MEDIATORSTAR.COM, Kupang
Presiden RI, Joko Widodo, melakukan kunjungannya ke Kupang, Provinsi NTT, Rabu (23 Maret 2022) dan ada beberapa agenda menantinya. Seperti pengresmian sentra UMKM di Jl. Timor Raya Kelurahan Kelapa Lima (depan Hotel Aston) serta peninjauan penanganan stunting di Kesetnana-SoE, Kabupaten TTS.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat kepada Mediatorstar.com di Kupang beberapa saat yang lalu menegaskan kita patut beryukur jika NTT kembali dikunjungi oleh orang pertama di Republik Indonesia ini. “Kita bersyukur Pak Presiden datang. Tentu kita sambut baik. Kita harapkan kehadiran presiden dalam rangka pengresmian beberapa tempat yang juga mendorong pemerintah untuk percepatan stunting,”tegas VBL sembari menambahkan “Sekarang kita lihat di data yang ada kan 37 persen di survei dan terakhir kita pada posisi 22 persen. Berarti di bawah nasional. Kita harapkan perbaikan-perbaikan ini terjadi, sehingga angka stunting di NTT berkurang.”
Sementara itu, data menunjukkan bahwa berdasarkan evaluasi hasil operasi timbang periode Februari 2022 (18-03-2022) dari sasaran balita 2022 sebanyak 548.249 orang, balita yang ditimbang periode Februari 414.362 balita (75,6 %). Sasaran balita yang telah diinput melalui ePPGBM periode Februari 2022 adalah sebanyak 414.362 balita (100 %).
Atas data-data ini, maka dipastikan bahwa berdasarkan hasil statis gizi balita periode Februari 2022, berpredikat stunting 91.032 balita (22 %), wasting 42.068 (10,2 %) dan underweight 95.179 balita (23,2 %).
Ketua Pokja percepatan dan pencegahan dan penanganan stunting AKI AKB, Sarah Lerry Mboeik, merinci Kabupaten Sumba Barat Daya malah naik, dari 35.449 anak yang ada, yang ditimbang hanya 29.700 (84,2%) hasil e-PPGBM Agustus 2021 dari 31,2 % naik menjadi 44,3 % pada Februari 2022. Dan SBD hari ini berada pada posisi 44,3% (13.150) kasus.
Sementara itu Kabupaten TTS dari 41.707 sasaran telah diukur dan timbang 100 % dan anak yang terpapar kasus stunting 12.439 anak atau 29,8 % pada bulan penimbangan Februari 2022 dan hasilnya TTS turun 3,3 % (32,1 % di bulan Agustus 2021)
Masih di Kabupaten TTS, kecamatan yang mencatat kasus tertinggi yakni Kecamatan Amanuban Selatan, 1.290 sedangan prevelensi tertinggi ada di Kecamatan Mollo Barat 48,1 %. (MSC01)