Salatiga (MEDIATOR)–Sepanjang 55 tahun berkiprah, Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) telah memberikan kontribusi terbaiknya dalam berbagai aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Puncak peringatan Dies Natalis Ke-55 yang berlangsung Senin (19/02/2024) di Balairung Universitas menjadi momen untuk merefleksikan perjalanan Fakultas Teologi untuk meningkatkan mutu dan pelayanannya.
Mengangkat tema “Politik Tubuh dan Teks-Teks Keagamaan” dan Subtema “Pendidikan Teologi Indonesia yang Berkontribusi bagi Keadilan Gender dan Keutuhan Ciptaan”, firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Lidia Natalia dengan mengambil Ayat Alkitab dari Efesus 2:10. Dalam pelayanannya, Pdt. Lidia Natalia mengingatkan civitas academica untuk fokus menjalankan tugas pengutusan dengan segenap hati dan penuh tanggung jawab.
Dekan Fakultas Teologi Pdt. Izak Y.M. Lattu, Ph.D., dalam sambutannya menyebut bahwa Fakultas Teologi lahir pada 1969 sebagai jawaban atas pergumulan bagaimana menghadirkan nisbah antara iman dan ilmu di UKSW. Bagi Rektor Pertama UKSW Dr. (HC) Oeripan Notohamidjojo, S.H., universitas Kristen hanya dapat menjadi universitas Kristen jika memiliki Fakultas Teologi.
“Karena itulah Fakultas Teologi hadir membantu UKSW mencapai misinya untuk menjadi Universitas Kristen Indonesia,” ungkapnya dalam Ibadah Syukur yang dilangsungkan bersamaan dengan Ibadah Senin yang diikuti oleh civitas academica lintas fakultas di UKSW ini.
Diungkapkannya, Fakultas Teologi memilih fokus agama, gereja, dan masyarakat yang menjadi keunikan fakultas dan mengembangkan kurikulum tersebut. Ia juga mengungkapkan rasa syukur bahwa pendahulu UKSW telah mengembangkan Fakultas Teologi yang utuh yang memiliki jenjang S1, S2, dan S3.

Foto: Humas UKSW/Mediatorkupang.com
“Selanjutnya, tugas kami menguatkan eksistensi di Indonesia dalam kehidupan bergereja, bernegara, dan mengembangkannya di wilayah Asia dan Pasifik,” imbuhnya.
Targetkan akreditasi Unggul
Koordinator Dies Natalis Ke-55 Fakultas Teologi Pdt. Astrid Bonik Lusi, M.Th., menuturkan harapan dari tema yang diangkat dalam Dies Natalis ini seluruh civitas academica Fakultas Teologi tidak hanya melihat kehidupan dalam aras fakultas saja, namun juga kehidupan bergereja dan masyarakat.
“Kami menentang diskriminasi, kekerasan, dan ketidakadilan. Fakultas Teologi hendak berkontribusi bagi pengembangan kehidupan yang arasnya pada keadilan gender dan keutuhan ciptaan,” jelasnya.
Di usia yang ke-55 tahun ini, Fakultas Teologi juga menargetkan untuk meraih akreditasi Unggul, meningkatkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dosen yang melibatkan mahasiswa, serta meningkatkan keterlibatan alumni.
Selain Ibadah Syukur, Dies Natalis Ke-55 juga diisi dengan Seminar “Politik Tubuh dan Teks-Teks Keagamaan” dan Subtema “Pendidikan Teologi Indonesia yang Berkontribusi bagi Keadilan Gender dan Keutuhan Ciptaan”. Tiga narasumber dihadirkan dalam seminar yaitu Dosen Fakultas Teologi Prof. Pdt. Yusak B. Setyawan, S.Si, MATS, Ph.D., Dosen Fakultas Interdisiplin (FId) Dr. Ir. Arianti Ina R. Hunga, M.Si., dengan Dosen Fakultas Teologi Pdt. Mariska Lauterboom, MATS., Ph.D. Kegiatan Jalan Santai juga diadakan untuk memeriahkan Dies Natalis Ke-55 pada 23 Februari mendatang. (RLS/HUMAS-UKSW/KJR)