Penampilan Kontingen Pesparawi NTT Bikin Merinding dan Ada Tangis Haru

Nasional462 Dilihat

MEDIATORKUPANG.COM, YOGYAKARTA—Kontingen dari NTT peserta Pesparawi Nasional XIII di Yogyakarta, tampil sangat baik di 12 ktegori yang diikuti. Yakni Paduan Suara (PS) Dewasa, PS. Pria, PS. Wanita, PS. Pemuda Remaja, PS. Anak, Pop Rohani, PS. Etnik, Solo anak Usia 7-9 Tahun, Solo Anak 10-13 Tahun, Solo Pemuda Putra, Solo Pemuda Putri dan Vocal Grup.

Pantauan Meditorkupang.com, Kamis (23/6) pagi di Gedung Pertunjukan Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), penampilan dari TTS, yang mewakili NTT dari kategori Paduan Suara Remaja (PSR), mampu membuat suasana menjadi hidup. Felipus Tefi sebagai dirigen, dengan sangat piawai menuntun anak-anak asuhnya untuk melantunkan tiga kidung yang dibawakannya secara baik.

Ketiga kidung itu yakni lagu wajib Sgala Yang Bernapas Pujilah Tuhan, lagu pilihan terikat: Hening, dan lagu pilihan bebas, Greed God Almight. Setidaknya ratusan penonton yang memenuhi ruangan itu terdiam, dan mengikuti hentak kaki dan tepukan tangan serta gerakan-gerakan yang tak kalah dari merdunya suara yang dilantunkan.

Baca Juga  Madinah Kafe

Begitu lagu ketiga berakhir, gemuruh tepuk sorak datang dari penonton yang hadir. Duduk di tribun, Ketua LPPD NTT, Ir. Esthon Foenay, M.Si., Sekretaris LPPD NTT, Drs. Jorhans Lopis, serta sejumlah tim LPPD NTT. Tak hanya itu, hadir pula Kakanwil Kementerian Agama NTT, Reginaldy Seran, S.Fil., M.Th, Kepala Bimas Kristen Kakanwil Kemenag NTT, Yakobis Octavianus. Sementara dari Kabupaten TTS, hadir Bupati Egusem Pither Tahun, Wakil Bupati Army Konay dan juga Ketua DPRD, Marcu Buana Mbau.

Tidak hanya TTS, melainkan kontingen dari Kabupen Alor yang mewakili NTT dengan kategori Paduan Suara Wanita pun berhasil menghipnotis juri dan ratusan pasang mata, ketika mereka tampil di Auditorium Driyarkara Universitas Sanata Dharma.  Paduan suara pimpinan Nadly Liha ini pun tampil sangat maksimal.

Tiga lagu yang dibawakan, tidak ada cacat sedikitpun. Mereka pun mengundang tepukan tangan meriah, berbeda jauh dari penampilan team-team sebelumnya. Ikut menonton mereka, selain tim dari LPPD NTT dan Kanwil Kemenag NTT, juga Kepala Kantor Kemenag Alor, H. Awaludin Husein serta ketua TP PKK Alor yang adalah isteri bupati Alor, Amon Djobo.

Baca Juga  Instruksi Walikota: Sekkot Hingga Seluruh ASN Wajib Masuk Got Urus Sampah, Dilarang Bakar
DAPAT JEMPOL. Kontingen dari Alor mewakili NTT dalam kategori Paduan Suara Wanita pada Pesprawi Nasional, di auditorium Driyarkara USD. Usai tampil, mereka foto bersama Esthon Foenay selaku Ketua LPPD NTT, Kakanwil Kemenag NTT, dan Kakan Kemendag Alor.
Foto: stenly boymau/mediatorkupang.com

Kepada wartwan, Ketua LPPD NTT, Esthon Foenay menegaskan “Melihat penampilan NTT, jika dibandingkan dengan kontingen lain, saya rasa NTT sangat bagus. Mereka benar-benar memuji Tuhan dan lahir dari hati. Bukan karena saya dari NTT, namun saya boleh jujur melihat, anak-anak kita dari NTT sangat luar biasa. Mereka tampil prima, dan membanggakan,”tegas Esthon menambahkan “Jumat besok malam akan diumumkan hasilnya oleh juri, kita berdoa agar yang terbaik itulah yang diraih NTT. Saya yakin, kita masuk kategori terbaik dan dapat juara.”

Hal yang sama disampaikan oleh Bupati TTS, Egusem P Tahun. Menurutnya, kontingen dari TTS sungguh membanggakan. “Saya bangga karena anak-anak kita ini tampil luar biasa. Mereka sangat membanggakan dan saya yakin mereka masuk nominasi terbaik,”tegas Tahun.

Suasana Haru

Ada yang lain ketika kontingen paduan suara dari NTT tampil di podium. Selain suasana hening karena semua menikmati lirik lagunya yang dilantunkan penuh penghayatan, juga irama suara yang tidak terpecah karena menyatu. Tak sedikit yang bangun dari tempat duduknya, lalu merekam moment penting ini.

Baca Juga  Faisal Basri

“Saya melihat anak-anak TTS ini mereka mengeluarkan suara aslinya, karena secara autodidak mereka mempelajarinya. Ini sangat sulit, namun mereka bisa, bahkan merinding,”ujar Esthon dalam diskusi dengan media ini. Sementara, saking senangnya dengan penampilan kontingen Alor, maka Kakan Kemenag Alor, H Awaludin Husein pun menitikkan air mata.

Bukan hanya itu, melainkan setibanya di luar auditorium Driyarkara Universitas Sanata  Dharma, ada tangis haru disana. Kontingen dari Alor berpelukan dengan keluarganya dan sambil menangis, mereka tidak menyangka akan tampil sebagus itu.

Hal yang sama di auitorium UGM, ketika tampil kontingen dari Kota Kupang mewakili NTT untuk kategori Musik Gerejawi Nusantara. Pdt Yandi Manobe, S.Th sebagai pendeta pendamping mengakuinya. “Penampilan mereka sangat bagus, bahkan saya merinding mendengar suaranya. Bagus sekali,”ujarnya. (stenly boymau)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed