KUPANG, MediatorStar.com
Ini kabar gembira bagi para pelaku ekonomi di sektor riil, yakni Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tersebar di seluruh pelosok Provinsi NTT. Dewan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (DPD PHRI) NTT berkomitmen agar kedepan, organisasi ini berperan penting memfasilitasi promosi produk UMKM.
Tidak hanya itu melainkan produk UMKM akan diperjuangkan untuk hadir di atas meja seluruh kamar hotel di NTT dari Atambua hingga Labuan Bajo. Komitmen ini mengemuka dalam Musyawarah Daerah III DPD PHRI Provinsi NTT yang berlangsung Kamis, 29 Juli 2021.
Saat penutupan, Juvenile Jodjana yang terpilih sebagai ketua BPD PHRI NTT mengatakan kurang lebih saat ini ada 455 hotel dan restoran yang tersebar di seluruh NTT dan akan komitmen bersama untuk mendorong ekonomi NTT.
“Kami komit untuk segera mensinergikan program bersama Pemprov NTT khususnya bidang pariwisata sebagai prime mover Provinsi NTT. Kami juga pastikan PHRI untuk menggunakan produk-produk UMKM di NTT seperti kelor, gula, kopi, cabe, coklat, dan lainnya,”jelas Komisaris Utama Bank NTT itu. Komitmen itu dibuktikan dengan menghadirkan setiap produk di hotel-hotel.
Beberapa saat sebelumnya dalam sebuah diskusi dengan MediatorStar.com di ruang kerjanya, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alex Riwu Kaho menegaskan bahwa Bank NTT ikut peduli terhadap pemasaran produk UMKM. Hal ini dibuktikan dengan pedampingan dan pemberian kredit Merdeka yang merupakan perwujudan dari mimpi besar Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat untuk mendukunhg sektor mikro ekonomi.
Kredit Merdeka sebesar Rp 5 juta bagi setiap pelaku UMKM adalah jenis bantuan tanpa agunan, tanpa bunga dan tanpa rentenir. “Kita juga menginisiasi sebuah kegiatan untuk memfasilitasi pengembangan potensi unggulan di masyarakat desa melalui Festival Desa Binaan Bank NTT. Nah, potensi-potensi ini kita fasilitasi untuk ada di setiap kamar hotel di NTT,”tegas Alex.
Memang, Alex patut berbangga karena festival ini berlangsung sempurna, dari sinilah terdata banyak potensi unggulan masyarakat. Sebut saja Desa Ajaobaki di Kabupaten TTS sebagai presih predikat juara satu. Desa ini memiliki 33 produk unggulan baik itu fermentasi wine dari tanaman lokal, maupun aneka jenis penganan lokal.
Gubernur: Harus Bersinergi, Tidak Individual
Sementara, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam momentum penutupan Musda III BPD PHRI NTT seperti tertuang dalam reiease Pemprov NTT, meminta agar DPD PHRI NTT turut mendukung dan berpartisipasi aktif bersama Pemprov dalam membantu pertumbuhan ekonomi NTT.
“Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kita, terutama di sektor pariwisata maka PHRI harus punya langkah-langkah hebat dan sinergi bersama Pemerintah Daerah. Karena itu saya dorong terus untuk kerja sama kelembagaan. Cara kerja kita harus bersinergi dan tidak kerja individual,”ungkap Gubernur saat di T-More Hotel Kupang.
“Kita dorong pola kerja extraordinary dan juga semangat kerja out of the box, semangat kerja kelembagaan, percepatan digital, serta saling terbuka satu sama lain. Saya mau ke hasil komoditi kita harus dipasarkan di hotel-hotel kita dan juga restoran-restoran. PHRI harus bisa terus menggandeng UMKM kita,”tambahnya.
“Kita harus bangga komoditi kita dipakai orang lain yang berkunjung ke sini. Misalnya Kopi asal NTT harus ada di hotel-hotel dan restoran yang bahan makanannya datang dari masyarakat NTT. Karena itu kita semua harus menjadi market untuk produk-produk yang kita miliki,”jelas Viktor.
Gubernur juga meminta agar PHRI bisa mengambil peluang dalam mendukung pariwisata NTT. “PHRI harus bisa mendukung Pemerintah Provinsi NTT dalam pengembangan pariwisata. Pemerintah bangun infrasktruktur dan PHRI turut mendukung pada pengembangan akomodasinya. Misalnya bangun restoran di Timau Amfoang karena banyak pengunjung yang datang, juga restoran dibangun di Semau, serta di Mulut Seribu Rote Ndao dan lain-lain. Alam kita ini eksotiknya tinggi, maka manfaatkan dengan baik hal ini karena banyak pengunjungnya,”paparnya.
Ia juga meminta dukungan dari kerja sama bersama UMKM “Juga dukung pada UMKM kita. Sebagai suplai chain kita. Harus datang dari peternakan, pertanian, dan industri dari daerah kita. Harus mulai bertumbuh ke sana sehingga kita tidak tergantung dari luar,” tegasnya.
Gubernur juga meminta agar pengembangan hotel di kawasan yang eksotis dengan dibangunnya hotel dengan level hotel bintang 4 , 5 dan seterusnya karena banyak pengunjung yang datang ke tempat wisata di daerah tersebut. (***/hms/msc)