Kupang (MEDIATOR)-Tiga hari lagi, atau tanggal 22 Agustus 2022 mendatang, pasangan Jefri Riwu Kore-Hermanus Man, segera mengakhiri masa jabatan setelah lima tahun memimpin. Dan, menyongsong akhir masa jabatannya, kedua tokoh ini pun aktif melakukan perkunjungan ke para tokoh simpul untuk memohon pamit, serta meminta maaf jika dalah kepemimpinannya, masih banyak yang harus dikerjakan.
Tidak hanya pada moment upacara bendera memperingati HUT RI ke-77 di lapangan upacara kantor walikota, pada 17 Agustus, melainkan sehari setelah itu, Kamis (18/8) pada moment evaluasi Smart City yang berlangsung di Palacio Ball Room, Aston Hotel Kupang. Dalam forum yang dihadiri ratusan tokoh itu, Jefri atas nama pasangan FIRMANMU, menegaskan hal yang sama. Mantan politisi Senayan itu jujur melihat bahwa selama lima tahun kepemimpinannya, masih ada beberapa kekurangan walau sejak wal memimpin, pihaknya punya semangat yang besar untuk membangun.
“Ketika di awal memimpin Kota Kupang di waktu itu, kami punya cita-cita yang tinggi sekali. Untuk bekerjasama dengan semua. Jadi kita setuju dengan sikap pak gub, kalau rufuk na rufuk memang. Karena cita-citanya besar, harapannya besar, tapi pelaksanaan di lapangan tidak bisa. Hanya semangat dua bulan tiga bulan lalu loyo memang,”ujar Jefri di atas podium.
Namun masih dalam pernyataannya, Jefri meminta semua pihak untuk jujur dan profesional melihat, bahwa dari kekurangan mereka, ternyata banyak yang berhasil. Dan keberhasilan ini cukup membantu masyarakat Kota Kupang saat ini.
“Bapi banyak juga yang jadi (berhasil). Beberapa tidak jadi, bamun banyak yang jadi, lebih dari yang jadi itu, contoh seperti Si Hebat itu. Si Hebat itu dulu ketika baru pertama kali kami menjadi walikota, itu sekian miliar habis untuk bensin (bahan bakar) saja. Ada yang kita potong. Jadi setengah saja. Walaupun dengan gejolak yang tinggi, begitu kontrol, pake sistem seperti ini, jadi hemat lagi. Lebih rendah lagi. Jadi begitu teman-teman, luar biasa pembangunan di Kota Kupang,”tegas Jefri saat itu disambut tepukan tangan peserta. Kehadiran aplikasi Si Hebat ini berhasil menekan pemborosan anggaran belanja bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional pegawai.
Untuk diketahui bahwa dari 43 total OPD dengan kendaraan pengguna BBM yang disediakan oleh pemerintah, sebanyak 1008 unit termasuk di dalamnya alat berat, terjadi efisiensi anggaran sebesar 9,75 persen dari alokasi anggaran yang tersedia yakni Rp 8 miliar. Data ini berdasarkan rekapitulsi untuk periode Januari-Juli 2022.
Sementara dalam testimoni simpul-simpul yang hadir, mereka menyatakan bahwa berdasarkan amatan di lapangan, banyak keberhasilan yang sudah dilakukan dan bahkan ada perubahan yang signifikan pada wajah kota. Testimoni itu datang dari berbagai kalangan yang mewakili enam pilar smart city yakni smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart environment, dan smart society. (BOY)