KUPANG, – Setelah Pelatihan dan Pendampingan Active Selling dibuka serentak di 10 daerah, fasilitator dan UMKM di sektor produksi dan pengolahan langsung bergegas mengejar target dan tujuan.
Dimulai dari awal Juli 2021, Active Selling yang dilakukan oleh Direktorat Ekonomi Digital, Ditjen Aplikasi Teknologi Informatika, Kementerian Kominfo RI telah resmi dibuka pada Senin (26/7/2021). Terkendala dengan PPKM, target daerah kegiatan Active Selling yakni di 10 Destinasi Wisata Prioritas melakukan pembukaan melalui layar virtual.
Mengingat bagaimana UMKM mampu menopang perekonomian di kala pandemi, juga karena pandemi Covid-19 ini memaksa bisnis harus pararel antara offline dan online, maka UMKM harus memiliki bekal yang cukup untuk menyongsong derasnya perkembangan dunia digital.
Aplikasi marketplace sebagai pasar online menjadi yang utama. Selain itu terdapat aplikasi-aplikasi pendukung lainnya untuk membuat proses bisnis lebih efektif dan efisien. Sebut saja aplikasi media sosial sebagai sarana promosi, aplikasi agregtor untuk memonitor toko-toko online ke dalam satu aplikasi, aplikasi kasir dan aplikasi pembukuan untuk memudahkan pencatatan.
“Aplikasi pasar online atau marketplace telah menggantikan peran pasar tradisional di dunia digital. Agar toko online menghasilkan laba yang besar, UMKM wajib mengoptimalkan berbagai aplikasi pedukung lainnya sehingga bisnis mereka lebih efektif dan efisien ”, terang I Nyoman Adhiarna, Plt. Direktur Ekonomi Digital, Kementerian Kominfo RI dalam wawancara sebelum acara pembukaan berlangsung.
Turut hadir membuka acara ini adalah Fransiskus Xaverius Sukur, SH yang kesehariannya menjabat sebagai Kepala Disperidagkop Kabupaten Manggarai Barat yang tak mau ketinggalan memberikan semangat lewat virtual. Bersama jajarannya ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu kelancaran kegiatan ini agar dapat sepenuhnya bermanfaat bagi UMKM di daerah NTT.
Active Selling akan membantu UMKM memiliki bekal yang cukup untuk berkompetisi di pasar digital. UMKM daerah juga diharapkan mampu menjual produk-produk lokal untuk mendongkrak perekonomian di daerahnya.
Sumarno selaku Koordinator Adopsi Teknologi Digital UMKM Kemkominfo RI berharap bahwa kegiatan ini dapat berlangsung dengan minimum kendala, agar bisa menjangkau sasaran yakni 2.600 UMKM di sektor produksi dan pengolahan di Jawa Tengah dan sekitarnya. Dan pada intinya adalah membantu UMKM untuk meningkatkan pendapatan melalui aplikasi-aplikasi digital.
“Saya berharap, dengan dukungan perangkat daerah, kegiatan ini lancar, supaya mencapai sasaran yang tepat dan tujuannya juga terwujud. Kegiatan ini semata-mata untuk membantu UMKM agar dapat meningkatkan pendapatan mereka melalui pemanfaatan aplikasi-aplikasi digital”, sambut Sumarno dalam wawancara terpisah melalui sambunan telefon.
Kegiatan Active Selling ini juga dibarengi dengan survei terhadap 3.700 UMKM di setiap daerah. Output dari survey diharapkan dapat menghimpun kondisi terkini dan harapan para UMKM sebagai pijakan kegiatan mendatang. (***/msc)