Kupang (MEDIATOR)—Yusak Viktor Benu, bertempat di Harper Hotel Kupang, Senin (30/9/2024) malam, resmi memimpin DPC Indonesia National Shipowner’s Association (INSA) DPC Kupang Provinsi NTT. Momentum special itu disaksikan para tamu undangan antara lain para kepala KSOP seluruh NTT, Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, perwakilan Kementrian terkait dari Timor Leste, pimpinanan organsiasi pengusaha dari Timor Leste dan juga Kupang, serta organisasi pengusaha lainnya. Nampak hadir juga Komisaris Utama ASABRI, Fary Djemy Francis.
Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto dan sejumlah pengurus dari Jakarta nampak hadir dan memimpin seremoni pelantikan. Nantinya Yusak Benu akan memimpin organisasi ini untuk masa bakti 2024-2029.
Dalam sambutannya Yusak mengatakan bahwa INSA khusus bergerak pada bidang kepelabuhan dan perkapalan. Yusak yang juga pengurus KADIN NTT ini menjelaskan bahwa sejauh ini dia mengalami banyak kendala dalam berbisnis, seperti di sektor pelabuhan karena kawasan itu punya otoritas tersendiri. Apalagi, KADIN sedang mengupayakan hadirnya free trade zone di perbatasan RI-Timor Leste dan pelabuhan menjadi sangat penting.
Karena itu dia memberi garansi “Dengan INSA saya ingin mengirimkan pesan untuk investor di bidang perkapalan bahwa mulai hari ini kami canangkan investasi di dunia perkapalan NTT kami akan kawal dan aman,”kata Yusak yang sudah berinvestasi di NTT sejak tahun 2019 melalui Garda Maritim.
Sementara Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto dalam sambutannya menegaskan bahwa posisi Kupang menjadikan pusat distribusi barang sekaligus sebagai pemberat ekonomi kawasan Indonesia Timur.
Dilansir Pos Kupang.com, dia mengatakan, perusahaan yang tergabung dalam INSA secara rutin juga melakukan pelayaran ke Kupang. Kapal itu seperti tol laut. Harusnya ini menjadi daya dorong untuk ikut memajukan sektor pariwisata. Bahkan Carmelita mengatakan, pembukaan jalur Kupang – Timor Leste dari laut merupakan sisi positif. Disamping memperkuat hubungan antara Indonesia dan Timor Leste, khususnya di bidang pelayaran dan perdagangan.
“Kita menyadari ekonomi global penuh dengan ketidakpastian. Menjaga daya beli tetap menjadi tantangan,”kata dia menambahkan daya beli merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, transportasi NTT diharapkan bisa ikut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Carmelita menjelaskan, dengan segala potensi yang ada, DPC INSA Kupang bisa memainkan peran aktif dalam optimalisasi potensi yang ada. Dia pun meminta kepada seluruh pengurus INSA DPC Kupang agar rajin-rajin berkomunikasi dengan KSOP. Ini bisa terjadi agar program INSA bisa berjalan baik. (NET/BOY)