Jakarta (MEDIATOR)— Ayodhia GL Kalake, seperti dilansir KOMPAS, edisi Jumat (1/9) pagi ini di rubrik Pemerintah daerah, disebut sebagai Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur, yang akan menggantikan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Viktor Laiskodat – Josef Nae Soi yang masa jabatannya berakhir 5 September 2023 atau empat hari dari sekarang.
Sosok yang kerab disapa Odi Kalake ini ditengarai, akan dilantik oleh Menteri Dalam Negeri bersama sembilan pejabat lainnya. Masing-masing Bey T Machmuddin (Jawa Barat), Nana Sudjana (Jawa Tengah), Hasanudin (Sumatera Utara), Sang Made Mahendra Jaya (Bali), Ridwan Rumasukun (Papua), Lalu Gita Ariadi (NTB), Harrison Aroi (Kalimantan Barat), Andap Budhi Revianto (Sulawesi Tenggara) dan Bachtiar Baharudin (Sulwesi Selatan).
Informasi mengenai rencana pelantikan yang akan dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian di Jakarta, Selasa pekan depan, diungkapkan oleh sebuah sumber terpercaya di Kemendagri. Penetapan 10 orang penjabat gubernur ini setelah melewati rapat Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Merdeka.
Publik di NTT pun bertanya-tanya, siapa sebenarnya Ayodhia Kalake? Mediatorkupang.com mencoba menelusuri profil tokoh yang satu ini. Namun hanya sedikit informasi yang bisa ditemukan. Seperti, alumnus Universitas Padjadjaran dan master dari Universitas Complutense de Madrid ini kelahiran Bandung, walau berdarah Adonara-Flores Timur.
Foto: Ist/Mediatorkupang.com
Dan, memiliki karier yang cukup bagus, dan terbanyak di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves). Seperti pernah menjabat sebagai Asisten Deputi Delimitasi dan Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi. Pernah dipercaya oleh Meneg BUMN Erik Thohir pada 25 Mei 2021, sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Kinerja cemerlang Ayodhia membuat kariernya terus menanjak, hingga oleh otoritas tertinggi mempercayakannya sebuah jabatan mentereng di Kemenkomarves sebagai sekretaris, yang berada persis di bawah Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Meko Marves. Oleh Luhut, Ayodhia dilantik pada 3 Januari 2022. Dalam sambutannya yang dilansir Pos Kupang, Luhut menegaskan mengenai tanggungjawab baru bagi Ayodhia adalah kepercayaan pemerintah. Dan sata itu, ada satu statemen Luhut yang sangat tegas, yakni mengganti saja staf atau mereka yang kerjanya ogah-ogahan dan menghambat rencana besar reformasi birokrasi dan pelayanan kemasyarakatan.
“Saya berharap Pak Odi untuk betul-betul melakukan penataan dengan baik. Gunakan orang-orang yang profesional, yang tidak profesional, tidak memiliki itikad yang baik, itu harus digantikan,” tegas Menko Luhut saat itu, seperti dilansir Pos Kupang. (KOMPAS/PK/NET/KJR)
