GMKI Kupang Gelar Konfercab ke-XXVIII, Dituntut Jadi Teladan dan Dititipi Kasus Oknum Pelayan Asusila

Metro474 Dilihat

Kupang (MEDIATOR)—Badan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (BC-GMKI) Kupang. Jumat (30/9/22) menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XXVIII. Berlangsung di gereja GMIT Bethesda Noekele Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang 30 September-7 Oktober, tak hanya Konfercab melainkan diselenggarakan pula Konsultasi Study Lokal.

Kegiatan ni didahului ibadah yang dipimpin Pdt. Opi Ratu Edo, STh., dari GMIT Bethesda Amarasi, dan khotbah diambil dari Efesus 5:1-21 dengan perikop Hidup Sebagai Anak-anak Terang.  “Surat Paulus ini ketika dia berada dalam penjara di Roma. Tujuannya agar dia mau ajarkan jemaatnya dua hal. Yakni rancangan keselamatan melalui Yesus. Kedua, rasul Paulus ingin menjelaskan bahwa mereka ketika berkomitmen untuk hidup yang baru maka harus berjalan sesuai tuntunan Roh,”tegas Pdt Opi. Dan dia mengingatkan, Paulus menekankan tentang pentingnya jemaat mempunyai gaya hidup yang baru.

“Karena itu jangankan melakukan. Duduk bersama dalam mereka yang merancang kejahatan pun tidak diperbolehkan. Kita harus membawa dampak yang baik bagi orang-orang. Ini refleksi bagi GMKI hari ni. Apakah kita sudah punya way of life. Kita sudah ada pada Konfercab pada ke 28. Kita sudah punya tahun-tahun kehidupan yang cukup panjang. Di medan layanan yang berat begini, sudahkah kita berbuat sesuatu,”ujarnya lagi.

Baca Juga  Jemaat GMIT Imanuel Oepura Miliki Gedung Baru, Telah Melayani Sejak Jaman Belanda

Konfercab menurutnya harus jadi kesempatan bagi segenap anggota GMKI bukan sekedar merefleksikan melainkan menyusun kembali konsep pelayanannya untuk lebih bermanfaat bagi orang lain.

“GMKI harus ambil andil. Ada kasus sosial, kemerosotan moral. Tidak saja terjadi di masyarakat melainkan dalam rumah pelayanan. Kita tidak saja bicara mengenai pendeta atau calon pendeta tapi pemuda gereja. Bagaimana kualitas moral kita. Ketika kita hadir dalam medan layanan,”ujarnya serius.

Pdt. Opy Ratu Edo, S.Th ketika berkhotbah.
Foto: stenly boymau/mediatorkupang.com

Pemuda-pemuda gereja yang ber-GMKI menurutnya harus menghadirkan solusi. “Bahwa kita jadi generasi yang disebut anak terang. Kita butuh orang-orang yang melayani dengan kasih, kekudusan. Lewat Konfercab ini, mari kita berikan pikiran positif demi kemajuan bangsa. Dan kebaikan banyak orang,”tambahnya.

Tak hanya itu, sesepuh GMKI, Esthon Foenay yang hadir dan memberi sambutan pun memberi penegasan yang sama. Mengenai kualitas keimanan dan karakter Kristus pada setiap pemuda dan pelayan umat.

Baca Juga  Demi Transparansi, BPJS Kesehatan Luncurkan Data Sampel Terbaru dan New Mobile JKN

“Saya mau titip beberaoa hal penting untuk nanti tolong dievaluasi dalam Konfercab ini. Yani mengenai spirit dan karakter pemuda gereja hari ini. Ada juga oknum vikaris yang melakukan tindakan asusila terhadap tujuh anak. Saya minta GMKI untuk mengawal kasus ini, bila perlu dihukum sesuai ketentuan hukum yang berlaku, fenomena ini merupakan barometer dan indikator dari kemunduran  moral.”tegas Wakil Gubernur NTT periode 2008-2013 itu. Esthon juga berbicara mengenai advokasi yang dilakukan oleh GMKI, untuk membantu pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan, stunting dan penyakit sosial lainnya. “Dengan semangat Ut Omnes Unum Sint kita bisa memberikan pokok-pokok pikiran yang terkait dengan berbagai problematika yang menghambat masyarakat NTT baik secara eksternal maupun internal. Saya minta GMKI untuk berinisiatif memberikan konsep-konsep pikir bagaimana penanggulangan kemiskinan yang cukup tinggi saat ini,”tutur Eston.

Para tamu undangan sesaat sebelum Konfercab.
Foto: Dok GMKI

Ketua Majelis Jemaat GMIT Bethesda Noekele, Pdt Asanawa Takalapeta, S.Th dalam sambutannya menegaskan jemaat setempat dengan segenap hati menerima pelaksanaan Konfercab GMKI di wilayah mereka. “Yang ada dalam benak jemaat disini adalah orang-orang GMKI adalah pemuda/I yang memiliki karakter kuat seperti Daniel. Karena itu tolong itu ditunjukkan dalam pelaksanaan Konfercab,”tegasnya.

Baca Juga  Pimpinan OPD Diminta Percepat Penyerapan Anggaran 2023
Ketua BPC GMKI Kupang, Eduard Nautu saat memberikan sambutan.
Foto: stenly boymau/mediatorkupang.com

Ketua GMKI Cabang Kupang, Eduard Nautu saat itu meminta maaf jika dalam masa kepemimpinannya, mereka belum maksimal. Sementara ketua panitia pelaksana, Migdon Habapatu melaporkan, KSL dan Konfercab ini mengusung thema ‘Lihatlah, Kristus menjadikan semuanya baru. (Wahyu 21:1-5) dan Sub thema: Memperbaharui persaudaraan, meningkatkan kepedulian dan merengkuh mereka yang rapuh dalam upaya untuk menciptakan bumi (Indonesia) yang baru.

Santy Manihitu dari BPP GMKI, memberikan sambutan atas nama ketua umum.
Foto: stenly boymau/mediatorkupang.com

Santy Manihitu, yang merupakan pengurus pusat GMKI, dalam sambutannya mewakili ketua umum GMKI Pusat, menegaskan beberapa hal penting yang harus menjadi refleksi penting bagi peserta Konfercab. Agar menghindari argumentasi yang tidak penting dan membuang-buang waktu, serta lebih fokus pada materi yang membangun. Berbagai dinamika yang akan terjadi, mesti dicerma secara baik oleh akal yang sehat. Perlu kematangan dalam beradu argumentasi sehingga melahirkan ide maupun gagasan yang membawa GMKI naik ke level yang lebih tinggi lagi. “Boleh kita ber-GMKI namun tinggalkanlah legacy yang baik,”tegasnya singkat. (Stenly boymau)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan