Kupang (MEDIATOR)–Korem 161/Wira Sakti menggelar kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan komponen masyarakat Tahun 2024 di Kedai Hopeng JL. Timor Raya Pasir Panjang, Rabu (26/06). Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Bersama Merawat Kebhinekaan, Mencegah Intoleransi”.
Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes,S.E.,M.M dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi menyampaikan tujuan dari diselenggarakannya kegiatan Komunikasi Sosial bersama Komponen Masyarakat.
“Kedamaian dan keharmonisan yang dilandasi kokohnya rasa persatuan dan kesatuan di tengah dinamisnya kehidupan berbangsa bernegara di NTT, harus senantiasa kita jaga dan tingkatkan, karena merupakan modal dasar yang sangat berarti, dalam mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara,”ujarnya.

Foto: Mediatorkupang.com
Kasrem Simon Petrus Kamlasi sebagai narasumber dengan membawakan materi Pokok-Pokok Kebijakan Kasad bidang teritorial tahun 2024, khususnya tentang Penanganan Stunting, TNI AD Manunggal Air, Ketahanan Pangan, menekankan visi besar Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Kita berperang tidak saja pake senjata tapi menggunakan logistik masyarakat yang luas. Masyarakat yang lapar gampang terpapar ideologi radikal, anarkisme. Karena itu Panglima TNI dalam visinya menekankan terwujudnya TNI yang profesional, responsif, integratif, modern dan adaptif (PRIMA) sehingga memiliki daya tahan dan gempur,”ujar Simon Petrus yang pada Mei kemarin dipromosi kenaikan pangkat satu tingkat yakni Brigjen ini. Sementara dari lima misi panglima, satu diantaranya menuntut TNI untuk selalu adaptif terhadap tuntutan tugas dan spektrum ancaman.

Foto: Mediatorkupang.com
Kasrem SPK juga menterjemahkan visi dan misi TNI AD, dan menurutnya sudah menjadi komitmen Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dalam program unggulannya, mengentaskan berbagai masalah krusial bangsa. Seperti program TNI Manunggal Air, Ketahanan Pangan, pembersihan lingkungan, gerakan bersatu dengan alam, pendampingan dan percepatan stunting, serta bedah rumah RTLH dan MCK.

Foto: Mediatorkupang.com
“Dan sebagian besarnya sudah kita lakukan di NTT. Diantaranya dalam rangka kemanunggalan air, kita sudah hadirkan 241 titik pompa hidram dengan debit yang besar dan 51 titik sumur bor juga debitnya besar. Dengan demikian ada 202 ribu jiwa atau 3,63 persen dari total penduduk NTT 5 juta lebih jiwa,”ungkap SPK.
Usai materi tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Hadir pada kegiatan ini, Para tokoh Agama, tokoh Masyarakat, tokoh pemuda para babinsa, dan semua elemen masyarakat terkait. (kjr)






