly, sejumlah staf khusus, juga Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dan pejabat lainnya. Mereka masing-masing didampingi warga, secara serentak memanen jagung yang bulirnya sudah disiapkan untuk dipanen.

Dalam arahannya di lokasi pertemuan yang terletak di samping kebun, Gubernur VBL melakukan pertemuan dengan warga. Saat itu VBL menyampaikan kepada masyarakat untuk mengandangkan ternak-ternaknya sehingga tidak merusak kebun warga. Menurut VBL kalau mau kerja dan capai produksi  besar, ternak haruslah dikandangkan. ” Saya minta bapa desa atur supaya hewan-hewan itu diikat. Kita kembangkan program TJPS karena  batang jagung ini yang hijau-hijau sudah harus kita ambil karena proteinnya masih cukup untuk kasi makan sapi. Sapi akan tambah besar, jangan tunggu sampai tua kering kerontang baru diambil, sudah tidak ada manfaat apa-apa lagi,”jelas Gubernur.

Baca Juga  Paket Wisata Hadakewa Dikelola Secara Digital, Raup Keuntungan Luar Biasa

Tak hanya itu, Gubernur menyampaikan juga, dia akan berbicara dengan Kapolres, “Agar siapa punya ternak masuk di kebun, maka yang punya kebun boleh ambil piara dan jadi miliknya, mau potong kasi mati juga boleh, saya yang tanggungjawab. Nanti kita omong dengan Kapolres teknisnya,” kata Gubernur disambut tepuk tangan ratusan warga.

“Sapi, kambing, babi semuanya didalam (kandang,red), yang lepas tidak apa-apa, begitu lepas tangkap piara, kalau dia mau ribut, kita bawa ke ranah hukum. Jadi bapak desa, pak asisten tolong nanti saya bicarakan dengan Kapolda ,kita akan bikin aturannya.  Jadi siapapun yang binatangnya masuk dalam kebun tidak ada perkara lagi. Supaya orang yang piara sapi, piara kambing, piara babi, dia jaga sendiri karena kalau kita yang pagar kebun begini banyak, kita bikin 5.000 Ha uang berapa banyak kita mesti keluarkan untuk bikin pagar. Lebih baik uang itu kita pakai beli traktor, minyak, pupuk dan benih. Kita harus mulai berubah sudah. Kita tinggalkan cara-cara yang sudah ketinggalan, salah dan tidak sesuai lagi dari nenek moyang kita. Jadi kita punya kebun tidak akan ada pagar lagi,” pungkas Gubernur VBL seperti dikutip Biro AP Setda NTT.

Baca Juga  Kreasi Hebat Camat Insana, Seluruh Anak Usia Nol-Lima Tahun di Tiga Desa Wajib Menabung di Bank NTT

Nixon Balukh, SP, M.Si, Kepala Bidang  Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, dalam presentasi materinya di hadapan Gubernur VBL menyampaikan bahwa Realisasi Tanam Jagung NTT Tahun 2022 seluas 289.970 Ha dan untuk Kabupaten TTS sendiri yang terealisasi adalah seluas 74.281 Ha.

Untuk TJPS Pola Kemitraan Tahun 2022 dari target 105.000 Ha, realisasi tanamnya seluas 101.356 Ha melalui TJPS Pola Kemitraan berbasis Kredit Mikro Merdeka (KMM) Bank NTT dan yg berbasis non kredit dan Kab. TTS seluas 23.547 Ha.

“Hari ini Pak Gub Panen simbolis 5 Ha TJPS Non Kredit dan Pelepasan pembelian dan pengiriman jagung TJPS sebanyak 10 ton yang dibeli dari 3 orang petani/wirausahawan mandiri yaitu, Athoneta Nesimnasi dengan luas tanam 1 Ha, Ferdinan Nesimnasi dengan luas tanam 0,5 Ha dan Markus Nesimnasi dengan luas tanam 0,5 Ha dengan harga pembelian masing-masing dengan harga  Rp. 4.500/ kg,” jelas Nixon.

Baca Juga  Juri Festival Desa Binaan Bank NTT: Digitalisasi dan Elektronifikasi Jadi Prioritas Penilaian

Besaran kredit yang di pinjam petani tersebut adalah, Athoneta Nesimnasi Besaran KMM Rp.6.100.000 untuk luas 1 ha, Ferdinan Nesimnasi Besaran Kredit/KMM Rp.3.100.000 untuk luas 0,5 ha dan Markus Nesimnasi Besaran Kredit/KMM Rp.3.100.000 untuk luas 0,5 ha

Dari kredit pada Bank NTT tersebut, ketiga petani memperoleh pendapatan yg diperoleh setelah dikurangi pinjaman uang di bank NTT, Antoneta Nesimnasi: 5.000 kg X Rp 4.500 = Rp 22.500.000-6.100.000= 16.400.000; Ferdinan Nesimnasi: 2.500 kg X Rp 4.500 = Rp 11.250.000 – 3.100.000 = 8.150.00 dan Markus Nesimnasi: 2.500 kg X Rp 4.500 = Rp 11.250.000 – 3.100.000 = 8.150.000.

Sebelumnya, Gubernur VBL didaulat melakukan Penandaan Hewan Ternak Sapi dengan cara pemasangan chip di lokasi panen yang telah disiapkan sebanyak 5 ekor sapi. Jumlah keseluruhan sapi se-Kab. TTS yang telah diberi Chip sebanyak 22.345 ekor dari target 215.846 ekor sapi. (BIRO AP/KJR)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan