Salatiga (MEDIARTOR)–Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menciptakan momentum berharga dengan menyelenggarakan Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) 2024. Bertajuk “Menumbuhkembangkan Kepemimpinan yang Kreatif, Inovatif, dan Berdaya Dampak”, GIHN digelar selama tiga hari Selasa hingga Kamis (25-27/06/2024) di Kampus UKSW Jalan Diponegoro.
Acara ini memikat perhatian berbagai kalangan dengan rangkaian program yang menonjolkan inovasi dan kolaborasi. Pada hari yang kedua, Rabu (26/06/2024) diadakan Indonesian Leader Lounge yang dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka. Acara ini dihadiri oleh ratusan civitas academica dan tamu undangan yang hadir memadati Balairung Universitas.
Indonesian Leader Lounge dibuka dengan keynote speech inspiratif secara daring dari Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A.
Dalam keynote speech-nya yang berjudul “Proses Transformasi Menuju Indonesia Emas 2045”, Luhut Binsar Pandjaitan menggarisbawahi pentingnya pertumbuhan ekonomi lebih dari 5% untuk menjadikan Indonesia negara berpenghasilan tinggi sebelum tahun 2045.
Menurutnya, kunci utama untuk mencapai target ini adalah melalui investasi yang efisien, produktif, dan berorientasi ekspor. Luhut Binsar Pandjaitan menekankan bahwa investasi tersebut harus mampu memacu pertumbuhan yang signifikan dan berkelanjutan.
Pembangunan Indonesia diarahkan untuk penguatan pertumbuhan ekonomi melalui industrialisasi dan hilirisasi sumber daya alam, peningkatan efisiensi melalui digitalisasi, serta pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. “Dalam visi besar ini, kampus memiliki peran krusial, terutama dalam hal pengembangan SDM (sumber daya manusia-red) dan penguatan riset serta teknologi,” tandasnya.
Inovasi di Dunia Pendidikan
Dalam menjawab tantangan pengembangan SDM, Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., mengemukakan pentingnya menumbuhkembangkan SDM dengan kreativitas dan inovasi dalam dunia pendidikan.
Menjadi salah satu bagian upaya pengembangan SDM dan menjadi institusi pendidikan yang berdampak dilakukan melalui GIHN. Hal ini diungkapkannya dalam Talk Show Kebangsaan bersama Rektor Intiyas dan Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno, S.E., M.M., dengan moderator Timothy Marbun.
UKSW, dengan visi menumbuhkembangkan Creative Minority, berupaya menggerakkan massa yang pasif menjadi aktif dengan kurikulum yang memanusiakan manusia. Rektor Intiyas juga mengajak kampus-kampus lain untuk menghasilkan karya yang berkelanjutan dan berdampak bagi masyarakat.
Rektor Intiyas turut mengungkapkan bahwa UKSW yang merupakan universitas magistrum et scholarium yang menekankan kesetaraan dan tidak memisahkan diri dari masyarakat yang akan dilayani. “Jika pemerintah memerlukan hal-hal demi pengembangan, gandenglah kami,” pesannya kepada Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, S.E., M.M.
Menyambut baik yang disampaikan Rektor Intiyas, Sumarno mengapresiasi inovasi yang digagas UKSW juga berbagai elemen pemerintahan dan institusi lainnya. Ia menekankan bahwa inovasi adalah sarana untuk melayani masyarakat lebih baik.
Sumarno turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya integritas dalam pemerintahan. Ia juga menegaskan bahwa integritas harus dimulai dari pemimpin yang memiliki kekuasaan dan kewenangan. “Beratnya integritas adalah saat dipertemukan kesempatan dan peluang. Maka dari itu penting untuk menciptakan SDM yang berintegritas,” imbuhnya.
Menghadapi Era Revolusi Industri 5.0
Selaras dengan konsep pengembangan SDM yang diungkapkan Rektor Intiyas, Kuliah Umum bertajuk “Leading with Innovation and Influence: Gen Z Navigating Challenging Times”, Prof. Rhenald Kasali., Ph.D., menekankan pentingnya kombinasi karakter dan keterampilan.
Kombinasi kemampuan yang dimiliki Gen Z dan etos kerja yang dimiliki Gen X penting untuk menjadi sukses di era Revolusi Industri 5.0. “Gen Z, dengan kemampuannya yang terbiasa dengan teknologi sejak dini, dan Gen X dengan etos kerja yang kuat, dapat menjadi tenaga kerja yang hebat dan tangguh,” ungkapnya.
Prof. Rhenald Kasali juga menjelaskan bahwa dunia saat ini dipengaruhi oleh “Algorithm World” yang menciptakan lingkungan hybrid antara dunia nyata dan digital. Di tengah perubahan ini, generasi yang tidak memiliki keterampilan teknologi dan etos kerja yang kuat berisiko menjadi pengangguran.
Dalam penutupannya, Prof. Rhenald Kasali menyampaikan pesan kepada mahasiswa yang hadir tentang pentingnya etos yang kuat dalam menghadapi tantangan global. “Milikilah etos kerja yang kuat. Bekerja, bertarung semua memerlukan disiplin dan kerja keras,” pesannya.
Menjadi rangkaian kegiatan ini, diadakan pula pembubuhan cap jempol sebagai simbolisasi pohon kepemimpinan sebagai wujud komitmen bersama untuk memiliki integritas kepemimpinan.
Turut hadir dalam Indonesian Leader Lounge, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Atma Jaya Yogyakarta Dr. I Putu Sugiartha Sanjaya, S.E., M.Si., Ak., CA., sebagai Co-Host. (RLS/HUMAS- UKSW/BOY)