Kupang (MEDIATOR)—Bagi publik NTT, siapa yang tidak kenal dengan Fahmi Abdullahi? Dia pernah menjabat sebagai ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) NTT (periode 2014-2017), yang di masa kepemimpinan Bahlil Lahadalia (Kini Menteri Investasi Indonesia/Kepala Bappenas) sebagai Ketua Umum HIPMI, sukses membawa nama HIPMI NTT di posisi lima besar terbaik di tingkat nasional. Salah satu programnya yang spektakuler, adalah HIPMI Goes To Campus. Di program ini, Fahmi tak kenal lelah bersama rekan-rekan pengusaha lainnya masuk keluar kampus menjaring mahasiswa yang mau menjadi pengusaha muda.
Tak hanya itu, Fahmi juga seusai menjabat di HIPMI, dipercaya memegang asosiasi Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) dan saat ini juga memegang tongkat komando sebagai ketua Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) NTT.
Beberapa hari terakhir, nama Fahmi muncul dalam sejumlah polling digital sebagai salah satu figur yang layak diperhitungkan dalam memimpin Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) lima tahun mendatang (periode 2024-2029) pasca kepemimpinan Juandi David-Eusabius Binsasi. Siapa sangka, Fahmi bukan sembarang orang. Ayahnya seorang pengusaha pedagang hasil bumi, angkutan transportasi dan retail, yang membangun usahanya dari nol di Kefamenanu, dan di kota inilah Fahmi dilahirkan.
Andil Fahmi dalam memajukan dunia bisnis di TTU dan NTT, sudah terbukti dimana-mana. Bukan jago kandang, itulah seorang Fahmi. Setelah sukses membangun Jabal Mart, serta kafe dan perusahaan real estate yakni Biinmafo Resident, Fahmi melebarkan sayapnya ke Belu, hingga Kota Kupang. Kini, telah berdiri dimana-mana, Supermarket Jabal Mart, dan juga perusahaan Developer Property seperti Perumahan Biinmafo Resident, seperti diketahui Biinmaffo Residence sebuah perumahan pertama di Kefamenanu, menjadi embrio dia terus melebarkan sayapnya kemana-mana. Di Belu ada Haliwen Residence, sedangkan di Kota Kupang pun ada Petuk Residence, di Kecamatan Maulafa. Karya hebat ini tentu patut diapresiasi, karena dia sudah mempekerjakan ratusan tenaga kerja dengan penghasilan diatas rata-rata, tentu hanya bisa dilakukan oleh orang tertentu.
Ketika dikonfirmasi media ini terkait namanya yang disebut-sebut dalam momen politik Pilkada Kabupaten TTU, Fahmi, sosok yang luwes, komunikatif dan murah senyum ini justeru merendah.
Baginya, adalah sebuah kehormatan jika namanya disebut.
“Saya sangat menghormati aspirasi itu. Bagi saya, terserah dari masyarakat saja. Kita lihat seperti apa permintaan mereka. Tapi saya mau masyarakat di TTU itu menjadi sejahtera, siapapun pemimpinnya. Kalau bisa semakin banyak orang yang memegang uang, roda ekonominya berputar kencang sehingga bisa menumbuhkan sektor lain. Bagaimana menciptakan masyarakat TTU makmur secara ekonomi. Bagaimana kita tumbuhkan ekonomi di desa-desa dan ini butuh enegi besar serta kolaborasi semua pihak. Kita tidak bisa berharap saja pada anggaran daerah, melainkan butuh anggaran dari luar,”tegas Fahmi.
Apa yang dikatakannya benar, TTU harus dimanage secara baik agar masyarakat bisa makmur dan sejahtera. Dan Fahmi memiliki jaringan itu, yakni jejaring sesama kader HIPMI yang menguasai dunia investasi tanah air. Kedekatannya dengan menteri, pejabat kementerian maupun pengusaha-pengusaha raksasa di Jakarta membuat sosok pebisnis yang meneruskan usaha orang tuanya dari minus dan nyaris disita bank ini, diyakini bisa membawa kemajuan di perekonomian TTU.
Di TTU, Fahmi yang juga Wakil ketua Umum Apindo NTT ini sudah banyak meninggalkan karya hebat. Sebut saja dia membuka terobosan bisnis dan menginspirasi pengusaha muda daerah untuk berani berinvestasi di daerah sendiri antara lain bisnis developer dan property pertama di TTU yang terintegrasi, supermarket modern pertama dan cafe modern pertama di TTU, juga petani milenial dan banyak terobosan lainnya.
Sebagai seorang alumni Resimen Mahasiswa sebagai komponen cadangan, Fahmi sudah membawa IARMI NTT hidup kembali sebagai wadah pembinaan pembinaan kader muda bela negara yang memiliki jiwa patriotik dan nasionalis sejati. (*/ADV/KJR)