MEDIATORSTAR.COM, Kupang
Tantangan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat untuk mendesain pariwisata di Provinsi NTT menjadi destinsi yang elok dan mahal, ternyata dijawab oleh para arsitek yang tergabung dalam wadah Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) NTT. Dalam sebuah ketrangan, mereka menyatakan kesiapannya itu. Namun tak hanya itu, melainkan IAI pun bersedia untuk berkolaborasi dengan Arsitek luar baik domestik maupun asing.
“Kami sambut baik tantangan Pak Gubernur NTT. Kedepan, dengan diberlakukanya licenci bagi Arsitek yang akan ditandatangani oleh Gubernur maka setiap Arsitek dari luar baik asing maupun domestik yang berpraktek di NTT wajib berkolaborasi dengan IAI NTT,”sebut Ketua IAI NTT, Ir. Robert Rayawulan,MT. IAI kepada wartawan di Hotel Neo Aston Kupang, Kamis (30/9/2021).
Masih menurut Robert Rayawulan, jauh sebelum tantangan yang dilontarkan Gubernur Laiskodat, IAI NTT telah membangun kerja sama dengan Dinas Pariwisata untuk mengembangkan industri kreatif dan Pariwisata. “Dulu Pak Don Arakian sebagai Ketua IAI NTT sebelumnya secara pribadi ikut mendesain 5 Destinasi Pariwisata Unggulan di NTT. Dan saya secara pribadi melalui Perusahaan kita, juga yang mendesain 5 Destinasi Pariwisata yang baru di NTT,”sebut Robert Rayawulan.
Lebih jauh menurut pengajar pada Jurusan Arsitektur Unwira Kupang ini mengatakan, NTT memiliki kekayaan arsitektur tradisional yang sangat beragam. “Saya berjanji dengan Pak Gubernur untuk mendesain sebuah bangunan berbentuk Komodo yang isinya ada galery pameran semua kekayaan budaya NTT dan restorant serta fasilitas lainnya. Miniaturnya akan dibuat dan disimpan di lobby Gedung Sasando Kantor Gubernur. Dan itu untuk menanggapi tantangan Pak Gubernur, dan kedepannya dijanjikan oleh Pak Gubernur agar IAI dilibatkan dalam mendesain Pariwisata di NTT,”sebutnya.
Tentang kekayaan Arsitektur Vernakuler NTT, Robert Rayawulan mengatakan, dalam MoU dengan Dinas Pariwisata NTT yang ketika itu dipimpin Wayan Darmawa salah satu agenda yang mesti diwujudkan adalah membuat Buku tentang Arsitektir Vernakuler NTT. “Kita bersepakat bahwa NTT mesti dijadikan Pusat Riset Arsitektur Vernakuler Dunia. Kami di IAI juga ada MoU dengan Laboratorium Arsitektur Vernakuler milik Unwira Kupang yang dipimpin oleh Pak Philipius Jeraman yang juga anggota IAI. Apalagi ada banyak hasil studi dan penelitian imliah baik oleh Pak Philipus Jeraman maupun Pak Egy Lake, dan Dinas Pariwisata minta untuk dibukukan,”sebut Robert.
Untuk diketahui bahwa sebelumnya Gubernur Viktor menyebutkan, seorang arsitek yang hebat harus punya imajinasi yang luas dan unik serta inovatif. Dalam rencana desain sebuah bangunan, Ia harus memiliki imajinasi yang kuat. Apa yang ia pikirkan mengenai tampilan desainnya, di luar dari pemikiran manusia biasa dan memiliki seni. Baik itu rumah, gedung perkantoran, restoran, jembatan dan lainnya.
Gubernur Laiskodat mengatakan itu ketika bertemu dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) yang dipimpin oleh Ir. Robert Rayawulan, MT, Kamis (23/9/2021) di ruang kerjanya, Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT. Gubernur Laiskodat bahkan mengarahkan Kepala Dinas PUPR, Maksi E. Nenabu agar memfasilitasi organisasi IAI NTT agar berkolaborasi dengan Pemerintah untuk pembangunan Pariwisata NTT.
“Pak Kadis segera fasilitasi teman-teman dalam organisasi IAI, Dinas Pariwisata NTT dan DTPMPTSP NTT agar berkolaborasi untuk desain pembangunan pariwisata dan perizinan yang dibutuhkan, sehingga para arsitek yang tergabung dalam IAI NTT terlibat dan secara tidak langsung mendapat transfer pengetahuan,”sebut Laiskodat.
Gubernur juga berharap agar para arsitek NTT bisa mempelajari hal-hal baru dan mencari pengalaman dan juga inovasi baru yang bisa digunakan. “Harus join dan sering berdiskusi dengan arsitek dari luar. Sehingga bisa kembangkan pengalaman dan juga pengetahuan serta kita punya jejaring yang kuat,”ujarnya.
Disebutkan Gubernur Laiskodat, arsitek yang datang dari luar NTT, inovasinya hebat dan hasil karya mereka luar biasa. “Misalnya Resort Nihhiwatu Sumba Barat yang pernah mendapatkan predikat resort terbaik di dunia itu gambar desainnya oleh arsitek asal Jerman,” ucap Gubernur.
Ia mengaharpkan agar arsitek NTT juga harus mendesain sesuatu untuk mendukung pariwisata. “Misalnya dengan restoran yang unik dan menarik di destinasi-destinasi wisata. Desain rancang bangunanya harus hebat karena itulah hasil karya kita sebagai arsitek yang dipersembahkan untuk masyarakat. jadi kita saling mendukung dalam pengembangan pariwisata,” tambahnya.
Gubernur Laiskodat juga mendorong agar kinerja arsitek harus bisa menjual dan mempromosikan hasil karya mereka. “Kita harus mencontoh cara kerja arsitek dari luar. Mereka tidak tunggu proyek tetapi mereka mendesain dan merancang sendiri barulah kemudian mereka yang menjualnya pada konsumen. Dan itu tentunya harus bisa bersaing dengan pihak lain dan harus mampu menarik minat orang,”katanya. (***/MSC01)