KUPANG, MediatorStar.Com – MANAJEMEN Bank NTT rupanya tidak main-main dengan visinya, menjadikan bank ini sebagai bank yang pelayanannya berbasis digital. Buktinya, dua kantor cabang masing-masing Kantor Cabang Khusus (KCK) dan Kanor Cabang Utama (KCU) kini sedang dikebut pekerjaan fisiknya, untuk dirampungkan.
Selasa (6/7/2021) petang, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alex Riwu Kaho didampingi Kadiv Rencorsec, Endry Wardono, Kadiv Treasury, Zeth Lamu dan Kadiv UMUM, Rahmat Saleh mendatangi KCU untuk mengecek perkembangan pekerjaan fisik oleh pihak ketiga.
Bersama MediatorStar.com yang ikut dalam kunjungan, Dirut melihat dari dekat sejumlah hal yeknis yang bekaitan dengan pekerjaan. Disana rombongan diterima Kepala Kantor Cabang Utama, Boy Nunuhitu dan kontraktor pelaksana.
“Tolong agar dipercepat pekerjaannya, item-item yang belum dikerjakan agar dituntaskan karena sudah mepet waktunya,”tegas Dirut Alex. Pernyataannya sangat beralasan, karena direncanakan pada 17 Juli nanti dua kantor yakni KCU dan KCK akan diresmikan sebagai bank yang pelayanannya serba digital.
Tidak hanya itu melainkan Alex juga meminta agar rekanan memperhatikan kualitas pekerjaan agar usia bangunan bisa berumur panjang. “Tolong kualitasnya diperhatikan. Jangan karena dikejar waktu lalu tergesa-gesa. Ini kantor pelayanan umum, keselamatan pengunjung harus diprioritaskan,”ujar Alex sembari meminta kepada Divisi Umum dan KCU untuk terus mengontrol pekerjaan dan memastikan seluruh mesin dalam keadaan siap.
Untuk diketahui, penataan interior banking hall KCK dikerjakan oleh CV Arsikon Indonesia dengan nilai kontrak Rp. 1,275 M dan KCU dikerjakan oleh CV. WK Pratama yang kontraknya senilai Rp. 1,290 M. Hingga kini pekerjaannya sudah 8 persen, dan realisasinya sesuai rencana. Pada 14 Juni mulai dikerjakan dan akan selesai pada 12 Agustus 2021.
Kadiv Umum Bank NTT, Rahmat Saleh kepada MediatorStar.com di KCU menjelaskan “Realisasi pekerjaan sesuai rencana. Kita merubah semua interior disini sesuai dengan konsep smart branch. Dalam banking hall ada beberapa mesin digital,”tegas Rahmat.
Mesin-mesin yang dimaksudnya adalah, CRM untuk setor tunai, mesin STS untuk pembukaan tabungan, sebuah mesin lagi untuk pelayanan kredit secara digital dan smart teller. Ada juga ruang aktivasi mobile banking. “Seluruhnya kita ganti dari layanan konvensional menjadi digital. Kita mempercepat pekerjaan karena mau HUT sehingga tidak boleh lama. Dan rekanan menyanggupinya,”tegas Rahmat.
Jika sebelumnya di KCU ada lima teller yang aktif, maka dengan konsep smart branch, kedepan hanya butuh dua orang saja, sedangkan tenaga lain diarahkan ke marketing. Begitu pula dengan customer service. KCU dan KCK adalah dua kantor sebagai pilot project layanan smart branch, dan kedepan akan disusul kantor lain. (msc/boy)