ENDE, MediatorStar.com – SUHU politik di internal Partai Golkar tiba-tiba saja meninggi. Ini dikarenakan, adanya pernyataan dari salah satu kader mereka, yang menyebut bahwa Viktor Bungtilu Laiskodat masih layak didukung menuju ke periode kedua.
Walau pernyataan Thomas Tiba Owa itu adalah dalam kapasitasnya sebagai ketua panitia pembangunan aula Paroki di Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, namun isu ini meresahkan internal partai. Sejumlah kader mendiskusikannya di forum-forum internal. Pasalnya, pernyataan Thomas dinilai mengganggu penetrasi partai, yang sudah memunculkan dua nama sebagai calon gubernur.
Yakni Emanuel Melkiades Lakalena yang kini sebagai Ketua DPD I Partai Golkar NTT dan anggota DPR RI. Dan nama kedua yakni Joseph Nae Soi, kini menjabat sebagai Wakil Gubernur NTT.
Informasi yang diperoleh media ini dari sejumlah sumber, membenarkan adanya friksi itu. Ada kelompok yang keberatan dengan statemen itu, sedangkan di sisi lain, ada kelompok lain yang justru melihat ini secara jernih. Bahwa itu sebuah hal yang wajar. Karena, Viktor pada Pilkada lalu diusung oleh Partai Golkar.
Dan bahkan pernyataan Thomas adalah sebuah kewajaran, karena kapasitas dia saat memberi pernyataan itu sebagai ketua panitia pembangunan aula paroki. Status Thomas sudah tepat, dan pernyataannya tepat, hanya menterjemahkan sapaan adat dalam bahasa daerah setempat, yakni Nagekeo, yang tidak dimengerti oleh semua tamu yang hadir.
Saat itu Camat Nagekeo, yang sebagai perwakilan tokoh adat, menyampaikan permintaan dalam seremoni penerimaan gubernur dan rombongan di halaman depan Paroki. “Saya (selaku ketua panitia) hanya menyampaikan apa permintaan masyarakat dalam sapaan adat Camat Nagekeo. Itu bukan pernyataan saya.
Ini agar dipahami secara baik,”demikian Thomas Tiba Owa kepada MediatorStar.com. (stenly boymau)
