Oleh: Sam Harly Babys *)
22 Agustus 2022, menjadi hari yang akan selalu diingat oleh George Melkianus Hadjoh, SH. Pasalnya di tanggal ini, dirinya resmi dilantik oleh Gubernur NTT atas nama Presiden Republik Indonesia, sebagai Penjabat Wali Kota Kupang. Tentu bukan sesuatu yang mudah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diemban. Dengan begitu kompleksnya masalah yang ada di Kota Kupang, tentu membutuhkan kecerdasan, kepedulian dan keberanian untuk menjalankan amanah ini.
Dikutip dari harian Timor Express tanggal 24 Agustus 2022, saat memimpin apel perdana dengan seluruh ASN lingkup Pemerintah Kota Kupang di Lapangan Upacara Kantor Walikota, masalah sampah menjadi salah satu masalah yang akan mendapat perhatian serius darinya.
George secara tegas mengatakan bahwa masalah sampah di Kota Kupang akan diselesaikan dalam waktu 2 bulan ke depan. Dan targetnya adalah dalam kurun waktu 1 tahun ke depan, dirinya bakal menghantar Kota Kupang sebagai kota terbersih. Sebelumnya (tahun 2019 Kota Kupang sebagai kota terkotor nasional).
Sekali lagi, ini bukan perkara mudah untuk menyelesaikannya, mengingat masalah sampah ini merupakan masalah karakter dari setiap manusia. Kalau manusia itu karakternya kuat dan peduli kepada masalah kebersihan, maka dipastikan tidak ada masalah. Tetapi kalau karakternya pas – pasan, berpikir gaya purba, dan tidak peka soal kebersihan, maka ini yang sulit. Tipe orang dengan karakter seperti ini sedikit membutuhkan waktu untuk bisa berubah.
Dengan predikat sebagai kota terkotor nasional tahun 2019, sejujurnya mau dikatakan bahwa tingkat karakter manusia di Kota Kupang terhadap persoalan sampah masih di bawah rata – rata. Hal ini merupakan persoalan yang tidak mudah yang harus dihadapi oleh Penjabat Wali Kota Kupang saat ini.
Sebagai penulis, saya cukup mengenal karakter dari Penjabat Wali Kota, karena sudah hampir 3 tahun belakangan ini, penulis merupakan staff dari sosok yang satu ini.
Sampah bukanlah hal baru bagi sang penjabat. sampah juga tentu bukan hal tabu yang akan keluar dari mulut orang nomor satu di Kota Kupang saat ini. Hal ini dikarenakan masalah sampah merupakan masalah yang setiap hari mendapat perhatian darinya. Saat menjabat sebagai Kepala Biro Umum Setda Prov. NTT, setiap hari dirinya dan seluruh staf Biro Umum meluangkan waktu 15 menit sebelum memulai aktivitas untuk memungut sampah yang ada di dalam dan seluruh lingkungan Kantor Gubernur. Bahkan setiap hari Sabtu pagi pukul 06.00 – 08.00 WITA, dirinya selaku koordinator Gerakan Peduli Sampah (GPS) bentukan Bapak Gubernur, selalu ada bersama seluruh anggota group GPS ada di titik – titik yang rawan sampah untuk membersihkannya. Belum lagi ajakan yang selalu beliau lontarkan di saat memimpin apel kekuatan Biro Umum untuk selalu peduli terhadap masalah peradaban ini.
Optimis terhadap penanganan masalah sampah di Kota Kupang, iya. Asalkan pekikan kolaborasi yang disampaikan saat memimpin apel perdana di Kota Kupang mampu diimplementasikan secara baik oleh seluruh staf, termasuk di dalamnya para camat, lurah bahkan ke tingkat RT/RW.
Masih mengutip dari harian Timor Express pertanggal 24 Agustus 2022, Penjabat Wali Kota secara tegas mengatakan bahwa dirinya tidak akan segan untuk menutup toko-toko dan hotel yang tidak mau memperhatikan dan terlibat dalam masalah kebersihan. Begitupula dengan Pimpinan OPD, beliau tidak akan ragu untuk memberhentikan dari jabatan apabila tidak memiliki kepedulian soal sampah.
Pernyataan ini tentunya merupakan bentuk keseriusannya dalam mewujudkan mimpi yang sedang dirangkainya. Pekikan optimisnya ini sangat mungkin terwujud karena kerja-kerja tegasnya ini akan mendapat dukungan dari Forkopimda.
“Saya akan gas betul-betul. Itu akan saya lakukan karena di sebelah saya ada Forkopimda, ada kejaksaan, ada kepolisian, ada tentara,” ungkap George pada sebuah kesempatan baru-baru ini.
Pernyataan di atas dapat mengandung makna bahwa dirinya akan sangat tegas dan tidak segan-segan mengambil keputusan “ekstreem” dalam penanganan masalah sampah. Ditambah dirinya adalah sesepuh Kempo di Indonesia, dimana memiliki karakter yang cerdas, peduli dan tentunya berani dalam mengambil sebuah keputusan.
Hal-hal di atas inilah yang membuat penulis begitu optimis, bahwa mimpi sang SINSEI ini dapat terwujud nyata ke depan.
Tentu selama ini sudah ada ide dan aksi berkaitan dengan penanganan masalah sampah di Kota Kupang. Mulai dari melibatkan pihak III, penambahan armada, pengaturan jam untuk penanganan sampah rumah tangga yang telah disosialisasikan selama ini, penambahan Tempat Pembuangan Sementara (TPS), bahkan pengerahan Pasukan Kebersihan untuk membersihkan Kota ini, semuanya sudah dilakukan.
Tetapi mengapa kota ini masih kotor?
Penulis tetap beranggapan karena masalah sampah adalah masalah karakter manusia.
Dan karakter seseorang itu bisa berubah kalau diajar terus menerus. setiap hari dia melihat aksi dari orang yang karakternya sudah kuat, tidak boleh berhenti. Dan harusnya diikuti dengan sanksi yang jelas dan tegas. Oleh karena itu, kerja kolaborasi dari orang – orang yang berkarakter kuat seperti yang disampaikan oleh Penjabat Wali Kota adalah tawaran yang harusnya diterima oleh warga Kota Kupang.
Di akhir tulisan, penulis mengajak seluruh kita untuk mari bersama l-sama bergandengan tangan mewujudkan Kota Kupang yang bersih.
Hidup di zaman modern, menuntut kita semua untuk berpikir dan bertindak modern. Dan kebersihan adalah paket komplit yang ditawarkan di era modern ini.
Selamat mengemban tugas, semoga mimpi yang masih abstrak ini, boleh dikonkretkan dalam setiap tindakan untuk menggapai hasil yang diimpikan. ***
Penulis: Staf Biro Umum Setda Prov NTT/Anggota Gerakan Peduli Sampah