Kupang (MEDIATOR)– Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTT menggelar Kegiatan Sosialisasi “LENTERA ”Literasi Keuangan Digital untuk Pekerja Migran Indonesia”, Rabu (1/10) siang yang berlangsung di aula rumah jabatan walikota Kupang.
Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Rio Khasananda dalam sambutannya menegaskan bahwa sebagai otoritas di bidang sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki peran penting dalam memastikan keamanan dan kelancaran layanan keuangan bagi seluruh masyarakat, termasuk para pekerja migran.

Foto: Mediator
“Karena itu kami mendorong penggunaan layanan remitansi resmi dan berizin, serta terus melakukan edukasi perlindungan konsumen agar masyarakat terhindar dari praktik penipuan digital yang semakin canggih,”tegasnya menambahkan selain itu, inovasi sistem pembayaran terus kami perkuat. Salah satunya melalui QRIS, dan kini diperluas dengan QRIS Cross Border. Dengan adanya QRIS Cross Border, pekerja migran dapat bertransaksi di luar negeri dengan lebih cepat dan aman dengan biaya lebih kompetitif.
Di awal sambutannya, dia menyebut Provinsi NTT merupakan salah satu daerah penyumbang pekerja migran terbesar di Indonesia, dengan ribuan masyarakat yang bekerja di Malaysia, Singapura, Hong Kong, Brunei Darussalam, hingga Timor Leste.
Berdasarkan data BPS tahun 2024, terdapat 1.401 pekerja migran asal NTT, meningkat 7% dibandingkan tahun 2023 yang berjumlah 1.305 orang.
“Peningkatan ini menjadi peluang sekaligus tantangan yang perlu kita hadapi bersama. Kenaikan jumlah PMI, baik dari NTT maupun secara nasional, mencerminkan besarnya potensi penerimaan devisa remitansi sekaligus peningkatan kesempatan kerja bagi masyarakat kita di luar negeri,”ujarnya. Namun di sisi lain, masih terdapat berbagai tantangan, antara lain rendahnya literasi keuangan dan digital, serta masih banyaknya PMI yang menggunakan jalur remitansi ilegal yang rawan penipuan, berbiaya tinggi, dengan nilai tukar merugikan, dan tanpa perlindungan konsumen yang memadai.
“Karena itu melalui kegiatan hari ini, mari kita bersama-sama wujudkan pekerja migran asal NTT yang semakin terlindungi, cerdas, dan mandiri secara ekonomi. Gunakanlah layanan resmi, manfaatkan teknologi digital seperti QRIS, dan mari kita sebarkan semangat literasi keuangan agar semakin banyak saudara kita di luar negeri yang terlindungi dan sejahtera,”pungkasnya.
Hadir dalam seremoni itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Thomas Dagang S.Sos,. M.Si, mewakili walikota Kupang, Asisten Direktur OJK Provinsi NTT, Polantoro, Ketua Tim Kerja Pemberdayaan BP3MI NTT, Ujang Agus Sugema, SE, Penerima Hassan Wirajuda Award untuk perlindungan WNI Tahun 2022 dari Kementerian Luar Negeri, Denis Irminus serta Ex-Pekerja Migran Indonesia di Singapura, Ibu Damaris Haba Bangngu. Hadir juga para calon pekerja migran Indonesia. (BOY)