Salatiga (MEDIATOR)–Mimpi Bramadi Theodorus Wijaya, mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen International Class of Management and Accounting Program (ICMAP) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) untuk belajar di luar negeri kini menjadi kenyataan.
Bramadi Theodorus berhasil terpilih sebagai salah satu Awardee Indonesia International Student Mobility Award (IISMA) Co-funding 2024, belum lama ini.
IISMA Co-funding adalah skema beasiswa yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk membiayai mahasiswa Indonesia dengan skema pendanaan parsial antara mahasiswa dan pemerintah. Program ini memberikan kesempatan luas bagi mahasiswa untuk menikmati pengalaman belajar di luar negeri, memperluas wawasan, dan meningkatkan kompetensi global.
Terpilih sebagai awardee IISMA Co-funding bukanlah hal yang mudah. Dengan penuh semangat, ia berbagi cerita tentang perjalanannya hingga terpilih sebagai salah satu awardee IISMA Co-funding tahun ini. Disampaikannya bahwa ia harus melewati serangkaian seleksi internal di UKSW, tes akademik, penguasaan bahasa Inggris, hingga wawancara yang menilai motivasi dan potensi kontribusinya.
Lahir dan dibesarkan di kota Salatiga, mahasiswa yang akrab disapa Bram ini tumbuh dengan mimpi besar untuk menjelajahi dunia. Ketertarikannya dengan dunia internasional sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) berhasil membawa Bram untuk menimba ilmu di University of Szeged, Hungary. Prestasi ini tidak hanya tentang keberhasilan akademik saja, tetapi juga berkaitan dengan semangatnya untuk menginspirasi generasi muda Indonesia.
Menjelajahi dunia
Saat diwawancarai secara daring, Rabu (07/08/2024) Bram mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya atas keberhasilan ini. “Tidak menyangka saya dari kota kecil bisa lolos pada program internasional ini. Saya sangat antusias dan bangga karena berkesempatan untuk belajar di luar negeri, menjangkau pengalaman baru, dan menjelajahi dunia,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikannya, keputusan memilih untuk belajar di University of Szeged karena ingin mendalami ilmu tentang agriculture engineering dan green farming.
Ia menerangkan dirinya akan menghabiskan satu semester di University of Szeged, dimulai pada Jumat (30/08/2024) hingga Kamis (02/02/2025) mendatang. Dengan mengambil mata kuliah agriculture engineering yang berfokus pada upaya mengatasi limbah pertanian.
“Pilihan universitas ini selaras dengan proyek yang sedang saya garap yakni pembuatan bioplastik dari sampah bonggol jagung,” ungkap Bram yang juga merupakan salah satu anggota tim Bravethon peraih juara 1 dalam Hult Prize Competition.
Pemuda kelahiran tahun 2002 ini berharap pengetahuan baru yang diterimanya di University of Szeged dapat memberikan informasi dan pengalaman baru bagi kemajuan pertanian di Indonesia. Selain itu, saat disinggung mengenai target ke depan, Bram mengungkapkan bahwa dirinya tengah mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi magister dan membuka usaha di bidang pertanian.
Prestasi yang telah dilukis oleh Bram tak hanya menjadi inspirasi bagi mahasiswa kampus Indonesia Mini yang termanis, melainkan juga bagi generasi bangsa.
Capaian membanggakan ini merupakan komitmen mewujudkan visi UKSW menjadi Entrepreneurship Research University dan berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke 4 Pendidikan Berkualitas dan SDG’s ke 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (RLS/HUMAS-UKSW/BOY)