MEDIATORKUPANG.COM, KUPANG—Tidak hanya menghadiri roadshow B20 di Australia melainkan di Melbourne, Ketum KADIN NTT Bobby Lianto juga bertemu dan berdiskusi tentang peluang kerjasama dengan Universitas di Australia.
Saat itu Bobby bertemu dengan Dr. Justin L. Wejak, putra Lembata NTT yang adalah Dosen The University of Melboune. Dia adalah pengajar Ethnographic & Indonesian Studies pada Asia Institute Faculty of Arts. Bisa dibayangkan, sudah lebih dari 30 tahun dia tinggal di Australia.
Dan setiap tahun Dr. Justin mengirim mahasiswanya untuk belajar tentang Indonesia langsung ke Bali. Dan, kali ini melalui kerjasama ini mahasiswanya juga dapat datang belajar bahasa & budaya ke NTT.
Dalam diskusi singkat, Dr Justing L. Wejak dari THE University of Melbourne, Australia menyatakan terimakasih karena boleh berkesempatan bertemu kendati cuma sejenak, dengan Ketua KADIN RI, Arsjad Rasjid, dan Ketua KADIN NTT, Bobby Lianto, serta beberapa tamu VIP lain dari Indonesia dan Australia.
“Perjumpaan itu terjadi secara kebetulan. Saya kebetulan diundang Pak Bobby menghadiri sebuah pertemuan santap malam bersama para tetamu di sebuah restoran di pinggir Sungai Yarra di pusat kota Melbourne, kota domisili saya sejak 1990. Perjumpaan itu sungguh mengesankan. Saya terkesan dengan keramahtamahan Ketua KADIN RI dan NTT. Keduanya mampu menciptakan suasana penuh keakraban dan keterbukaan berbagi cerita dan informasi tentang pengalaman dan kemungkinan kerjasama antara Indonesia dan mancanegara,”testimoni Dr Justing. Masih menurutnya, kedua negara bertetangga dekat. Fakta kedekatan geografis itu seyogianya mendorong keduanya untuk senantiasa mengeksplorasi kerjasama berkelanjutan dalam bidang-bidang strategis tertentu.
Untuk Provinsi NTT, misalnya, niscaya perlu dijalin kerjasama berkelanjutan dengan Australia dalam bidang pertanian dan perkebunan, perikanan dan perternakan, pariwisata, kesehatan dan pendidikan.
“Australia dengan jumlah penduduk tidak lebih dari 26 juta jiwa, sementara populasi Indonesia melampaui 270 juta jiwa, tentu membuat Indonesia sangat dibutuhkan Australia. Faktor demografis dan sumber daya alam dan laut Indonesia merupakan daya tarik bagi komunitas-komunitas dunia,”ujarnya.
Dia menyarankan, satu hal mahapenting lain yang perlu diperhatikan Indonesia untuk memikat para investor asing ialah faktor keamanan dan keselamatan dalam negeri. Orang harus merasa aman dan nyaman untuk berinvestasi di negeri kepulauan kita, Indonesia. “Pemerintahan Jokowi, juga para gubernur di provinsi-provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi NTT di bawah kendali Viktor Bungtilu Laiskodat, cukup memperhatikan hal ini,”ujarnya. (BOY)