MEDIATORKUPANG.COM-KADIN NTT mengirim sebuah delegasi yang dipimpin ketua umumnya, Bobby Lianto ke Dili, Timor Leste, Kamis (19/5/2022). Kedatangan mereka kesana selain mengikuti seremoni kenegaraan, pelantikan Jose Ramos Horta sebagai Presiden Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) di Tasi Tolu, juga untuk menghadiri pertemuan antara pengusaha kedua negara.
Pertemuan itu berlangsung Jumat (20/5) siang waktu setempat. Bobby Lianto kepada media ini merinci, apa saja yang dibicarakan dalam pertemuan bersama CCI (Camara do Comercio e Industria) atau KADIN-nya RDTL di gedung CCI di Jl R Jose Maria Marques itu.
“Ini menjadi pertemuan pertama dan sangat memuaskan kedua belah pihak. Kami senang sekali karena mempertemukan pengusaha dari NTT dan RDTL. Dalam pertemuan tersebut hadir Bupati Belu dr Agus Taolin yang juga membawa beberapa rombongan serta Ketua KADIN Belu, dan pengurusnya,”tegas Bobby.
Delegasi dari NTT, yakni dua waketum masing-masing Christoper Samara dan Yusak Benu, serta GM PT. Pelindo Kupang, Agus Nazar dan sejumlah pengusaha asal Belu. Masih menurut Bobby, ada yang disepakati yakni visi besar dari Timor Leste dan Timor-NTT.
“Sesuai arahan dan masukan Bapak Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bahwa kerjasama Timor Leste dan NTT-Indonesia adalah atas nama Timor. Karena kita bicara tentang satu pulau dan diatas satu pulau ini memiliki dua negara dan kita akan bekerjasama bersama-sama atas nama pulau ini, atas nama Timor, atas nama masyarakat Timor,”tegas Bobby.
Menurutnya, kita sepatutnya berbangga bahwa di Timor ada presiden negara Timor Leste, sedangkan di sebagian Pulau Timor, dipimpin oleh seorang gubernur yang juga bersuku Timor.
“Sehingga kita ini adalah saudara di dalam satu pulau yang sama, kita berharap bahwa hubungan dagang dan hubungan keluarga dapat berjalan dengan baik. Kita berharap kedepan dimudahkan dalam visa dan daerah khusus seperti yang telah terjadi di Batam dan Singapura. Setiap orang kedua daerah dapat pergi satu sama lain tanpa menggunakan visa.”
Ada arahan dari Gubernur VBL yanh disampaikan Bobby bhwa akan diperjuangkan agar di perbatasan antar RI-RDTL tidak lagi menggunakan pasport, melainkan cukup menggunakan KTP, dan bebas visa untuk masuk keluar. “Karena hal-hal seperti inilah yang akan mendukung pariwisata kita. Sedangkan ada area free trade zone. Dengan adanya zona ini akan mejadi gairah baru bagi perdagangan di perbatasan dan akan sangat menguntungkan pengusaha kedua negara,”tambahnya.
Masih dalam pertemuan itu, ada pula pembahasan tentang rencana menengah seperti investasi besama, dimana KADIN NTT mengundang pengusaha Timor Leste untuk silahkan berinvestasi di NTT, dan juga bisa di perbatasan dan sebaliknya.
Sedangkan ada hal yang disampaikan oleh Presiden CCL, yakni Oscar Lima yaitu mereka meminta tentang perlakuan khusus di perbatasan karena selama ini kendaraan-kendaraan dari NTT masuk dengan berbagai prosedur. Begitu pula sebaliknya.
“Saat itu saya menjawab bahwa KADIN NTT akan menindaklanjutinya dengan berkomunikasi dengan KADIN pusat, agar bisa dilanjutkan ke kementerian terkait. Prinsipnya kita siap karena ini menguntungkan kedua daerah.
Bobby juga menyampaikan bahwa keseriusan KADIN NTT dengan CCI, ditandai dengan Pemprov NTT telah menyerahkan gedung yang digunakan sebagai kantor cabang perdagangan NTT serta KADIN NTT. Seusai pertemuan, kedua belah pihak menyampaikan rasa senang dan bahagia serta komunikasi antar negara, antar bisnis akan terus di-follow up. Bobby pun mengundang pengusaha dari Timor Leste untuk mengadakan kunjungan balasan ke Kupang dan Atambua sekaligus menghadiri acara-acara KADIN NTT. (**/BOY)