BUMDES 7 Maret Hadakewa Desa Hadakewa Kecamatan Lebatukan Kabupaten Lembata memang special. Bagaimana tidak, ada dua potensi unggulan yang dieksplores yakni ikan teri khas Hadakewa dan paket wisata berupa wahana snorkeling, banana boat, outbound, dan pengunjung diajak merasakan sensasi mancing dengan menggunakan kapal tradisional, sambil dengan leluasa menikmati indahnya panorama dasar laut yang bening bagaikan kaca.
Jutaan ikan berbagai ukuran dan species, menari indah di lokasi yang sangat dekat dengan pelabuhan tradisional ukuran kecil. Siapapun akan terpana dan bahkan mau berlama-lama disana.
Paket-paket ini ada yang dibuka untuk siang, ada juga malam hari. Jika siang ada wahana outbound dan joglo berbagai ukuran sambil mendengar erupsi Gunung Ile Lewotolok yang menjulang di depan mata, maupun semilir angin teluk dan hempasan ombak kecil di pasir pantai yang lembut, maka tawaran wisata di malam hari pun tak kalah serunya.
“Di siang hari, ada yang datang untuk menikmati outbound wahana banana boat dan beberapa jenis permainan air yang kami sediakan. Sedangkan di malam harinya, kami juga menyiapkan aneka layanan wisata seperti coffee on the boat dan banyak lagi,”jelas Klemens Kwaman, Kepala Desa Hadakewa, sang arsitek desa wisata yang pernah diajak Presiden Jokowi ke India itu. Hadakewa Night Paradise, itulah paket special yang merupakan salah satu primadona mereka. Siapapun pengunjung yang mau, akan diajak berkeliling dengan perahu dengan kapasitas 8 seat sekali jalan. Namanya coffee on the boat.
Ngopi di atas kapal sambil menikmati indahnya kerlip lampu warna-warni yang terpancar dari aneka karya arsitektur di sepanjang pantai. Oh iya, Klemens Kwaman dan pengelola Bumdes mendesain sejumlah terowongan tak simetris dengan bahan balok dan juga besi. Terowongan-terowongan ini dililiti lampu aneka warna, sehingga jika dilewati malam hari, terlihat sangat indah. Begitu pula di sejumlah titik, di bawah pohon, ada joglo berbagai ukuran dan meja serta kursi dari papan kayu berukuran besar. Batang pohon dan dahannya pun tak lolos dari lilitan lampu sling sehingga memancarkan aneka warna yang menawan.
“Saya dan teman-teman Bumdes yang mendesain ini semua. Dulunya tempat ini adalah tempat yang tidak tertata, namun kami masuk dengan konsep ramah wisata. Bumdes dibantu anggaran dari desa, lalu Bank NTT pun masuk mendampingi kami dalam beberapa program, seperti digitalisasi dan elektronifikasi,”tegas Klemens. Apa yang dikatakannya benar adanya. Bank NTT hadir disana mengedukasi warga setempat untuk melek digital. Bumdes tersebut memiliki web yang menjual seluruh potensi unggulan mereka.
“Kami membuat web sendiri dan menjualnya ke publik. Rata-rata pengunjung yang kesini, sudah mengakses web kami, ada yang dari dalam daerah maupun dari luar,”tambah Klemens. Profil potensi wisata mereka tertera jelas sehingga siapapun bisa mengakses dan tinggal memilih paket mana yang disukai.
Mereka merasakan besar manfaatnya ketika seluruhnya dikelola secara digital. Yakni, meningkatnya kunjungan yang berimbas pada tingginya pendapatan. Sejak dilaunching 7 Maret 2021 lalu, hingga kini, mereka sudah bisa membayar gaji karyawan dengan lancar.
“Omzet yang masuk lumayan tinggi. Apalagi di akhir minggu yakni Sabtu dan Minggu itu belasan juta dan memang lokasi ini ramai di hari-hari libur. Memang hari biasanya juga ramai, hanya omzetnya tidak setinggi libur,”tegas tamatan Unhas itu sembari melanjutkan, total pekerja yang kini melayani di destinasi wisata yakni wahana air dan kuliner, jumlahnya 30-an pekerja. Seluruhnya mendapatkan penghasilan rata-rata satu juta ke atas setiap bulan berdasarkan porsi kerjanya. “Dan, kami sudah by transfer langsung ke rekening pribadi mereka, sehingga setiap bulan mereka mengecek di notifikasi. Ada atau belum, tapi kita selalu tepat waktu.
Mereka semua menikmati apa yang menjadi haknya. Semua ini karena kami didukung oleh Bank NTT,”ungkap Klemens. Kami merasa lebih tenang sekarang karena manajemen pembayarannya terarah, yakni secara digital, dan uang karyawan aman di rekening bank. Tidak tersentuh untuk kebutuhan lain kecuali mendesak. “Itulah keuntungan ketika kami bermitra dengan Bank NTT, uang kami aman disana,”demikian Klemens. (boy)