MEDIATORSTAR.COM, Kupang
Kian berlanjut, kemelut di tubuh Partai Demokrat NTT. Simpatisan Jefri Riwu Kore (Jeriko) yang berdatangan dari berbagai pelosok Kota Kupang, kembali melakukan aksi protes terhadap keputusan Agus Harimurti Yudhoyono selaku pimpinan Partai Demokrat yang memenangkan Leonardus Lelo. Terakhir, dalam tuntutan mereka saat aksi protes, Kamis (3/2/2022) siang, mereka memberikan penegasan kepada Partai Demokrat, agar tidak melakukan semua kegiatan Partai di NTT. Mereka menuntut Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudoyono harus memberikan klarifikasi tentang penetapan Leo Lelo sebagai Ketua DPD Partai Demokrat NTT.
Aksi ini berlangsung siang tadi, dan massa aksi mulai menyampaikan aspirasinya di area depan Taman Nostalgia, Kota Kupang hingga di Gerbang Mapolda NTT. Di Mapolda mereka secara tegas meminta kepada polisi untuk tidak mengijinkan dilaksanakannya kegiatan Partai Demokrat.
Dalam aksi ini, mereka membawa serta sejumlah spanduk bernada kritik yang amat pedas terhadap kepemimpinan AHY. Bahkan dalam salah satu spanduknya, mereka menulis “Katanya Jokowi Otoriter, Ternyata AHY Lebih Brengsek.” Menariknya, kata brengsek ditulis menggunakan huruf kapital dan diberi warna merah menyala sehingga sangat menyolok. Tidak hanya itu, melainkan masih banyak spanduk bernada kritik ikut dibawa.
Koordinator aksi, Herison Kore saat itu secara tegas menyampaikan bahwa AHY tidak cocok menjadi seorang pemimpin partai. Hal itu dikarenakan, AHY tidak memiliki etika politik dalam mengurus partai. “Bahkan, hingga kini, Ketua Umum AHY belum bisa memberikan klarifikasi dan alasan mengapa memilih Leonardus Lelo sebagai Ketua DPD PD NTT. Sementara semua warga NTT sudah tahu bahwa hasil Musyawarah Daerah telah menetapkan Jefri Riwu Kore unggul 12 berbanding 11 suara atas Leo Lelo,”serunya saat itu.
Sehingga “Kami meminta Pak Kapolda dapat memerintahkan seluruh jajaran di Daerah, agar tidak memberikan ijin kepada Demokrat untuk berkegiatan, sebelum AHY memberikan klarifikasi mengapa 12 bisa kalah dari 11 suara, mengapa Jeriko sebagai pemenang dikhianati dengan cara yang tidak adil.” Tak hanya Herison Kore, melainkan Yonathan Gah, seorang pendukung fanatik Jeriko dalam orasinya menyebutkan, Partai Demokrat di masa kepemimpinan AHY telah melecehkan Demokrasi, hal tersebut merupakan contoh buruk bagi generasi bangsa saat ini. (***/MSC01)