UKSW dan HIMPSI Kerja Sama Wujudkan Creative Minority Inovatif dan Kreatif

INFO UKSW258 Dilihat

Salatiga (MEDIATOR)–Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) bersepakat menjalin kerja sama. Kesepakatan dicapai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang berlangsung di ruang Auditorium Ds. S. Djojodihardjo, Fakultas Teknologi Informasi UKSW, Jumat (26/04/2024).

MoU dan PKS yang menjadi bentuk perjanjian untuk memulai pengadaan program pendidikan profesi psikologi di Fakultas Psikologi UKSW ini, ditandatangani oleh Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., Dekan Fakultas Psikologi UKSW, Dr. Sri Aryanti Kristianingsih, M.Si., M.H., Psikolog, dan Ketua Umum HIMPSI, Dr. Andik Matulessy, M.Si., Psikolog.

Dalam sambutannya, Dr. Andik Matulessy, M.Si., Psikolog, mengapresiasi langkah UKSW dalam menginisiasi program pendidikan profesi psikologi. Lebih lanjut disampaikan bahwa jumlah psikolog di Indonesia masih tergolong sedikit, dengan hanya 13.300 orang, dan 80% berasal dari Pulau Jawa.

Baca Juga  Jadi Tuan Rumah Wirausaha Merdeka Kampus, UKSW Fokus Cetak Eco- Sociopreneur

Melalui UKSW yang dikenal sebagai Kampus Indonesia Mini, Dr. Andik berharap agar program pendidikan profesi psikologi dapat segera terlaksana, sebagai langkah konkret dalam mendukung lahirnya psikolog profesional yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia secara luas.

Kerja sama ini juga mendapat dukungan penuh dari Rektor Intiyas. Ia berharap kolaborasi dapat mencapai apa yang dicita-citakan mahasiswa yaitu profil lulusan creative minority, termasuk mendukung mimpi UKSW menuju world class university.

“Lewat kerja sama yang dilaksanakan, kami berharap program studi di Fakultas Psikologi semakin terpacu untuk meningkatkan prestasi. Selain itu, juga melakukan berbagai inovasi lewat kolaborasi antar fakultas dan akhirnya bisa menginspirasi sekaligus menjadi teladan untuk kita semua,” ucapnya.

Penandatangan MoU dan PKS turut disaksikan oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian (KK), Yafet Yosafet Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM, Ph.D. (AFHEA) dan Direktur Direktorat Kerjasama (DIKER), Dian Toar Y. Getroidester Sumakul, S.Pd, M.A. Selain itu juga hadir Dekan Fakultas Biologi, Drs. Rully Adi Nugroho, M.Sc., Ph.D., dan Dekan Fakultas Sains dan Matematika, Dr. Wahyu Hari Kristiyanto, S.Pd., M.Pd.

Baca Juga  Young Leader POV GIHN 2024 UKSW: Ukir Masa Depan dengan Kegigihan, Kreativitas dan Keimanan 
Foto bersama di Kuliah Tamu FPsi UKSW.
Foto: Humas UKSW/Mediatorkupang.com

Pemimpin Transformasional

Kuliah tamu bertema “Creative Leadership, Creative Innovators”, dibawakan langsung oleh Ketua Umum HIMPSI. Tidak hanya dihadiri mahasiswa Fakultas Psikologi, acara ini juga mengundang perwakilan fakultas dari Konsorsium Ku Ingin Tumbuh (Kuntum) yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Biologi serta Fakultas Sains dan Matematika.

Dihadiri sekurang-kurangnya 270 mahasiswa, Dr. Andik membagikan ilmu kepemimpinan dan inovasi di era revolusi industri 5.0. Menurutnya, masyarakat perlu untuk menjadi kreatif dan inovatif di kondisi saat ini yang Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA). Lebih lanjut disampaikannya bahwa, kesuksesan karakter kepemimpinan dan  hasil inovasi di masa depan mesti meninggalkan cara lama yang sudah tidak relevan.

Baca Juga  Menuju Indonesia Emas, FEB UKSW Gelar Studium Generale Bersama Wamen Desa PDTT

“Cara yang telah sukses di masa lalu, belum tentu akan kembali sukses di masa depan. Sehingga di setiap era, memang harus ada proses evaluasi dan inovasi demi perubahan dan peningkatan kualitas,” jelasnya.

Dr. Andik menyampaikan, gaya kepemimpinan transformasional merupakan ciri kepemimpinan yang kreatif dan inovatif. Memandang semua orang secara terhormat dan beritikad baik, adalah konsep dasar dari gaya kepemimpinan ini. Selain itu, digital literacy menjadi kemampuan yang wajib dimiliki karakter kepemimpinan saat ini, setara dengan kemampuan untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan eksplorasi.

“Semua orang perlu memiliki karakter leadership. Tapi perlu diingat juga, bahwa menjadi pemimpin sukses adalah bagaimana mampu untuk meningkatkan kapasitas diri terlebih dahulu, sehingga mampu untuk meningkatkan kapasitas orang lain,”pesannya.(RLS/HUMAS-UKSW/KJR)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *