MEDIATORKUPANG.COM, KUPANG—Esthon Foenay, Kamis (14 Juli 2022) pagi, sekira pukul 10.00 Wita, bertamu ke ruang kerja Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, yakni di Gedung Sasando, Jl. El Tari Kupang. Di sana, keduanya membicarakan banyak hal. Terutama soal situasi politik tanah air, Pemilu 2024, hingga krisis pangan yang melanda dunia.
Bagi Gubernur Viktor, saat ini Pemerintah Provinsi NTT bekerja keras untuk mempersiapkan kecukupan pangan di masyarakat. Tak heran, program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) pola kemitraan terus dibangun. Penetrasi program terus dilakukan hingga pelosok-pelosok negeri. Diakui oleh VBL, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) yang dulu masyarakatnya terkesan apatis dengan program TJPS, hari ini mereka memiliki 36 ribu hektar lahan jagung yang dipanen dua kali.
“Dulunya sangat sulit membangun etos kerja orang kita di Kodi itu. Hari ini, mereka punya 36 ribu hektar. Ini luar biasa. Polanya adalah jagung itu ketika sudah matang, disisip lagi sehingga yang pertama itu dipanen, yang baru ditanam sudah mulai mendekati masa berbulir. Jagung itu tidak butuh banyak air. Kalau airnya banyak, mati, begitu pun jika airnya sedikit. Nah jagung yang ditanam kedua ini masih dapat sedikit sisa hujan, makanya kita panen dua kali,”jelas VBL bersemangat.
Tahun ini, sudah ribuan ton jagung yang dipanen di SBD, dan sudah diantarpulaukan ke Jawa. Dan, menggunakan sistem curah karena jagungnyaa sudah dilepaskan dari tongkolnya. Dan semuanya adalah kemitraan dengan Bank NTT. Menurutnya, membangun dengan mengharapkan APBD tentu tidaklah cukup. Sehingga butuh kolaborasi dengan perbankan.
Gubernur Viktor pun menyentil keputusan Presiden RI, Joko Widodo menghentikan eksport hasil pertanian kita ke luar negeri. Menurutnya ini adalah sebuah keputusan cerdas. Karena hari ini sudah ada 60-an negara di dunia yang kolaps ekonominya. “Bulan lalu baru 40 negara, hari ini sudah 60-an dan ini tidak bisa dianggap remeh. Rusia dan Ukraina pemasok pangan terbesar di dunia, yakni 40 persen, itu Ukraina dengan gandumnya. Mereka tidak punya akses keluar karena ditutup, begitu pun Rusia. Hari ini, pasokan pangan dunia sedang bermasalah. Makanya saya salut sama Presiden kita, beliau jauh-jauh hari sudah melihat fenomena ini. Bahwa kedepan perangnya adalah soal kekurangan pangan,”ujar pendiri Partai Nasdem itu.
Esthon yang adalah Ketua DPD Partai Gerindra NTT dan juga Wakil Gubernur NTT 2008-2023 itu terlihat serius menyimak. Dilanjutkan VBL, hari ini, Indonesia sedang surplus beras. Dimana-mana panen, dan sudah menjadi keputusan pemerintah, agar tidak boleh dieksport kemanapun.
“Semua dimasukin ke gudang. Ini pikiran cerdas. Ketika keputusan ini keluar, saya langsung ingat… Ohhh ini sudah seperti Jusuf saat ditunjuk Firaun menjadi Perdana Menteri di Mesir. Bahwa masa paceklik itu akan ada, dan semuanya harus berjaga-jaga. Kan begitu ilmunya. Sejarah akan berulang dengan pola yang sama,”tegas Viktor. Dia tidak mau mereka-reka bahwa dunia sedang menuju ke masa sukar dan sulit itu, namun adalah bijak jika semua diminta berjaga-jaga.
“Makanya saya keluar masuk kampung, marilah kita mulai menanam. Saya lihat trend ini kalau hingga akhir 2023 dan tidak berubah, bakal ada kesukaran. Saat ini kita sedang dalam kondisi kritis. Ini kritis, sehingga kita harus gerak cepat,”tegas Viktor menambahkan, ada satu kendala, bahwa masyarakat masih sulit untuk mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan. Padahal pinjaman untuk pertanian itu sangat penting.
“Makanya saya harap, ada suara kenabian dari Sinode GMIT, gereja-gereja dan lembaga agama mana saja untuk segera menyikapi ini. Mulailah bercocok tanam. Tanam apa saja sehingga ketika masa itu datang kita sudah siap. Kita doakan itu tidak akan terjadi, yakni kesukaran. Namun tokh jika dia mau datang, kita sudah lakukan persiapan.”
Bahkan kondisi perekonomian dunia akan sangat berpengaruh pada pesta politik tanah air di tahun 2024 nanti. Jika konflik kian berlanjut dan angka negara yang kolaps terus bertambah, maka tidak mustahil ini pun akan berdampak pada kondisi perekonomian dan politik tanah air.
“Ini sangat serius. Kondisi krisis ekonomi di luar negeri itu, tentu saja akan berdampak pada kita. Dan berdampak juga pada pesta demokrasi 2024. Kita doakan saja sehingga prosesnya berjalan lancar. Jika tidak, ini sangat serius. Apalagi saat itu, sebagian besar daerah di NTT ini dipimpin penjabat. Karena itu saya sudah sampaikan kepada Pak Presiden, penjabatnya harus orang kuat, berkualitas. Jika tidak, maka dia akan kesulitan mengendalikannya,”tambah Viktor.
Dia pun berpesan kepada Esthon agar sebagai pimpinan partai politik, menyampaikan informasi ini kepada konstituennya. “Tolong ya Om Es. Membangun etos kerja masyarakat kita untuk harus mempersiapkan pangannya itu sangat penting. Kemarin waktu lewat di Sumba Timur, saya lihat lahan yang pernah diributkan itu. Sangat elok, hamparan yang luas, hijau, membentang. Sudah bisa untuk dua ribu ekor sapi,”ujar Viktor. NTT menurutnya adalah negeri yang super premium kekayaannya. Dan masyarakat harus dibangun semangat kerjanya agar lahan-lahan jangan dibiarkan menjadi lahan tidur. (Stenly Boymau)