MEDIATORKUPANG.COM, KUPANG—Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Rabu (8/6/2022) hadir dalam peresmian kantor PT Bursa Efek Indonesia (PT. BEI) di kawasan Jl. W.J Lalamentik Kupang. Banyak hal penting yang disampaikan orang nomor satu di Provinsi NTT itu dalam acara yang dihadiri para pimpinan lembaga keuangan di NTT. Diantaranya mengenai dunia investasi, dan kondisi NTT saat ini serta bagaimana NTT masa depan. Saat itu, tak disangka gubernur yang kerab disapa VBL itu, menyentil nama kelompok anak muda kreatif yang sering hadir dengan desain informasi renyah dan kucu namun penting. Yakni group KABOAX, yang saat ini memiliki pengikut ratusan ribu orang serta setiap kontennya ditonton banyak kalangan itu.
“Bicara tentang dunia investasi pasar modal di provinsi seperti NTT, maka effortnya itu harus besar, tidak biasa seperti kita bicara di Jakarta, Surabaya, atau di Medan. NTT harus mendapatkan perlakuan khusus. Saya selalu bilang kepada bapak Presiden, perlakuan khusus bapak Presiden membuat Nusa Tenggara Timur berbeda hari ini. Begitu juga sebagai Gubernur saya meminta perlakuan khusus dari PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI) untuk NTT, tidak hanya memberlakukan standar – standar yang biasa diberlakukan dimanapun, karena dari aspek apapun kami terlambat, pemahaman regulasi kami juga terlambat,”sebut VBL. Bahkan masih menurutnya, apa yang disampaikan oleh Direktur Pengembangan PT BEI, Hasan Fawzi tentang salah berinvestasi, karena dari dulu mindset manusia itu adalah bagaimana mencari uang yang gampang, cepat serta banyak.
“Jika ada yang merayu, mudah tertipu, bukan saja pada orang di kampung atau di daerah terpencil seperti NTT, teman saya seorang berpangkat bintang 2 pun uang 18 Milyarnya habis karena ditipu anak muda. Hari ini saya senang ada dua tokoh dari Bursa Efek Indonesia di NTT, pak Hasan Fawzi dan Direktur Keuangan dan SDM ibu Risa Effennita Rustam. Dengan energi besar ini saya harapkan minimal tahun depan kalau kita bertemu lagi, sudah ada 20 Emiten baru asal NTT. Dengan demikian kerjanya pasti Gubernur, BEJ, OJK, BI, dan semua teman – teman galeri investasi BEI akan terlibat,”tegas VBL.
Bahkan menurutnya dia akan bangga luar biasa kalau itu ternyata lahir dari usaha menengah dan kecil. Usaha mikro tidak kita harapkan, tapi dari usaha kecil menuju menengah, dan dari usaha menengah menuju lebih besar, itulah pesan ekonomi NTT dimana basis pertumbuhan ekonominya kuat.
Setelah badai besar COVID-19 sebagai gubernur, VBL menegaskan dia serius mendorong daerah-daerah, para bupati dan seluruh perangkat serta stakeholders pembangunan NTT untuk mendesain pembangunannya pada profesi atau kerja yang tidak terhambat oleh COVID-19. NTT sebagai provinsi miskin tetapi kami terkontraksi 0,83 % pada saat itu, tidak pernah menyentuh angka 1.
“Mengapa? Karena kami mampu untuk merubah profesi lapangan pekerjaan menuju kepada pertanian, peternakan, dan perikanan, yang dimana tempat itu tidak ada masalah dan larangan untuk berkumpul. Mana bisa kita larang berkumpul nelayan di laut, tanpa kita bicarapun dari dulu mereka sudah menjaga jarak, demikian juga petani. Maka begitu COVID-19 datang, seluruh perhatian dan energi menuju tiga tempat tersebut sehingga kita mempunyai basis pertumbuhan yang kuat dan solid disana,”tegas pengusaha sukses yang memiliki beberapa perusahaan raksasa itu.
Lebih jauh VBL menegaskan, dia menginginkan agar di dalam pembangunan Nusa Tenggara Timur, apalagi bagaimana kita mengejar literasi keuangan, inklusi keuangan kita, maka desain kerjanya tidak boleh desain biasa. Jaman sekarang ini berbeda, gaya – gaya anak sekarang juga beda, padahal marketnya anak muda.
Contohkan KABOAX
“Menyimak saran Ketua OJK NTT, Japarmen Manalu tentang awareness pada inklusi keuangan, model seperti kami berdua keliling seluruh kampus dan bicara, orang berpikir siapa lagi ini, muka jaman kolonial, paksa di jaman milenial. Tetapi kalau yang bicara itu anak muda dengan gaya kekinian mereka, banyak orang NTT yang lucu – lucu dan kalau ngomong banyak orang dengar dan ikut, contoh Kaboax, mereka bagus dipakai untuk memudahkan penyampaian pesan tentang bagaimana berhati – hati terhadap investasi bodong, juga melakukan sosialisasi tentang Bursa Efek dan apa saja manfaatnya.”
VBL menyarankan agar dibuatkan acara menarik yang berlokasi di Atambua, Alor, Sabu Raijua, di Labuan Bajo, agar masyarakat menjadi paham bahwa selain mereka menjadi investor, dan setelahnya mereka menjadi terbiasa untuk itu, lalu Emitennya berasal dari NTT, sehingga uangnya akan berputar di NTT, dan makin lama msyarakat kita akan memahami tentang Bursa Efek dan investasi pasar modal.
“Saya pikir itu pesan yang ingin saya sampaikan saat meresmikan Kantor Perwakilan BEI di NTT pagi tadi, walaupun sudah beroperasi dari tahun 2019, tapi hari ini kita bertatap muka untuk saling mengingatkan dan membangun semangat, karena manusia hebat jika dia memiliki 4 kriteria yaitu pertama, manusia SPIRITUAL, yaitu manusia yang dimanapun dia berada, memberikan harapan bagi dirinya dan orang lain, manusia yang mengatakan, “I never stop when i’m tired, I stop when I’m done.” Kedua, manusia INTELEKTUAL, cerdas, mau belajar segala hal, kemungkinan dan varian ilmu pengetahuan, sehingga mampu menganalisa dan menilai segala sesuatu secara komprehensif,”tegas Gubernur Laiskodat.
Ketiga, dia menyebut, syaratnya harus memiliki networking karena itu akan membawanya bertemu siapapun dan dimanapun dia pergi akan dikenali sehingga tidak akan pernah susah. Keempat, menjadi manusia SEHAT. Jika Manusia memiliki empat hal ini, maka uang akan datang kepadanya, karena uang itu berbanding terbalik dengan air. Kalau air mengalir dari atas ke bawah, uang mengalir dari bawah ke atas. Makin tinggi spiritual, kecerdasan, networking, dan kesehatan prima, kemanapun uang akan cari, laripun uang akan kejar.
“Karena itu daya berpesan, teruslah bersemangat dan saya tetap mendorong agar di kemudian hari Nusa Tenggara Timur menjadikan orang – orang yang melahirkan sejarah pembangunan baru bagi provinsi tercinta ini,”pungkas pendiri Partai Nasdem itu. (**/BOY)