Salatiga (MEDIATOR)–Pengabdian tanpa henti dalam mendampingi mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) pada Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Bela Negara menjadi salah satu kontribusi besar Kepala Staf Kodim 0722/Kudus Mayor Inf. Muhlisin. Atas dedikasi tersebut, UKSW menganugerahkan Penghargaan “Mitra Pendukung MBKM Bela Negara dari Unsur TNI” kepada Mayor Muhlisin dalam Rapat Senat Terbuka dan Anugerah Talenta Unggul Dies Natalis ke-68 UKSW, Sabtu (30/11/2024).
Mayor muhlisin menerima penghargaan ini atas kontribusi strategisnya bersama Korem 073/Makutarama. Penghargaan tersebut tidak hanya menjadi simbol apresiasi, tetapi juga pengakuan atas peran krusialnya dalam membimbing dan mendampingi mahasiswa UKSW dalam memahami nilai-nilai kebangsaan dan ketahanan nasional.
Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Mayor Muhlisin atas peran aktifnya. “Bapak Mayor telah memandu kami dalam menyelenggarakan MBKM Bela Negara. Atas nama UKSW, kami berterima kasih atas segala dukungan yang telah diberikan,” ungkap Rektor Intiyas.
Menanggapi penghargaan tersebut, Mayor Muhlisin menyampaikan harapannya agar sinergi antara TNI dan UKSW terus berlanjut. “UKSW bagi kami bukan hanya Kampus Indonesia Mini, tetapi juga Kampus Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Semoga ilmu dan keterampilan yang kami bagikan dapat menjadi bekal mahasiswa dalam mengabdi kepada bangsa dan negara,” ujarnya.
Sinergi Bela Negara
Direktur Direktorat Pembelajaran dan Pengajaran (DAR) UKSW, Yustinus Calvin Gai Mali, S.Pd., M.Hum., Ph.D., menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan karena peran penting Mayor Muhlisin dalam merancang dan mengimplementasikan kegiatan MBKM Bela Negara pertama kali di UKSW. “Tanpa sumbangsih gagasan dan kehadiran beliau dalam setiap rapat koordinasi, program ini mungkin tidak akan berjalan efektif,” ujarnya.
Dalam rangka mensukseskan kegiatan MBKM, Mayor Inf Muhlisin membuat suatu perencanaan dan persiapan yang sangat matang serta terukur, dengan beberapa materi, baik materi pengetahuan maupun keterampilan. Di dalam Proses Pembelajaran MBKM terbagi menjadi 3 pola kegiatan yang mendasar, disebut Tri Pola Dasar yaitu Jasmani, Akademik dan Sikap Perilaku/Mental Ideologi, sehingga tujuan dan sasaran kegiatan MBKM tersebut dapat tercapai dengan baik. Pendampingan itu dilakukan dalam kurun waktu tahun 2023 hingga 2024.
Dari pelatihan baris-berbaris hingga kegiatan outbound yang membangun kepemimpinan dan kerja sama, kontribusi Mayor Muhlisin bersama timnya memperkuat keterlibatan TNI dalam dunia pendidikan. Fasilitas dan dukungan logistik dari Korem 073/Makutarama, seperti transportasi dan akses ke markas TNI di Ambarawa, turut memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dalam program ini.
Yustinus Calvin menegaskan bahwa program MBKM Bela Negara di UKSW mendapat respons positif, dibuktikan dengan publikasi artikel ilmiah di jurnal pengabdian masyarakat nasional tentang pendampingan siswa SD di Salatiga yang dirancang bersama Mayor Muhlisin. Keberhasilan ini tercatat di sistem LLDIKTI Wilayah VI, mengukuhkan dampak nyata program dalam memperkuat kompetensi mahasiswa dan kontribusi kepada masyarakat.
Dengan dukungan TNI, program MBKM Bela Negara UKSW berhasil mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kebangsaan yang kuat. Ke depan, UKSW dan Korem 073/Makutarama berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi demi membangun generasi penerus yang tangguh, berwawasan global, namun tetap berakar pada nilai-nilai kebangsaan.
Terlaksananya kolaborasi ini turut mengukuhkan komitmen UKSW untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, SDGs ke-16 perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat, dan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. (RLS/HUMAS-UKSW/BOY)
