MEDIARTORKUPANG.COM— Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif telah tutup usia pada Jumat 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping Kabupten Sleman, Jogjakarta. Ungkapan ikut berbelasungkawa berdatangan dari mana-mana. Tak terkecuali Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (MS GMIT) sebagai lembaga yang memayungi jutaan umat Kristen Protestan di wilayah pelayanan NTT, dan beberapa provinsi lainnya. Majelis Sinode yang saat ini diketuai oleh Pdt. Dr Merry Kolimon itu menyatakan ikut berdukacita atas meninggalnya Buya Syafii Maarif.
Ungkapan ikut keilangan ini dinyatakan melalui sebuah desain ucapan yang dishare berkali-kali di sejumlah WA Group maupun laman media sosial. Sementara, di status Facebook Pdt. Merry Kolimon, doktor tamatan Belanda itu merangkai ungkapan isi hatinya yang berbunyi: Berduka yang mendalam atas meninggalnya Guru Bangsa, Buya Syafii Maarif’. Status ini disertai emoji menangis dan dua kuntum bunga sebagai tanda cinta terhadap tokoh yang selalu hadir dengan narasi-narasinya tentang kebhinekaan itu.
Status Pdt Merry disambut oleh banyak kalangan, dan mereka ikut menuangkan kalimat ikut kehilangan di status tersebut. Ternyata sang guru sudah mendaoat hati di tempat berbagai lapisan masyarakat NTT.
Untuk diketahui, Buya adalah seorang cendekiawan Muslim yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah. Buya Syafii sempat dirawat di RS tersebut sejak 14 Mei 2022 karena mengalami sesak napas. Dilansir oleh Antara, sebelumnya pada Maret 2022, Buya Syafii juga sempat dirawat di rumah sakit yang sama karena mengalami serangan jantung ringan.
Kepergian Buya Syafii tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi warga Muhammadiyah, namun juga bagi umat Islam dan segenap bangsa Indonesia. Buya Syafii lahir di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau, pada 31 Mei 1935, dari satu keluarga yang sederhana. (**/ANT/BOY)