Jejak Kaki Simon Petrus Kamlasi di Lamboya, Dan Lambang Warisan Raja Pertama Suku Anamalangta

Polkam185 Dilihat

Waikabubak (MEDIATOR)—Minggu (3 November 2024) menjadi sebuah momentum penting bagi seorang Simon Petrus Kamlasi. Bagaimana tidak, jenderal TNI bintang satu yang pensiun dini demi mengikuti Pilgub NTT sebagai calon gubernur, didampingi Adrianus Garu ini, ketika bersama ratusan jemaat berbhakti di Gereja Kristen Sumba (GKS) Lamboya, Kabupaten Sumba Barat ini diingatkan kembali tentang apa yang sudah dilakukan sejak 2021 lalu.

Di tahun 2021 itu, Simon yang namanya disingkat SPK datang untuk sebuah kegiatan. Dia mendengar dan menjawab kebutuhan masyarakat Lamboya akan air bersih, melalui bantuan pompa hidram. Dan di tahun yang sama, bersama Jenderal Maruli Simanjuntak yang saat itu menjabat sebagai Panglima Kodam IX Udayana, mereka datang dan meresmikan pompa tersebut.

Keberadaan pompa hidran yang hingga kini masih dimanfaatkan menunjukkan kepedulian SPK terhadap kesejahteraan masyarakat. Inisiatif ini membuktikan bahwa komitmen SPK tidak hanya di atas kertas, tetapi nyata dan berdampak langsung bagi kehidupan sehari-hari warga.

Baca Juga  “Saya Rasakan Situasi yang Dahsyat Atas Dukungan Masyarakat, Alam Semesta dan Leluhur untuk SPK”

Hari itu di dalam gereja, masyarakat Lamboya berkumpul untuk mendoakan kesuksesan SPK dalam perjalanan politiknya. Mereka melihat wajah SPK sebagai simbol harapan dan keberkahan. Dalam sambutannya yang menginspirasi, SPK menyatakan rasa cintanya kepada Lamboya, yang dianggapnya sebagai fondasi dari segala karyanya di Sumba Barat. “Saya kembali untuk memohon doa restu,” ungkapnya dengan penuh emosi, dalam kebaktian. Kedatangannya kali ini bukan lagi sebagai Pa Sahli KASAD, melainkan sebagai politisi.

Ia mengenang perjalanan sebelumnya, saat ia datang bersama Pangdam ketika masih menjabat sebagai Asisten Logistik. “Saya memang sangat kangen sama tempat ini,”ujarnya, mengekspresikan kedekatannya dengan masyarakat Lamboya. Dengan tulus, ia meminta dukungan doa agar perjalanan politiknya di NTT dapat berjalan lancar, dan impian yang dibangun bersama masyarakat dapat terwujud.

Baca Juga  Luar Biasa, masyarakat Ende Sambut Meriah Calon DPD RI Maksimus Ramses Lalongkoe

Putera Kedu Moto

Siapa sangka, Simon Petrus Kamlasi dinobatkan hari itu juga sebagai putera Kedu Moto, sebuah marga yang memiliki makna dan sejarah yang dalam bagi masyarakat Lamboya. Kedu Moto tidak hanya sekadar nama; ia melambangkan tradisi dan warisan raja pertama di Lamboya dari suku Anamalangta.

Sejak pagi, gereja dipenuhi oleh warga yang datang dengan semangat tinggi. Ketika nama Simon Petrus Kamlasi disebutkan, suasana berubah menjadi meriah. Jemaat bersorak dengan teriakan khas orang Sumba, diiringi tepuk tangan yang menggema. Momen ini bukan hanya sebuah pengukuhan, tetapi juga refleksi dari rasa cinta dan harapan masyarakat terhadap seorang pemimpin yang dianggap membawa berkah bagi desa mereka.

Pendeta Elisabeth Lali Sulu, dalam sambutannya menyatakan, “Munculnya Bapak SPK ke desa kami ini kami lihat sebagai keluarga kami. Oleh karena itu, kami satu hati mengangkat Bapak Simon sebagai Kedu Moto.” Ucapan ini disambut dengan tepuk tangan meriah, menunjukkan dukungan padu dari seluruh jemaat.

Baca Juga  Simon Petrus Kamlasi dan Esthon Foenay Saling Peluk dan Cium

Nobatkan SPK sebagai Kedu Moto tidak hanya sekadar pengangkatan gelar, tetapi juga simbol persatuan dan harapan masyarakat Lamboya untuk masa depan yang lebih baik. Dukungan yang kuat dari warga mencerminkan keinginan mereka untuk memiliki pemimpin yang peduli dan mampu membawa perubahan positif.

Dengan semangat dan tekad yang terpancar dari setiap wajah, masyarakat Laboya menunjukkan bahwa mereka siap mendukung SPK dalam perjuangannya. Momen ini menandai awal dari perjalanan baru, bukan hanya bagi SPK, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Sumba Barat. Dalam hati mereka, terpatri harapan akan masa depan yang lebih cerah, yang dibangun di atas fondasi cinta, doa, dan kebersamaan. (Rhey/ADV/TIM)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *