Prof Yafet Rissy Wakili UKSW Teken MoU dengan AIFIS untuk Perkuat Jejaring Internasional

INFO UKSW205 Dilihat

Salatiga (MEDIATOR)—Sebuah babak baru dalam kerja sama akademik antara Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dengan The American Institute for Indonesian Studies (AIFIS) resmi dimulai. Kerja sama ini diwujudkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian (WR KK) UKSW Prof. Yafet Yosafet Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM, Ph.D (AFHEA), dan Executive Director AIFIS Megan Hewitt,  Senin (22/07/2024) di Rumah Noto.

Kesepakatan yang dicapai melambangkan komitmen mendalam dari kedua institusi untuk memperkuat forum akademik dan penelitian. Kerja sama ini akan membuka jalan bagi pengembangan ilmu humaniora dan ilmu sosial di Indonesia melalui berbagai inisiatif, termasuk penelitian, pelatihan, serta publikasi dan diseminasi hasil penelitian.

Prof. Yafet Yosafet Wilben Rissy menuturkan bahwa melalui penandatanganan MoU ini, UKSW dan AIFIS berkomitmen untuk memfasilitasi keterlibatan para akademisi dalam kajian-kajian berkualitas tinggi yang berfokus penelitian sesuai kepakaran para peneliti. Publikasi ini akan diterbitkan oleh universitas dan lembaga penelitian baik di dalam maupun luar negeri.

Baca Juga  Francisco Cosme de Sousa Gama, Dosen Timor Leste yang Raih Gelar Doktor Manajemen di FEB UKSW

“Kerja sama ini akan membangun hubungan yang erat antara peneliti Indonesia yang telah menyelesaikan studinya di Amerika dan pakar Amerika yang tengah menimba ilmu di Indonesia dengan berbagai staf pengajar dan peneliti di UKSW,” ungkapnya.

Prof. Yafet Yosafet Wilben Rissy juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi ini sebagai sarana untuk membuka peluang penelitian baru dan membangun jaringan internasional. “UKSW sedang dan terus berupaya menuju universitas berstandar Internasional sehingga kerja sama dengan AIFIS  sangat penting. Kami terus bekerja sama dengan berbagai pihak secara global agar UKSW semakin terhubung dengan jejaring internasional,” ujarnya, menekankan aspirasi UKSW.

Dalam kerangka kerja sama ini, UKSW dan AIFIS berencana menyelenggarakan seminar dan lokakarya yang bertujuan untuk pertukaran pengetahuan dari berbagai bidang penelitian. Acara ini akan menjadi platform yang kaya untuk dialog akademik dan kolaborasi interdisipliner, melibatkan staf dan peneliti tamu dengan berbagai tema dan topik.

Megan Hewitt, dalam sambutannya yang penuh antusiasme, menyatakan bahwa UKSW adalah universitas yang luar biasa. “Sebagai yayasan yang ingin menghubungkan lebih banyak penelitian di Amerika dan Indonesia, kerja sama UKSW dan AIFIS ini menjadi pintu masuk yang penting. Kami berharap dapat memfasilitasi hubungan peneliti di Indonesia dan Amerika melalui berbagai program, termasuk seminar dan konferensi.”

Baca Juga  Nasihat Murid (Dahlan Iskan Tentang Seorang Tanri Abeng)

Menuju visi universitas global

Tidak hanya berhenti pada penandatanganan MoU, dalam kesempatan yang sama juga dilangsungkan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dan Implementation Agreement (IA) antara AIFIS dan Fakultas Teologi UKSW. MoA dan IA ini ditandatangani oleh Megan Hewitt dan Dekan Fakultas Teologi Pdt. Izak Lattu, Ph.D. Kerja sama ini telah dimulai sejak tahun lalu, dengan Pdt. Izak menjadi pembicara dalam berbagai seminar yang diselenggarakan oleh AIFIS dan keterlibatan dalam konferensi tahunan AIFIS-Michigan State University Conference on Indonesian Studies.

Foto bersama antara UKSW dan AIFIS dalam penandatanganan MoU, MoA, dan IA, Senin (22-07-2024) di Rumah Noto.
FOTO: Humas UKSW

Pdt. Izak menuturkan bahwa kerja sama ini membuka peluang besar bagi mahasiswa dari berbagai jenjang, mulai dari S1 hingga S3, untuk terlibat dalam kegiatan akademik internasional. “Kami sudah membuat kegiatan bersama, dan tahun depan kami berencana membuat panel untuk mahasiswa Fakultas Teologi. Ke depan, kami akan membawa profesor-profesor AIFIS ke UKSW untuk pengembangan hal akademik,” jelasnya dengan optimisme yang tinggi.

Baca Juga  Dikukuhkan Jadi Guru Besar di UKSW, Prof Yafet Rissy: Hukum Mengabdi Kepada Kemanusiaan

Sementara itu, dalam sambutan yang penuh visi, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan (WR RIK), Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom., menyatakan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi UKSW untuk menjadi universitas global. Selain itu, kerja sama ini juga membuktikan komitmen UKSW untuk berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 yaitu pendidikan berkualitas, SDGs nomor 9 yaitu industri, inovasi dan infrastruktur, dan SDGs nomor 17 yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan.

“UKSW sedang berupaya menuju universitas global, dan kerja sama yang lebih luas seperti ini sangat penting. Kami terus bekerja sama dengan berbagai pihak secara global agar UKSW semakin dikenal,” ujarnya, menekankan aspirasi universitas untuk terus maju di panggung internasional. Penandatanganan MoU, MoA dan IA ini turut dihadiri oleh Dekan fakultas-fakultas di UKSW dalam rangka audiensi dengan AIFIS. (RLS/HUMS- UKSW/BOY)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *