Kupang (MEDIATOR)—Persatuan Wanita Tionghoa Indonesia (PERWANTI), pada Sabtu (9/11/2024) lalu menggelar sebuah aksi bhakti sosial di Desa Oematnunu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang. Adapun aksi ini dipimpin oleh Ny Ani Lianto ini dalam rangka memperingati HUT Perwanti yang kedua. Dua tahun yang lalu, Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) datang ke NTT dan membentuk struktur PERWANTI.
Untuk diketahui, Perwanti adalah organisasi yang memayungi ibu-ibu dan mereka bernaung dibawah payung PSMTI. Bhakti sosial ini dihadiri oleh sejumlah pengurus PSMTI NTT seperti Krissantus Fulbertus dan Sonny Tamara.
“Aksi ini dalam rangka HUT Perwanti yang tahun ini diselenggrakan di Desa Oematnunu dan kami membawa berkat berupa sembako untuk ibu-ibu di desa tersebut,”tegas Helda Lianto sebagai salah satu pengurus Perwanti kepada Mediatorkupang.com.
Masih menurutnya, mereka pun menghadirkan Romo Amandus Ninu, Pr sebagai salah satu pembicara dan saat itu, rohaniwan yang juga kepala SMP St Yoseph Naikoten Kupang ini hadir untuk mencerahkan imat umat di Oematnunu untuk terus berpengharapan. Sementara panitia juga menghadirkan psikolog, yakni Ny Winda Ria Sutjonong untuk mengedukasi para remaja terhadap menggunakan HP dan juga internet.
“Karena ada kecenderungan internet merusak mental dan psikologi anak. Anak-anak remaja ini lebih banyak memberontak, sehingga kita hadir mengedukasi mereka. Juga kepada orang tua diajarkan bagaimana menjadi orang tua yang baik,”tambah Helda menambahkan kegiatan di Oematnunu ini dirakarsai serta didukung penuh oleh seluruh pengurus dan anggota Perwanti NTT. Kegiatan ini sagat baik selain merayakan HUT Perwanti juga bertujuan agar ibu-ibu rumah tangga dari sekitar Desa Oematnunu mendapat ilmu cara mendidik anak apalagi anak remaja dalam menghadapi zaman sekarang dengan pengaruh media sosial yang sangat tinggi.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Desa Oematnunu, Anus Laitoto dan kepala dusun setempat, Niko Olbata, dan dibantu oleh Bernad. Kegiatan ini sangat dinikmati oleh seluruh peserta. Lagipula, usai Bhakto Sosial, ternyata masih ada kelebihan beras sehingga pengurus Perwanti NTT pun menyerahkannya ke panti asuhan terdekat. (BOY)