MEDIATORSTAR.COM, Kupang
Peringatan tegas terhadap pelaku pencurian ternak di Kabupaten Sumba Timur dan kabupaten lainnya di daratan Sumba bahwa mereka akan dihukum berat jika masih mencuri ternyata bukan isapan jempol belaka. Banyak yang sudah ditangkap dan diproses hukum berat, bahkan ada yang sudah dikirim ke Lapas Nusakambangan.
Akibat dari tindakan tegas ini, kini tensi pencurian ternak oleh kawanan pencuri disana sudah berkurang drastis. Fakta ini disampaikan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ketika melakukan kunjungan kerja di Desa Oenoni II Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang awal pekan ini.
Saat itu, Gubernur VBL menerima laporan dari pendeta setempat yakni Pdt. Selly Margareth Bengngu Doko Eluama, S.Th., bahwa ada mesin pompa air yang hilang dicuri. “Tadi kata mama pendeta, ada mesin yang hilang. Saya dengan sungguh-sungguh, walaupun saya sudah berhenti sebagai Gubernur, yang curi itu kalau dapat, hukum yang tinggi (berat), dan dia masuk penjara saya kirim ke Aceh,”tegas VBL dengan nada yang khas. Ada ketegasan di raut wajahnya.
Masih dalam sambutannya, di hadapan ratusan warga Oenoni II dan pejabat dari Provinsi NTT maupun Bupati Kupang Korinus Masneno serta sejumlah anggota DPRD dan pejabat Pemkab Kupang, VBL menegaskan bahwa pekan depan, setidaknya ada tujuh orang warga Kabupaten Sumba Timur yang akan dibawa ke Aceh karena mencuri hewan peliharaan warga. Ada alasan kawanan pencuri ini dikirim jauh-jauh dari tanah asalnya, agar mereka tidak dikunjungi keluarga maupun sanak famili serta sahabat.
“Orang (kalau masuk) penjara ini paling susah jika tidak ada orang yang datang besuk. Biasanya dorang senang, pencuri abis nanti pencuri yang (masih) tersisa di belakang dong datang bagi sang dong uang. Ini bagaimana pi bagi kalau masuk penjara sampai di Aceh sana, sekarang dong di dalam hutan terus,”tegas VBL.
Karena itu, tak habis-habisnya VBL mengingatkan kepada mereka yang masih mencuri. Walau nanti dia sudah tidak lagi menjabat sebagai gubernur, jika dia menerima laporan dari warga maka dengan segala kemampuannya, dia akan mengikuti setiap tahapan proses. Baik itu dari kepolisian, kejaksaan hingga pengadilan.
“Saya ikut terus sampai putus, saya ikut terus sampai menteri kehakiman, sampai buang dia ke penjara yang dia sendiri tidak kenal siapapun disitu. Sumba dulu katanya pencurian tidak bisa berhenti. Hari ini 90 % berhenti. Karena penjaranya tidak di Sumba, yang lain di Nusakambangan, di pulau sendiri,”tegas VBL serius.
Untuk mengatasi masalah sosial yang sangat meresahkan tersebut, Gubernur VBL meminta kepada warga agar jika ada kawanan pencurian yang masih beraksi, atau siapapun juga yang mencuri, dilaporkan ke kepolisian terdekat. “Juga laporkan ke saya walaupun saya tidak lagi menjadi gubernur. Lapor saja,”pinta VBL.
Viktor mengakui, beberapa saat yang lalu dia mendapat laporan, pencurian ternak mulai marak di daratan Timor. Untuk itu, VBL menyatakan dia tidak main-main dengan kasus pencurian. Sehingga sebagai gubernur, dia akan menyampaikan kepada Kapolda NTT untuk menindaklanjuti dan segera bertindak.
“Nanti saya akan bilang Pak Kapolda, operasi lagi di Timor sini. Saya lihat banyak yang curi-curi ternak di Timor. Bilang sang dorang bertobat sudah, karena sekarang saya pindah ke Timor sini. Nanti saya kasih mereka ke tempat yang kamu tidak pernah lihat disini, itulah neraka sesungguhnya. Masuk dengan masuk langsung sel, tidak pernah keluar-keluar. Jadi tolong disampaikan, bahwa sudah pernah ada studi kasus di Sumba. Jangan pernah studi kasus Timor terjadi pada kamu,”pungkas VBL. (Debby Veronika/MSC01)