Gelorakan Semangat Kolaborasi, Gubernur VBL Jelajah Daratan Timor, Kumpul Semua Bupati

Nuansa NTT172 Dilihat

Kupang (MEDIATOR)—Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat sadar betul bahwa provinsi ini hanya bisa maju apabila seluruh simpul bersatu, berkolaborasi dalam membangun. Tak hanya itu, seluruh stake holder diharuskan membangun kesepakatan bersama dalam Perencanaan Program Kerja untuk Tahun 2023 dari Tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi.

Penegasan ini disampaikan sosok yang disapa VBL ini saat memimpin  Rapat Kerja Penyamaan Program bersama Para Bupati se – daratan Timor bertempat di Ruang Rapat  Bupati Timor Tengah Selatan, Senin (8 Agustus 2022). Dalam rapat yang berlangsung di SoE, TTS itu, VBL mengatakan “Kita harus punya satu Komitmen juga penyamaan persepsi dan kita harus bekerja sama dalam rangka menyelesaikan masalah Kemiskinan dan masalah  Stunting di Pulau Timor. Harus ada Kolaborasi antara kita semua dan kolaborasi ini bisa berjalan dengan baik sampai tahun depan tahun 2023 dan kita fokus pada program yang kita rencanakan dan akan kita laksanakan.”

Lebih lanjut Gubernur NTT  menyampaikan bahwa masih banyak orang- orang atau  keluarga miskin  dan anak- anak  Stunting yang harus diurus, diperhatikan dan untuk itu kita tidak bisa bekerja sendiri sendiri melainkan harus bekerja sama membuat perencanaan, satu kesatuan gerak. Juga membuat program di bidang Pertanian dan Peternakan dengan menyiapkan lahan dan lahan lahan itu dikelola bersama dengan melibatkan orang- orang atau keluarga miskin tersebut. Lalu di siapkan bibit jagung hybrida , sorgum, kelor dan ayam sehingga ini bisa mereka gunakan untuk kelangsungan kehidupan dengan menaman dan memelihara sehingga mereka bisa terbebas dari keterpurukan dan kemiskinan serta Stunting. Karena Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu penyumbang terbesar kemiskinan di Indonesia.

Baca Juga  Dukung Program Ketahanan Pangan, Danramil Hendri Libatkan Menwa Gemburkan Tanah di Kebun Sayur Kodim Kupang

Masih menurut VBL, selama ini banyak digelar rapat, tetapi minim action. Untuk itu, Gub VBL menginginkan agar para Bupati sedaratan Timor bekerja sama secara kolaboratif dan fokus pada pangan hingga sampai ke desa- desa serta memanfaatkan Dana Desa nya.

Dari alokasi anggaran Dana Desa sebesar 20 persen untuk penurunan stunting difokuskan pada penanaman jagung, sorgum, kelor dan pengembangbiakan ayam KUB. “Saya mengharapkan agar kita fokus pada hal-hal ini di tahun 2023 karena itu mulai dari sekarang kita fokus dengan mendata luas lahan, dan kepala keluarga miskin sampai dengan namanya siapa,”ujarnya seperti tertuang dalam release Biro AP SETDA NTT.

Jika ini dikerjakan secara baik, tahun 2023 bisa diselesaikan kemiskinan. Paling tidak turun signifikan.

Baca Juga  Berkunjung ke TTS, Gubernur VBL Apresiasi Penurunan Angka Stunting

Untuk itu, sejak pertemuan itu, Gubernur NTT memberikan deadline kepada para bupati se-daratan Timor supaya segera mendapatkan data orang miskin detail terkait nama dan luas lahan.

“Data nama KK miskinnya, data lahannya, sehingga fokus  anggaran itu kepada mereka yang miskin itu. Mereka yang kelola lahannya, mereka yang tanam dan mereka yang panen,”ujarnya menambahkan “Fokusnya hanya pada jagung, sorgum, kelor, dan yang tidak memiliki lahan pelihara ayam KUB.”

Jika ini dikelola dengan baik, dia memastikan pasti angka kemiskinan di NTT akan turun di tahun 2023. “Karena dengan hasil panen yang diperolah para KK miskin, angka pendapatannya meningkat, dan kemiskinan menurun,”jelas Gub VBL. Setiap bupati, tegas Gub NTT (VBL), harus memastikan luas lahan dan siapa yang mengelola lahan tersebut dan jumlah hasil panen mereka.

Pada kesempatan itu juga Staf khusus Gubernur NTT Bidang Ekonomi dan Pembangunan Prof Daniel Kameo menegaskan 80 persen penilaian BPS tentang angka kemiskinan itu unsurnya terletak pada makanan. “Jadi kalau Pak Gubernur bilang kalau fokus pada pertanian, orang miskin kita bisa keluar dari kemiskinannya,”tandasnya.

Baca Juga  Abner Yetimau, Benteng Hidup Penjaga Kampung Adat Takpala

Menanggapi perintah Gubernur NTT  itu, para bupati merespons positif dan mengaku siap untuk menyediakan data itu. “Kami akan berkoordinasi hingga ke desa untuk melakukan pendataan itu,”kata Bupati Belu Agus Taolin.

Setelah menggelar rapat bersama para bupati sedaratan Timor, Gub NTT (VBL) melanjutkan dengan melakukan rapat bersama para Camat, Lurah dan Kepala Desa Se Kabupaten Timor Tengah Selatan, di aula kantor Bupati TTS.

Pada kesempatan itu Gubernur NTT mengatakan Dana Desa 20 persen untuk penanganan stunting itu dimanfaatkan untuk menanam jagung, sorgum, kelor, dan pengembangbiakan ayam KUB.

Menurut Gubernur NTT dana itu akan difokuskan pada KK miskin. “Jadi mereka yang KK miskin itu yang mengerjakannya, dan tujuannya untuk penurunan angka kemiskinan di desa-desa, Dan ini butuh kerja kolaborasi,”ujar VBL.

Turut mendampingi Gubernur NTT,  Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Prof Daniel Kameo, Kepala Dinas PUPR Maxi Nenabu, Kepala Dinas PMD Viktor Manek, Karo Administrasi Pimpinan Priscila Parera, staf ahli Gubernur dr Mese Ataupah, Karo Hukum Max Sombu, dan Kadis Pertanian Lecky Koli. (**/AP/BOY)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan