Pemprov Tegaskan, Tidak ada Konflik dengan KONI NTT

Lainnya284 Dilihat

MEDIATORSTAR.COM, Kupang

Pemerintah Provinsi NTT mempertegas sikapnya kepada  awak publik melalui awak media bahwa tidak ada konflik kepentingan antara mereka dengan pengurus KONI NTT. Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, dalam konferensi pers dengan wartawan peliput Polkam, Kamis (7/10) pagi tadi di ruang lobi lantai 1 kantor gubernur NTT. Hadir saat itu para pejabat Pemprov dari berbagai instansi yang menangani masalah keolahragaan.

Demikian penjelasan secara lengkap oleh Wagub Josef Nae Soi:

Begini, yang pertama PON ini seharusnya digelar tahun 2000. Kemudian karena ada COVID maka diadakan tahun 2021. Penganggaran itu sudah diadakan itu tahun 2020. 2021 itu refocusing seluruhnya. Tetapi timbul pertanyaan, refocusing itu untuk apa. Refocusing itu untuk kesehatan. Nah selain kesehatan, pemerintah pusat harus mengatakan, melapor ke pemerintah pusat dengan menggunakan Biaya Tak Terduga (BTT). Pertanyaanya, apakah PON dilaksanakan dengan biaya tak terduga? Tidak. PON itu dilaksanakan secara rencana tetapi tahun 2020. Dia menjadi tidak terduga karena diadakan tahun 2021 dengan COVID. Maka kita mengadakan biayanya diambil dari BTT. Kalau BTT manajemen pertanggungjawabannya harus di pemerintah. Ini bukan hibah.

Kalau hibah pasti kita serahkan kepada pihak ketiga (seperti KONI-Red). Tetapi kalau BTT itu harus dikelola oleh OPD-nya. Chief Demision itu, saya jelaskan bahwa di Papua itu wagubnya CDM kok. Sebagai chief demision. Jadi tidak ada istilah mengabaikan KONI. Begitu. Saya dengan Andre (Ketua KONI NTT, Andre William Kore-Red) disana kami tiap hari nonton. Kemarin kami sama-sama.

 Tidak hanya itu melainkan Wagub masih pada kesempatan yang sama pun menegaskan bahwa Rabu kemarin dia baru saja tiba dari Jayapura dan pagi ini menerima pelatih dan atlit yang telah tiba di Kupang. Penerimaan secara resmi akan diadakan tanggal 17 Oktober nanti. “Sebentar tim sepakbola PON NTT akan datang dan akan diterima oleh Asisten 2 Gubernur karena saya harus kembali ke Jayapura lagi hari ini,”demikian Wgub. Turut hadir pada kesempatan itu para atlet dan pelatih dari cabang olah raga Wushu dan Muaythai.

Baca Juga  Belanja di Seluruh Cabang SUBASUKA Selama November, Ada Hadiah TV, Mesin Cuci Hingga Kulkas

Dalam jumpa pers tersebut Wagub JNS menyampaikan sampai saat ini kontingen NTT  telah meraih 1 Emas, 1 Perak dan 1 Perunggu.Dan  masih berpeluang untuk mendapatkan medali dari beberapa cabang olahraga yang masih dipertandingkan.

“Perolehan medali kontingen NTT saat ini adalah 1 Emas dari Muaythai, 1 Perak dari Kriket, 1 Perunggu dari Wushu. Akan tetapi kita masih mempunyai peluang untuk mendapatkan medali dari cabor tinju, silat, kempo dan renang,”jelas Wagub JNS.

Wagub JNS juga menjelaskan terkait  atlet muaythai yang menumpang pick up. Pemerintah provinsi telah melakukan penjemputan dan menyiapkan tumpangan.  Namun pelatih dan atlet lebih memilih untuk pulang bersama-sama teman-teman yang sudah menjemput di bandara.

“Sebenarnya penjemputan secara resmi akan dilaksanakan tanggal 17 Oktober nanti. Kita sudah pertemuan di Jayapura dan mendapatkan kesepakatan bahwa atlit yang pulang mendahului silahkan berkoordinasi dengan cabornya masing-masing. Tetapi kemarin saya juga menelpon Kadispora untuk menjemput atlit yang sudah pulang. Teman-teman Dispora sudah menjemput dan menawarkan kepada atlet, pelatih dan manager untuk bersama-sama mengikuti acara sederhana di GOR Oepoi. Akan tetapi pelatih dan atlet lebih memilih untuk bersama teman-temannya dari Laskar Timor Indonesia menuju ke Camp Latihan,”jelas Wagub JNS.

Baca Juga  Donald Trump Resmi Jadi Terdakwa, Terancam Masuk Penjara

Lebih lanjut Wagub JNS menjelaskan bahwa Pemprov jelas akan memberikan apresiasi kepada para atlit yang berprestasi. Yang resminya akan diumumkan pada saat penjemputan resmi tanggal 17 Oktober nanti. “Pasti ada apresiasi dari pemprov untuk atlit yang telah berprestasi. Contohnya secara pribadi Gubernur NTT telah menawarkan beasiswa untuk Susan. Itu hanya merupakan contoh. Akan tetapi apresiasi resminya akan diserahkan tanggal 17 Oktober pada saat penjemputan nanti. Intinya seluruh kepulangan atlit kembali ke NTT menjadi tanggung jawab  saya sebagai ketua kontingen PON NTT,”kata Wagub JNS.

Wagub JNS juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar terus mendukung para atlit sehingga mempunyai persiapan yang matang untuk menghadapi event-event selanjutnya.  “Mari kita mendukung agar pembinaan atlit tidak hanya terjadi pada saat perhelatan atau pertandingan. Pembinaan sudah harus dilakukan jauh-jauh hari sehingga persiapan untuk mengikuti event tersebut lebih matang,”pungkas Wagub JNS.

Baca Juga  24 Dokter Spesialis Vonis Miom di Mulut Rahim Tak Bisa Sembuh, Tapi Tuhan Menolong Saya

Pelatih Muaythai, Angga Silitonga menegaskan bahwa kejadian kemarin yang sempat viral terkait penjemputan adalah kesalahpahaman dan kondisi yang terjadi tidak seperti yang diberitakan.

“Memang benar apa yang disampaikan oleh Ketua Kontingen PON NTT bahwa tidak ada masalah terkait penjemputan kemarin karena kita masih sempat melakukan pawai. Kondisi sebenarnya tidak seperti yang diberitakan jadi tolong jangan lagi mempersoalkan lagi kejadian kemarin. Karena kita sebagai pelatih dan atlet tidak merasa bermasalah dan pemerintah sendiri kemarin sudah ada perhatian dengan melakukan penjemputan, jadi tidak usah lagi beritanya diplintir sehingga menimbulkan polemik,”jelas Angga.

Atlit Muaythai peraih medali emas pertama untuk NTT di PON XX, Susanti Ndapataka membenarkan pernyataan yang disampaikan pelatihnya bahwa memang pulang menggunakan pick-up merupakan kemauan meraka karena ada penjemputan dari teman-temannya.

“Memang benar kemarin sudah ada penjemputan dari pemerintah. Akan tetapi karena ada penjemputan dari teman-teman Tim Kupang Muay Thai Kupang dan Laskar Timor Indonesia yang telah jauh-jauh hari sudah mengkonfirmasi bahwa akan menjemput kita di kupang. Jadi kita sudah merencanakan akan pulang dengan mereka menggunakan mobil pick-up itu, ” kata Susanti. (***/MSC01)

Jangan Lewatkan