Kupang (MEDIATOR)—Kepala Staf Korem 11/Wira Sakti Kupang, Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi, Rabu (6/6) pagi, hadir dalam sebuah forum ilmiah di Univesitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang. Kamlasi yang pada 27 Mei 2024 lalu berdasarkan SK Panglima TNI, pecah bintang satu (Brigjen) ini membeber strategi hebat dari TNI menyukseskan visi presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Kita (TNI) sudah memulai dengan program TNI Manunggal Air di bumi Flobamora. Air adalah sumber masalah yang sudah kita pecahkan dengan kita kembangkan pompa hidram, dan hari ini ada ratusan titik di NTT serta ribuan di Indonesia. Nantinya air ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangga dan juga sektor pertanian dan peternakan. Pertanian untuk pencapaian swasembada pangan masyarakat dan peternakan, susu untuk anak-anak kita,”beber Kamlasi dalam kuliah umum ‘Pemantapan Wawasan Kebangsaan Bela Negara dan Cinta Tanah Air Perspetif Peran Aktif Pemuda/Mahasiswa’, yang berlangsung di ruang teatre lantai 3 rektorat Undana.
Hadir saat itu tiga wakil rektor Undana, yakni Prof. Annyta Detha (Wakil Rektor 1), DR. siprianus Suban Garak (Wakil Rektor 3) dan 4 Prof. Jefri Balle (Wakil Rektor 4). Hadir juga sejumlah dosen dan pimpinan fakultas, perwakilan mahasiswa dari seluruh fakultas dan organisasi-organisasi kemahasiswaan seperti Resimen Mahasiswa (Menwa) maupun Mapala.
“Jadi kedepan ana-anak akan diberi makan makanan bergizi. Kita ada program dan rencana detail yang dipersiapkan secara matang. Hari ini TNI sudah memiliki titik-titik sentra pertanian yang tersebar di beberapa tempat di NTT. Kita pakai pola smart farming, irigasi tetes dan gunakan pupuk hasil riset kita, semuanya berjalan baik. Susu sapi segar siap disuplay untuk anak-anak sekolah sehingga program Pak Prabowo bisa berjalan baik di NTT dan saya bertanggungjawab mengeksekusi program hebat beliau,”ujar alumni SMA Taruna Nusantara angkatan pertama dan alumni AKMIL 1996 ini.
Untuk diketahui, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemimpin baru Indonesia, mempunyai program swasembada pangan dan juga makan siang gratis kepada anak sekolah.
Menyambut program ini, di beberapa forum, SPK berulangkali menegaskan bahwa butuh keseriusan dan kerja keras dilandasi hati yang tulus. Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah membangun bendungan raksasa di NTT dan ini haruslah disupport dengan sistem irigasi yang baik agar lahan-lahan tidur di sekitar bendungan bisa diberdayakan.
“NTT memiliki ratusan ribu lahan tidur di sekitar bendungan-bendungan ini. Harus dimaksimalkan. Nah bagaimana melaksanakannya? Butuh sistem irigasi yang baik, manajemen pengairan yang hemat, kita sudah melakukannya,”beber Kamlasi.
Tak sungkan-sungkan, dia dengan jujur mengatakan “Terus terang, saya orang kerja, mari kita turun ke kebun, sama-sama,”ujar pekerja keras, cerdas dan inovatif ini.
NTT memiliki topografi yang berbukit serta banyak gunung dan lembah. Dan ini sangat potensial jika menghadirkan jebakan-jebakan air dalam bentuk embung.
“Jika anggaran yang disiapkan pemerintah senilai Rp 2,5 triliun untuk bantun bendungan raksasa, maka ada skema menarik yang mau saya tawarkan, yakni bangun saja embung-embung kecil senilai satu miliar untuk satu embung. Bayangkan ada 2.500 embung yaang tersebar di seluruh NTT ini luar biasa. Banyak air yang ditahan dan tidak sampai ke laut, sedimennya juga tidak terbawa semua, sekelilingnya dibangun sentra pertanian, suplay sayur kita terjaga,”tegas Kamlasi.
Lebih jauh menurut sosok yang dikenal sebagai periset unggul di dunia kemiliteran ini mengatakan, untuk mengeksekusi mimpi-mimpi ini, TNI tidak bisa bekerja sendiri melainkan membutuhkan kolaborasi dan sinergi yang baik dengan masyarakat.
“Saya punya visi kedepan, semua sektor dimaksimalkan, sektor UMKM dihidupkan, ada rantai pasok yang terjaga, ekosistem sehat yang terbangun, saya percaya, tidak ada yang mustahil jika kita punya hati yang tulus untuk tanah kelahiran kita,”pungkasnya. (BOY)