Salatiga (MEDIATOR)–Program Studi (Prodi) Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat mempersembahkan pertunjukan seni yang tak terlupakan, Rabu (08/05/2024) malam.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia mengundang Drew Tucker and The News Standard untuk memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dengan Indonesia. Kali ini, Drew Tucker and The News Standard melakukan roadshow ke sejumlah kota seperti Jakarta, Padang, Solo, Salatiga, dan Surabaya.
Menjadi salah satu tujuan roadshow, Balairung UKSW menjadi saksi gemerlap musik saat Drew Tucker and The New Standard memukau dengan penampilan mereka, semalam. Dalam waktu kurang lebih selama 60 menit, mereka membawakan kurang lebih 7 lagu yang memikat hati para penonton.
Konser yang diadakan di tempat yang biasanya dikenal dengan repertoar klasik, kali ini menampilkan format yang tidak lazim, mempersembahkan jazz dengan sentuhan yang benar-benar berbeda. Drew Tucker and The New Standard memberi keunikan tersendiri dari vibraphone yang mampu meracik gaya soul, funk, jazz and hip-hop, juga sousaphone yang sangat jarang digunakan.
Drew Matthew Tucker atau Drew Tucker yang memegang alat musik Vibraphone tidak datang sendirian. Ia bersama William Edward Muter (Tuba-Sousaphone), Michael James Piolet (Drum Set), Murphy David Hartman Aucamp (Perkusionis), dan Jonathan Michael Torrence (Song Writer).
Menyapa penonton yang hadir, Drew Tucker memberikan ucapan terima kasih atas sambutan hangat yang mereka terima di Indonesia. “Terima kasih. Kami sangat senang berada di sini. Waktu yang indah dengan mahasiswa untuk berbagi tentang musik,” ucapnya.
Selain memberikan penampilan spektakuler di panggung, kelompok musik asal Florida ini juga turut berkontribusi dalam pendidikan musik lokal. Sebelum pertunjukan utama, mereka mengadakan workshop musik yang melibatkan mahasiswa UKSW.
Musik yang Unik
Dalam sambutannya, Dekan FBS Drs. Agastya Rama Listya, M.S.M., Ph.D., mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran para tamu serta apresiasi kepada Drew Tucker and The New Standard. “Selamat datang Drew Tucker and The New Standard. Hari ini sangat luar biasa. Ini sangat menyenangkan dan semuanya menikmati pertunjukan kalian,” ungkapnya.
Drs. Agastya Rama juga menyatakan harapannya agar kerja sama semacam ini dapat terus berlanjut, membawa lebih banyak musisi berbakat untuk tampil di UKSW di masa depan.
Sementara itu, Cultural Affairs Attache dari Kedutaan Amerika Serikat, Emily Norris, menyampaikan pentingnya acara ini dalam memperkuat hubungan antara kedua negara.
“Bahasa yang tidak ada batasannya adalah musik. Melalui musik masyarakat Indonesia dan US bisa saling mengerti. Itu harapan kami dari program ini,” imbuh Emily Norris yang juga menekankan harapannya untuk adanya lebih banyak kerja sama dalam pertukaran mahasiswa dan budaya untuk memperdalam hubungan di masa mendatang.
Salah satu penonton Poedji Soesila, M.A., yang juga merupakan Dosen Prodi Seni Musik mengungkapkan decak kagumnya atas suguhan musik yang baru saja dinikmatinya.
“Konser yang luar biasa. Format jazz yang dihadirkan begitu unik dengan penggunaan vibraphone dan sousaphone yang jarang digunakan. Saya sebut unik, perpaduan instrumen yang tidak umum tetapi bisa masuk,” ungkapnya.
Hal serupa juga diungkapkan peminat musik lainnya, Vivin. “Aransemen yang luar biasa, lagu apapun diiringi dengan berbagai musik yang macam-macam yang menghasilkan musik yang luar biasa,” ujar warga Kota Salatiga ini.
Pertunjukan seni ini tidak hanya menjadi acara hiburan semata, tetapi juga momentum penting dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat melalui bahasa universal musik. (RLS/HUMAS-UKSW/KJR)