Gubernur VBL Bertemu Menteri Kelautan, NTT Jadi Model Bisnis Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota

Nasional99 Dilihat

MEDIATORKUPANG.COM, JAKARTA—Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Senin (13/06/2022) Bertempat di Gedung Mina Bahari IV, Ruang Rapat ZEE, Kementrian Kelautan Perikanan RI, bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Saat itu VBL didampingi  Plt. Kadis Kelautan dan Perikanan, George Hadjoh, Kepala Badan Penghubung, Donald Izaac, Staf Ahli Gubernur, Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Prissilia Pareira. Dalam silaturahmi tersebut, Menteri Trenggono mengungkapkan bahwa rumput Laut, lobster dan kerapu merupakan komoditas budidaya yang potensial untuk terus dikembangkan di NTT.

“Kami diskusi mengenai rencana pengembangan sektor kelautan dan perikanan di wilayah NTT dengan rumput laut, kerapu dan lobster merupakan komoditas budidaya yang potensial untuk terus dikembangkan di NTT karena kondisi perairannya yang sangat mendukung. Peluang pasar untuk komoditas tersebut juga sangat besar, utamanya untuk ekspor,”tegasnya. Dia malah menegaskan lagi, pihaknya siap memperkuat dukungan sarana prasana sehingga produktivitas dan kualitas hasil budidaya rumput laut, kerapu dan lobster di NTT bisa ditingkatkan.

SINERGI. Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, saat berdiskusi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Foto: Biro AP Setda NTT

“Selanjutnya Kami juga berbincang mengenai rencana implementasi Kebijakan Penangkapan Terukur Berbasis Kuota, di mana perairan NTT termasuk di dalamnya. Alhamdullilah, Pak Gubernur menyambut baik bahkan mendukung penuh implementasi kebijakan yang dilandasi prinsip ekonomi biru itu,”tambahnya.

Masih menurutnya, kebijakan penangkapan terukur merupakan jalan hadirnya distribusi ekonomi yang merata di wilayah pesisir, di mana pelabuhan perikanan di luar Pulau Jawa akan bertransformasi sebagai pusat-pusat ekonomi baru sebab di sanalah ikan tangkapan harus didaratkan. Kebijakan ini juga menciptakan banyak lapangan kerja untuk masyarakat setempat. Sinergi menurutnya sangat dibutuhkan dalam upaya membangun sektor kelautan dan perikanan yang maju dan berkelanjutan. “Terima kasih Bapak Gubernur NTT yang sudah datang berkunjung,”tutup Menteri Wahyu.

Baca Juga  Dari Lembata Hingga Jantung Flores, VBL Diminta Dua Periode

SERIUS. Kiri ke kanan, Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Prissilia Pareira, dr Messerasi Ataupah, selaku staf ahli dan Plt. Kadis Kelautan dan Perikanan, George Hadjoh, menghadiri  pertemuan ini.

Foto: Biro AP Setda NTT

Sementara Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat juga menyampaikan terkait dukungan NTT untuk Indonesia dalam optimalisasi sumber daya perikanan dan kelautan. “Saat ini, kami sementara membangun ekosistem perikanan dan kelautan di NTT, salah satunya Budidaya Lobster. Hasil evaluasi antara Pemerintah dan pengusaha ditemukan titik lemahnya adalah pakan. Untuk itu kami mengusulkan pengembangan budidaya kerang sebagai bahan pakan utama untuk lobster, sehingga pertumbuhanya bagus dan jangka waktu panennya juga masuk dalam periodesasi bisnis,”harap Viktor. “Kami siap dan menyambut baik implementasi Kebijakan Penangkapan Terukur berbasis Kuota, tentunya atas dukungan Pak Menteri, Telah membantu sebagian masalah pembangunan di NTT,”pungkasnnya. (**/AP/BOY)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed