MEDIATORKUPANG.COM, SEBA—Kamis (30 Juni) hari ini, sebanyak tujuh kontainer berisikan ratusan ton garam premium asat Kabupaten Sabu Raijua, diberangkatkan dari pelabuhan setempat menggunakan fasilitas Tol Laut yang disiapkan oleh Presiden RI Joko Widodo, untuk diantarpulaukan ke Surabaya. Disana telah menanti pembelinya.
Dan, ini adalah buah kerja kolaborasi sukses dari dua asosiasi yakni HIPMI dan KADIN. Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke, Kamis petang tadi, memberi apresiasi atas terobosan ini. “Terimakasih karena sudah mengangkut seratus lebih ton garam Sabu Raijua. Kiranya dengan pembelian ini memberi dorongan, motivasi bagi kami di Sabu Raijua terutama para petambak untuk lebih giat lagi dalam memproduksi,”tegasnya.
Diakui, Pemkab Sabu Raijua sementara memperbaiki tambak yang rusak akibat angin putting biliung di tahun 2019 dan Seroja pada 2021 lalu. Dan tahun ini pihaknya mulai memberpaiki tambak-tambak yang rusak. “Dan puji Tuhan kita mulai berproduksi, beberapa tambak sudah diperbaiki dan kita akan berlanjut dengan perbaikan-pebaikan pada tambak yang lain,”tegasnya sembari memohon dukungan dari semua pihak untuk mendorong peningkatan produksi garam.
Sementara Wakil Ketua KADIN NTT Bidang Investasi dan Maritim, Yusak Benu, menegaskan bahwa pada tahun 2016 pihaknya pernah membeli secara reguler garam asal Sabu Raijua namun katrena terkendala infrastruktur dan transportasi sehingga mereka mengurungkan niatnya bertahun-tahun dan baru melanjutkannya sekarang.
Masih menurut Ketua HIPMI Kota Kupang ini, sudah empat bulan ini dia kembali berkomunikasi dengan Bupati, Kadis Perindag, DPRD Sabu Raijua dan juga HIPMI Sabu Raijua. Dan mereka menemukan solusinya.
“Walau belum maksimal solusinya, namun karena kami bisa menjalin kerja sama dengan investor maka puji Tuhan bisa bersedia membuka PO 1.000 ton sehingga sejak kemarin kami perdana membeli kembali garam Sabu kemudian hari ini resmi diberangkatkan dari Sabu menuju Surabaya,”tegas Yusak.

Foto: Istimewa
Garam yang dibeli ini masih harus diolah lagi yakni dihaluskan lalu akan dipasarkan ke pasar nasional. Pihaknya memiliki perencanaan masa depan untuk garam asal Sabu Raijua dan NTT umumnya, dan untuk rencana ini, pihaknya akan menggandeng korporasi lain. Seperti untuk menginvestasikan pabrik pengolahan dan gudang di Sabu atau di Kupang. Satu tujuannya, agar selain menyerap SDM dan juga demi prestise sehingga NTT tetap mendapat kontribusi.
Ketua Umum KADIN NTT, Bobby Lianto pun sependapat bahwa realita hari ini adalah buah kerja semua pihak dan seiring dengan itu, ini adalah perwujudan kerja keras dari mimpi KADIN NTT untuk memasarkan salah satu SDA terbaik NTT. “Kedepan selama tahun 2022 kita menargetkan akan ada 1.000 ton garam Sabu harus terangkut ke Jawa. Saya berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua untuk supportnya dan semoga kerja sama ini dapat mendorong kebangkitan ekonomi di Sabu Raijua dan NTT umumnya.,”tegas Bobby.
Ditegaskan, NTT harus bangkit dan kebangkitan NTT harus dimulai dari kebangkitan ekonomi setiap daerah.
Sementara Kepala Dinas Perindag Kabupaten Sabu Raijua, Lagabus Pian menegaskan bahwa sudah dalam waktu yang lama garam asal Sabu Raijua tidak bisa dipasarkan ke Jawa, namun kini kran itu sudah bisa dibuka lagi. Pihaknya siap memfasilitasi semua keperluan serta dua minggu kedepan akan ada lagi pengiriman garam Pati, Jawa Tengah. (BOY)