Ba’a (MEDIATOR)--Saat ini, pemerintah pusat sedang membangun Proyek Strategi Nasional pembangunan kawasan industri garam di Kecamatan Rote Timur dan Kecamatan Landu Leko Kabupaten Rote Ndao. Untuk memastikan pelaksanaan PSN menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia (HAM), maka Kanwil Kementerian HAM NTT mengirim sebuah tim kecil ke lokasi, Kamis (16/10) siang.
Hadir dan menerima tim di lokasi, Deputy Project Manager (DPM) PT. Nindya Karya Yuliar Usman, Health, Safety, and Environment (HSE) PT. Nindya Karya Tulus Lay, SDM PT. Nindya Karya Andi Nur Aulia.
Kakanwil Kementerian HAM NTT, Oce Yuliana N. Boymau, membenarkan hal ini.
Oce yang jabatannya didefenitifkan pelan kemarin ini menjelaskan, Tim Kanwil KemenHAM NTT ini berasal dari Bidang Pelayanan dan Kepatuhan HAM.
“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Deputy Project Manager (DPM) PT. Nindya Karya Yuliar Usman yang telah menerima Tim kami di lokasi,”demikian Oce. Adapun tim ini kesana untuk memantau Proyek Strategi Nasional, sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam memastikan pelaksanaan PSN tidak melanggar HAM. Ini juga pemantauan rutin untuk mencegah pelanggaran HAM, seperti hak untuk hidup, hak atas keamanan, hak atas kebebasan serta hak atas perlindungan data pribadi.
“Dalam menjamin pemenuhan hak dasar, memastikan PSN tidak mengganggu atau menghalangi hak-hak dasar warga, seperti hak atas pangan, air, sanitasi, tempat tinggal yang layak, dan pelayanan kesehatan,”demikian Oce.
Implementasi PSN juga melindungi hak ekonomi, sosial, dan budaya, memastikan proyek tidak merugikan hak atas pekerjaan, pendidikan, serta hak untuk menjalankan adat istiadat dan budaya masyarakat setempat.
Sementara keberadaan PSN, mendorong pembangunan yang inklusif, memastikan PSN memberikan manfaat yang adil dan merata kepada seluruh masyarakat, bukan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu atau memperburuk ketidakadilan.
Selain itu juga demi meningkatkan akuntabilitas negara pemantauan bertujuan untuk memperkuat kapasitas negara dalam memenuhi kewajibannya terkait perlindungan dan pemenuhan HAM dalam pelaksanaan PSN.
Serta memberdayakan masyarakat sebagai pemilik hak agar dapat berpartisipasi dan menyuarakan aspirasinya selama proses perencanaan dan pelaksanaan proyek serta memberikan rekomendasi konkret kepada pemerintah dan pihak terkait agar proyek dapat berjalan dengan menghormati HAM.
Deputy Project Manager (DPM) PT. Nindya Karya Yuliar Usman menyambut baik kedatangan Tim dan menyampaikan terima kasih serta Yuliar Usaman menyampaikan luas area yang dikerjakan 1000,63 hektar yangr terdiri dari Pond 0, 1,2,3,4 dan meja kristalisasi, serta fasilitas. Dia menjelaskan secara sederhana, Alur air laut akan mengalir dari Pond 0 sampai ke pond 4, dan akan masuk ke meja kristalisi dan menjadi garam.
Beberapa bahaya yang bisa terjadi di proyek K-SIGN adalah: tertabrak alat berat yang bekerja, laka lantas, diserang hewan buas/berbisa, serta terpapas debu dan matahari ekstrim. Namun pengendalian yang dilakukan adalah: Lakukan safety induction terhadap semua pekerja baru dan semua visitor, memasanga rambu2 larangan dan peringatan, melakukan penyiraman area akses jalan untuk meminimalisir debu, membuat shelter di area kerja sebagai tempat istrahat pekerja, membagikan Alat pelindung diri untuk tamu dan semua visitor,melakukan daily check up rutin kepada pekerja, serta membagikan vitamin dan extra fooding untuk semua pekerja.
Proyek ini juga banyak menyerap tenaga lokal, antara lain, Operator, tenaga kerja non skill dan asisten-asisten surveyor dan safetyman. Proyek K-SIGN selalu mengutamakan keselamatan dan mutu dalam pelaksanaan pekerja.
Dampak positif PSN tambak garam Rote Ndao meliputi, peningkatan pendapatan masyarakat, dan pengurangan ketergantungan Indonesia pada impor garam. Selain itu, proyek ini juga akan mengembangkan hilirisasi garam bernilai tinggi, menciptakan kawasan industri modern sebagai pusat produksi, serta memajukan perekonomian lokal dan ketahanan pangan nasional.
Dampak positif utama yakni penyerapan tenaga kerja, Peningkatan pendapatan masyarakat, Swasembada garam nasional mengurangi ketergantungan impor garam nasional dan mencapai swasembada garam, yang sangat dibutuhkan untuk konsumsi.
Pengembangan hilirisasi garam di Kabupaten Rote Ndao juga akan menjadi pusat pengembangan produk turunan garam yang bernilai lebih tinggi. Dan menciptakan pusat industri modern kawasan ini akan menjadi percontohan baru untuk produksi garam di kawasan tropis dengan memanfaatkan teknologi dan tata kelola modern.
Peningkatan perekonomian lokal selain tenaga kerja, proyek ini akan mendorong dampak ekonomi yang luas melalui berbagai sektor pendukung lainnya dan ketahanan pangan nasional, produksi garam yang meningkat akan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
PT Nindya Karya juga menerapkan Health, Safety, and Environment (Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan) yang tujuannya yakni menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang aman, sehat, dan berkelanjutan dengan mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, serta meminimalkan dampak negatif aktivitas perusahaan terhadap lingkungan hidup.
Diharapkan nantinya kawasan industri garam ini menjadi penggerak ekonomi lokal melalui penyerapan tenaga kerja, pengurangan ketergantungan impor garam nasional, dan potensi menjadi pusat industri hilirisasi garam yang bernilai tinggi. (RLS/TIM)






