Kupang (MEDIATOR)-Program Desanesha yang terlaksana atas kerjasama antara Kementerian Desa, Pembantunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI (Kemendesa) dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) berhasil dilaksanakan di Desa Oenenu Utara Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten TTU Provinsi NTT. Untuk diketahui, dalam program ini, tim yang menanganinya sukses membangun jaringan dan menyalurkan air bersih ke masyarakat yang tersebar di RT-RT yang berbatasan langsung dengan Oecusse-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Adapun program ini dimulai dengan Program Pengabdian Masyarakat LPPM-ITB, difasilitasi dengan WEB Desanesha-ITB. Melalui aplikasi ini, kepala desa berkomunikasi dengan para pakar di ITB, dan permintaan kebutuhan desa direspon oleh pakar yang keahliannya sesuai.
Desa Oenenu Utara yang sebagian berbukit, pada ketinggian 430 mdpl. Terdapat beberapa RT yang berjauhan. Kesehariannya mendapatkan air dari sumur air terbatas dan berjalan kaki, atau mengisi toren airnya dengan membeli air tangki, terutama di musim kemarau ini.
Tim ITB yang dipimpin oleh Dr. Agus Laesanpura, melakukan penelitian di Desa Oenenu Utara pada Juli-Agustus kemarin, dan dalam kajiannya ada dua tahap, pertama menyalurkan air ke penduduk setempat secara hyegenis melalui pipanisasi. Berikutnya adalah (kalau ada dana dan perencanaan matang) melakukan pemboran tambahan di luar area ini.
Penelitian ini dilakukan dengan penelitian secara luas dengan metoda geologi dan hidrologi di Desa Oenenu dan di desa tetangganya, kemudian dilanjut secara intensive meliputi beberapa titik menggunakan metoda Geofisika Geolistrik, di sekitar desa Oenenu Utara.
Hasilnya menurut pakar ITB ini, keberadaanya unik, dan ada beberapa titik potensi yang jauh di luar area pemukiman.
“Potensi air disini diindikasikan dalam sehingga untuk mendapatkannya dibutuhkan penyaluran dengan pipanisasi dan pemompaan air di sumur dalam. Sehubungan dengan jaringan listrik untuk pompa di daerah potensi ini masih belum terjangkau maka pembuktian pemboran air tanah akan ditinjau dan dievaluasi setelah dananya cukup,”tegas Agus.
Masih menurutnya, untuk tahap pertama ini, untuk kemahsalatan komunitas Oenenu Utara, dilakukanlah revitalisasi sumur, memasang pompa, jaringan listrik, memasang toren-toren, tugu kran air dan pipanisasi yang menjangkau tiga RT.
Kepala Desa Oenenu, Martinus Naot, mengamini rencana ini. Juga diamini Asisten Desa, Jan Christian yang berlatar belakang teknik.”Kami sangat antusias dalam membantu kegiatan sehingga kerjasama ini betul-betul dapat menyerap dana secara efisien efektif, dan hasilnya bermanfaat bagi penduduk desa Oenenu Utara.”ungkap Kades Martinus saat itu. dia juga berharap agar bantuan berikutnya untuk pemboran dan titik potensi air tanah dapat direalisasi, sehingga bermanfaat selain untuk RT-RT lain yang berjauhan, juga untuk fasilitas Puskesmas dan sekolah. (RLS/ITB/KJR)