MEDIATORSTAR.COM, Kupang
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), Selasa (10/5), menerima kunjungan Ketua Sinode GMIT NTT Pdt. DR. Mery Kolimon bersama rombongan. Saat itu, Pdt Merry menyampaikan keikutsertaan Sinode GMIT NTT pada Sidang Raya Gereja-gereja Sedunia yang ke-7 di Jerman dan Ketua Panitia Festival Laut Olamangcari (Festival cari hidup) Pdt. Jeny Missa, S.Si (Teol), M.Sn, dalam rangka Festival Laut Olamangcari menyambut masa pemulihan ekonomi masyarakat pasca Pandemi Covid-19, di Desa Dadibira, Kecamatan Pura Utara Kabupaten Alor pada tanggal 14-15 Juni 2022.
Dalam sesi diskusi, Gubernur Viktor menyatakan “Kita sudah terlalu lama tidur panjang dan terbiasa dengan keadaan yang pasrah serta menerima apa adanya keadaan kita saat ini, sering kali hal ini menjadi penghambat utama kemajuan kita, untuk itu sudah saatnya kita harus bangun dan merubah perspektif kita, cara berpikir kita untuk maju dengan mengusung strategi-strategi yang baru yang lebih efektif yang tepat sasaran dan lebih terasa manfaatnya ke masyarakat.”
Dia menambahkan “Kita memiliki banyak kekayaan alam yang sangat bernilai tinggi, baik itu kekayaan laut berupa ikan, lobster, rumput laut dan hasil laut lainnya yang berkualitas tinggi, maupun kekayaan alam lainnya seperti tumbuh-tumbuhan langka yang bernilai tinggi seperti anggrek ekor tupai.” Namun karena kebodohan kita dan perspektif serta cara pandang kita yang salah, sehingga kita tidak mengetahuinya dan tidak mampu membaca peluang yang ada di sekitar kita.
“Sudah saatnya kita bangun dari tidur panjang itu. Kita perlu bergerak bersama dalam sebuah gerakan perubahan, jangan berjalan sendiri-sendiri, gereja harus mampu mempersiapkan sumber daya manusia, kemampuan jemaat untuk mengelola industri-industri rumahan sambil pemerintah mempersiapkan dan memperkenalkan pengusahanya/investornya,”tegas VBL.
Gereja menurutnya harus menjadi penggerak utama, GMIT harus berperan lebih lagi dalam mendukung dan menciptakan generasi-generasi masa depan yang cerdas dan berkualitas, Pendeta-pendeta juga harus berperan sebagai guru, bahkan sejak dari sekolah minggu. GMIT harus bisa memfasilitasi pemuda-pemudi dan jemaat yang memiliki potensi untuk belajar banyak hal diluar sana seperti beasiswa dan sejenisnya.
Sementara Ketua Sinode GMIT NTT Pdt. DR. Mery Kolimon juga menyampaikan bahwa dalam Sidang Raya Gereja-gereja Sedunia yang ke-7 di Jerman, Sinode GMIT akan mengirimkan wakilnya sebanyak empat orang dan akan dipimpin langsung oleh Pdt Mery sendiri.
Saat itu, Ketua Panitia Festival Laut Olamangcari, Pdt. Jeny memohon kehadiran Gubernur Viktor untuk membuka kegiatan. “Festival ini dilaksanakan dalam rangka merespon positif minat masyarakat pasca pandemi COVID-19 dan untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Pelaksanaan kegiatannya ada di laut dan juga di darat. Di laut itu misalnya menangkap ikan dengan bubu, panah ikan, dayung perahu ibu-ibu, snorkeling, diving dan free diving, sedangkan kegiatan di darat itu ada kegiatan melihat proses masak sopi, mulai dengan penyadapan dari pohon tuak lalu proses penyulingannya dan selanjutnya diolah menjadi anggur juga ada kegiatan anyam topi dari daun tuak (lontar) serta berbagai kegiatan lainnya. Semua kegiatan ini difasilitasi oleh Jemaat Elim Dadibira Klasis Alor Barat Laut, Kabupaten Alor. Turutk hadir pada audiens tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Drs. M. Nazir Abdulah, M.M, dan Staf Khusus Gubernur Bidang Pembangunan dan Ekonomi Prof. Daniel Kameo, Ph.D. (RLS/MSC01)