MEDIATORKUPANG.COM, KUPANG—Bobby Lianto, MBA., Senin (11/7/2022) dilantik dan dikukuhkan menjadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi NTT oleh Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid. Namun ada yang menarik dalam seremoni yang berlangsung di Aula Utama Rl Tari Kupang itu. Yakni Bobby dan seluruh pengurus masa bhakti 2021-2026 ini didoakan oleh Ketua MUI NTT, H. Mohammad Wongso, melainkan hadir dan ikut mendoakan, Ps. Fu Kwet Hiong. Pastor Fu, demikian disapa, adalah pendeta yang juga guru spiritual Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan mendoakan Ahok ketika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, beberapa tahun silam.
Sebelum berdoa, Pastor Fu yang sehari sebelumnya tiba dari Jakarta itu sedikit memberi testimoni mengenai produk UMKM yang tembus ke pasaran di Jakarta. Bahkan dia mendukung serta mendoakan semua program yang bertujuan mensejahterakan masyarakat baik itu dari KADIN NTT maupun Gubernur NTT.
Seremoni yang berlangsung penuh wibawa itu ikut disaksikan oleh tiga jenderal yang oleh Gubernur NTT, disebut sebagai jenderal hebat. Mereka antara lain Panglima Kostrad (Pangkostrad), Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Danjen Kopassus, Brigjen TNI Iwan Setiawan dan Letjen TNI (Purn) Dr. (HC) Doni Monardo. Kehadiran tiga jenderal hebat ini tak hanya untuk menghadiri pelantikan KADIN NTT, melainkan bersama Ketum KADIN, Arsjad Rasjid, mereka akan menghadiri sejumlah agenda penting. Seperti penyerahan sumur bor kepada masyarakat di Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah dan peresmian pabrik Biomassa (Co-Firing) Wood Chip di Desa Nitneo Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya, memberi apresiasi sekaliugus selamat datang kepada para tamu dari Jakarta. “Kepada Ketum Arsjad, terimakasih sudah mau datang lagi ke NTT. NTT ini sangat butuh perhatian dan sentuhan-sentuhan luar biasa dari kita semua. Dan kepada para jenderal, saya menyebutnya sebagai jenderal-jenderal hebat. Karena siapa tidak tahu siapa itu jenderal Doni Monardo, orang hebat serba bisa, yang kehadirannya sangat dibutuhkan di negara ini,”tegas Viktor menambahkan “Begitu pula dengan Jenderal Maruli, saya masuk keluar desa, saya salut karena air dalam tanah dibawa ke permukaan oleh Pak Maruli ini. Melalui bantuan pompa hydran. Terimakasih pak, sudah membantu mengatasi masalah air di NTT.”
Kepada Bobby dan pengurus lainnya, VBL berpesan untuk kerja keras dan membawa NTT menuju era mandiri. Bahkan VBL secara ekstrim menantang Bobby untuk harus bekerja keras hingga berdarah-darah bagi NTT. Karena NTT tidak membutuhkan orang yang kerjanya setengah-setengah. “Kalau ketumnya saya ketemu dan kulitnya masih putih seperti hari ini, berarti tidak kerja. Saya mau lihat ketum KADIN NTT kerja keras sampai hitam kulitnya, nah itu baru kerja,”tegas VBL dengan nadanya yang khas dan mengundang simpati itu. Orator berkelas nasional itu melanjutkan, NTT kaya akan sumberdaya, karena itu butuh investasi yang besar. Hal yang sama disampaikan Ketum Arsjad dalam sambutannya. Dia lebih menekankan pentingnya semangat kolaborasi dan sinergi dari semua pihak.
Sementara Ketua Umum KADIN NTT, Bobby Lianto dalam sambutannya menegaskan, puhaknya siap bersinergi dengan semua pihak terutama Pemprov NTT untuk mewujudkan NTT yang bangkit menuju sejahtera. Apalagi, saat ini KADIN sudah memiliki sejumlah program besar yang diyakininya akan mempercepat kebangkitan ekonomi NTT seperti tagline yang diusungnya.
“Setelah kami dipilih, beberapa kegiatan sudah kami lakukan dan semuanya berjalan baik. Seperti mengeksport produk UMKM ,menuju ke Timor Leste, serta menjajaki pasart UMKM ke Singapura yang pada hari ini bersama kita akan melaunchingnya,”sebut Bobby. Tidak hanya itu, melainkan KADIN pun berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat NTT yakni berkolaborasi dengan KADIN Pusat dan menyerahkan oxygen generator dan diserahkan ke Bupati Sikka, untuk selanjutnya diserahkan ke RS TC Hillers Maumere. Dan satunya lagi ke Rumah Sakit Daerah Sumba Timur.
Ketua panitia, Yusak Viktor Benu dalam laporannya menyebut, ada alasan mereka menggunakan aula El Tari sebagai tempat pelantikan, karena tak mau hati KADIN jauh-jauh dari Pemprov NTT. (BOY)