Inovasi UKSW Bersinar di Kancah KMI Expo XV: Dua Tim Siap Berlaga Menuju Penghargaan Tertinggi

INFO UKSW10 Dilihat

Salatiga (MEDIATOR)–Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali mencatatkan prestasi gemilang di panggung nasional. Dua tim wirausaha UKSW telah berhasil menorehkan namanya sebagai finalis pada program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XV 2024 yang akan digelar di Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, pada 23-25 Oktober 2024.

Dengan semangat inovasi dan ketekunan, kedua tim ini siap bersaing memperebutkan KMI Award, penghargaan tertinggi di dunia kewirausahaan mahasiswa. KMI Award sendiri merupakan ajang kompetisi wirausaha mahasiswa yang telah lolos pendanaan dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Dua kelompok wirausaha UKSW yang lolos tersebut adalah Coffee Shop Asa Space Salatiga dan Aplikasi Manajemen Keuangan “In-Wallet”. Kedua tim ini tampil dengan kekuatan dan identitas masing-masing, membawa konsep bisnis yang menjanjikan serta mengakar pada kebutuhan masyarakat. Keduanya menunjukkan penghayatan akan nilai-nilai creative minority, yaitu figur mahasiswa yang memberikan dampak, diwujudkan pada praktek yang nyata.

Sinergi kopi dan tradisi Salatiga

Tim Asa Space Coffee Shop, yang terdiri dari mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Yuni Kurniasih, Novelian Asian dan Lydia Finna Agatha, hadir dengan inovasi yang mengangkat potensi lokal.

Baca Juga  UKSW Gelar Talk Show "Menempa Mental Baja di Era Disrupsi" Panaskan Semangat Wirausaha Muda, Simak Harapan Rektor Intiyas

Di kategori jasa, pariwisata, dan perdagangan, Asa Space menawarkan pengalaman minum kopi yang unik dengan produk andalan mereka, Kopi Enting-Enting Gepuk (KopTing). Coffee Shop yang beralamat di Jalan Seruni, Salatiga ini mengusung konsep yang tidak hanya berfokus pada bisnis kopi, tetapi juga mengintegrasikan elemen tradisi lokal Salatiga, yaitu makanan khas Enting-Enting Gepuk.

Coffee Shop Asa Space terinspirasi dari perjalanan Yuni Kurniasih dalam dunia bisnis dan kini berhasil mencuri perhatian dengan meraih omzet hingga 30 juta rupiah per bulannya. “Asa Space berasal dari kata ‘asa’ yang berarti harapan, dan ‘space’ yang berarti tempat. Kami ingin menciptakan ruang bagi masyarakat untuk menikmati kopi sambil merasakan atmosfer yang berbeda di tengah hiruk-pikuk kota Salatiga,” ujar Yuni saat diwawancara, Kamis (19/09/2024).

Menurut Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Birgitta Dian Saraswati, S.E., M.Si., Asa Space tak hanya sekadar kedai kopi, melainkan sebuah usaha yang berdampak luas pada perekonomian lokal. “Melalui produk KopTing, kami berkolaborasi dengan pengusaha mikro pembuat Enting-Enting Gepuk. Ini adalah bentuk sinergi yang bertujuan untuk mengangkat ekonomi kreatif Salatiga, sekaligus mempromosikan warisan kuliner kota ini,” beber Dr. Birgitta.

Baca Juga  Dua Profesor Kelahiran NTT di Panggung UKSW, Dampingi Rektor Intiyas Tandatangan Kerja Sama dengan KPU RI

Solusi pintar kelola keuangan

Tak kalah memukau, tim In-Wallet, yang dipimpin oleh Munazilla Setiawati dari Program Studi (Prodi) Bisnis Digital Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKSW, hadir di kategori Bisnis Digital dengan inovasi berupa aplikasi manajemen keuangan yang dikembangkan untuk mempermudah UMKM dan masyarakat umum dalam merencanakan serta mengatur keuangan mereka.

“Aplikasi ini lahir dari kebutuhan nyata di lingkungan kami. Banyak mahasiswa dan masyarakat yang belum memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan pribadi, seringkali terjebak dalam pinjaman dan hutang. Kami berharap, aplikasi ini dapat menjadi solusi nyata bagi pengelolaan keuangan masyarakat,” tutur Munazilla.

Melalui perjalanan yang penuh tantangan, terutama dalam aspek teknis pengembangan aplikasi, tim yang beranggotakan mahasiswa Prodi Bisnis Digital FTI UKSW lainnya yaitu Adventa Christianto Dani, Marry Fransisca Theodora, Marry Caroline Theodora, dan Aldhi Mikhael ini akhirnya berhasil menghasilkan sebuah prototipe yang siap diuji di KMI Expo.

Dosen Pembimbing Lapangan Deasy Carolina, S.E., M.M., mendorong tim untuk merancang ide bisnis yang berkelanjutan. Kepada mahasiswa, dosen prodi Bisnis Digital tersebut menekankan pentingnya proses dalam pencapaian prestasi. “Harapan saya, setelah mengikuti program ini, tim tetap melanjutkan bisnisnya dan tidak berhenti pada pencapaian ini saja,” ungkapnya.

Baca Juga  Dengan Bangga Rektor Intiyas Kukuhkan 3 Guru Besar, Menyusul 10 dari 79 Lektor Kepala yang Siap Jadi Profesor

Tak ketinggalan, Direktur Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan (DIK) Dr. Linda Ariany Mahastanti, SE., M.Sc., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian dua tim UKSW yang berhasil lolos ke KMI Expo XV.

“Mahasiswa yang lolos ini bukan hanya bertekad menjadi pengusaha, tapi mereka sudah benar-benar menjalankan usaha nyata. Proses ini menunjukkan bahwa mahasiswa UKSW mampu menjadi inovatif dan kreatif, tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga untuk lingkungan dan UMKM di sekitarnya,” tambahnya.

Dengan semangat inovasi dan pengabdian, dua tim UKSW ini siap membawa nama UKSW sebagai entrepreneurship research university menuju kesuksesan yang lebih besar di KMI Expo XV 2024. Kesuksesan dua tim ini menunjukkan komitmen dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 pendidikan berkualitas, SDGs nomor 8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, dan SDGs nomor 9 industri, inovasi, dan infrastruktur. (RLS/UKSW/BOY)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *