Mantan Petinggi WHO Serukan Waspada Virus Baru NeoCov

Kesehatan108 Dilihat

MEDIATORSTAR.COM, Jakarta

Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020, Tjandra Yoga Aditama, seperti dilansir TEMPO.CO, menanggapi kabar adanya varian baru Covid-19 bernama NeoCov. Varian tersebut dilaporkan oleh para ilmuwan Wuhan di Cina dan membuat dunia diambang kekhawatiran baru akan dampaknya.

Menurut Tjandra, varian tersebut baru berdasar analisa di laporan artikel, dan sejauh ini belum menulari manusia. Di dalam artikel hanya disebutkan bahwa jika NeoCov yang sekarang bermutasi lagi kemungkinan dapat menimbulkan masalah pada manusia.

“Jadi sekarang belum bermutasi dan belum tentu juga akan bermutasi lagi atau tidak. Bisa saja tetap seperti sekarang dan tidak bermutasi lagi,”ujar Tjandra, Minggu (30/1/2022).

Baca Juga  Lebih dari 1 Juta Perempuan Menikah di Usia Dini, Tiap 8 Menit Ada yang Meninggal Karena Kanker Servix

Lebih lanjut Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menjelaskan teori lain terkait dengan varian itu. Menurutnya, karena NeoCov adalah virus Corona seperti juga penyebab MERS CoV dan juga penyebab Covid-19, maka orang dapat saja berteori. Pandangan itu diantaranya kalau nanti NeoCoV bermutasi maka bisa saja diduga penularannya akan seperti Covid-19 dan fatalitasnya seperti MERS CoV.

“Tapi ini kalau NeoCov bermutasi ke arah itu, bisa saja mutasinya, kalau toh ada, akan ke arah lain lagi,”kata Tjandra. Tjandra yang saat ini menjabat Direktur Pascasarjana di Universitas YARSI Jakarta itu berspekulasi bahwa mungkin saja NeoCov sekarang tidak bermutasi ke arah menyerang manusia. Kalau pun menyerang manusia, bisa saja seperti yang dikhawatirkan terjadi, tapi bisa juga tidak seperti itu.

Baca Juga  Banyak Manfaat Apel Hijau bagi Kesehatan yang perlu Anda ketahui

Namun, Tjandra menyarankan, yang perlu dilakukan adalah para ahli tentu harus terus memantau perkembangan NeoCov dan ikuti perkembangan ilmiah yang valid. Yang harus diketahui adalah mungkin saja dari waktu ke waktu ada virus-virus jenis baru, ini sudah terjadi sejak dulu, tapi sekarang karena pandemi Covid-19 semua orang menjadi sangat memperhatikan.

Kepada masyarakat diminta lebih selektif dalam mengkonsumsi informasi. “Dan jangan cepat-cepat mengambil kesimpulan yang mungkin keliru dan apalagi jangan sampai panik yang sama sekali tidak diperlukan,”pungkasnya. (TEMPO.CO/***/MSC01)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *