Hadiri Annual Concert Ke-7 LAVE, Rektor Intiyas Bangga UKSW Lahirkan Insan-Insan Bertalenta Unggul

INFO UKSW209 Dilihat

Salatiga (MEDIATOR)–Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Prof. Intiyas Utami dan Rektor Ketiga UKSW Periode 1983-1993 Prof. Dr (HC). Willi Toisuta, Ph.D., menghadiri Annual Concert ke-7 Lux Aeternal Vocal Ensemble (LAVE), Sabtu (07/12/2024) malam. Acara yang digelar di Balairung UKSW ini sekaligus merayakan hari jadi ke-9 LAVE.

LAVE merupakan paduan suara independen yang dibentuk oleh Drs. Agastya Rama Listya, M.S.M. Ph.D., pada tahun 2015, terdiri dari 25 penyanyi dari berbagai latar belakang. Sebagian besar personel LAVE merupakan anggota dan alumni Voice of Satya Wacana Christian University (Voice of SWCU) serta beberapa penyanyi paduan suara yang berdomisili di sekitar Kota Salatiga. LAVE terus menunjukkan dedikasinya dalam menyampaikan keindahan musik paduan suara.

Konser bertajuk “My Soul Doth Magnify The Lord” yang dikemas dalam nuansa Natal ini sukses menarik perhatian 550 penonton dan berlangsung penuh sukacita. Kolaborasi dengan Canting Singers, paduan suara independen dari Bandung semakin menambah warna dan menghadirkan harmoni yang kaya serta bervariasi dalam konser tahunan ini.

Dalam sapaan hangatnya, Rektor Intiyas menyampaikan ucapan selamatnya atas terselenggaranya konser sekaligus perayaan 9 tahun perjalanan yang telah dilalui oleh LAVE.

Baca Juga  UKSW Sambut para Guru Besar Baru, Siap Bawa Perubahan Bagi Indonesia dan Dunia Akademis

“Semoga dalam perjalanan waktu di kemudian hari, persembahan karya LAVE tidak hanya dinikmati oleh masyarakat di kota Salatiga saja, namun juga di kancah nasional hingga internasional,” katanya.

Rektor Intiyas juga mengucapkan rasa syukurnya karena UKSW telah melahirkan insan-insan bertalenta unggul yang bergabung dalam LAVE. “Kami bersyukur kita semua bisa berkolaborasi satu hati untuk mengisi pelayanan di UKSW terutama dalam mengasah dan mengembangkan talenta yang telah Tuhan berikan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama Rektor Intiyas juga memberikan tanda kasih buket bunga kepada Drs. Agastya Rama Listya yang juga adalah Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UKSW sebagai wujud cinta UKSW terhadap seni.

Berdampak bagi gereja dan masyarakat 

Sementara itu, Drs. Agastya Rama Listya menerangkan bahwa LAVE adalah wadah bagi setiap pribadi untuk tetap bernyanyi dan melayani serta berdampak bagi gereja dan masyarakat. “Kami berharap di usia yang kesembilan ini LAVE senantiasa menjadi cahaya yang abadi dan bisa menerangi sekelilingnya,” bebernya.

Dalam balutan busana hijau bermotif batik berpadu pakaian orange gemerlap yang berkilau, LAVE bersama Canting Singers tampil elegan dan klasik nan anggun mempersembahkan suara merdunya menyanyikan kantata berjudul “Magnificat” karya John Rutter. Drs. Agastya Rama Listya tampil menawan sebagai conductor memandu tujuh buah lagu dalam kantata “Magnificat” yaitu “Magnificat Anima Mea”, “Of A Roser, A Lovely Rose”, “Quia Fecit Mihi Magna”, “Et Misericordia”, “Fecit Potentiam”, “Esurientes”, dan “Gloria Patri”.

Baca Juga  Audiensi Rektor UKSW dan Unhan RI: Sepakat Adakan Riset Bersama

Tak hanya menyuguhkan penampilan elegan, mereka juga sukses menciptakan suasana magis dengan aransemen yang lebih dinamis dan rancak. Salah satunya aransemen Pentatonix yang seolah mengundang penonton untuk ikut bergerak dan berdendang.

Sorakan dan tepuk tangan meriah dari ratusan penonton terdengar saat LAVE mempersembahkan simfoni merdunya melalui lagu Natal berjudul “That Christmas To Me” dan “A Pentatonix Christmas (Mendley)” yang diaransemen oleh Mark Brymer. Suasana konser semakin semarak ketika mereka menyanyikan sejumlah lagu Natal lainnya seperti lagu “It’s Beginning To Look A Lot Like Christmas” yang diaransemen oleh Mark Hayes, serta “Cartoon Christmas” yang diaransemen oleh Andy Beck.

Tak kalah memukau, penampilan Canting Singers yang dipimpin oleh conductor Jessica Amanda Lunel dengan koreografi yang memikat melalui lagu “Marry Did You Know” yang diaransemen oleh Jack Schrader dan lagu “Go Tell It On The Mountain” yang diaransemen oleh Pentatonis dan Ben Bram, semakin memeriahkan konser ini.

Baca Juga  Kalahkan 50 Tim dari Berbagai Universitas di Indonesia, Tim Mahasiswa UKSW Sabet Juara 1 IGDX Bootcamp 2024

Suguhan konser ini tidak hanya berhasil menghipnotis para penonton, melainkan juga menjadi berkat dan menciptakan kenangan tak terlupakan bagi mereka. Salah satunya Ratnasihwinantu seorang ibu yang hadir bersama anaknya. “Saya sangat terberkati, lagu-lagu natal yang dibawakan mengingatkan kita untuk merayakan hari kelahiran Sang Juruselamat,” ucap penonton asal Bawen ini.

Hal yang sama juga dirasakan Putry Gia mahasiswa Fakultas Teologi. Ia mengaku senang bisa mengikuti konser ini. “Konser ini sangat keren karena penonton dibawa untuk merasakan suasana natal. Selain itu, mereka juga tampil dengan suara merdu dan busana yang indah,” ujarnya mahasiswa asal Kupang ini.

Dukungan terhadap acara annual concert ke-7 dan perayaan hari jadi ke-9 LAVE merupakan bentuk komitmen UKSW dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-16 perdamaian, keadilan, dan perdamaian yang tangguh. (RLS/HUMAS-UKSW/BOY)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan