TIGA karya monumental pemerintahan Kota Kupang saat ini, terus berproses menuju ke tahapan finishing yang pada akhir tahun nanti, selesai dikerjakan. Ketiga karya terbaik yang nantinya menjadi ikon membanggakan bagi Kota Kupang, antara lain pembenahan kawasan pantai LLBK dan terminal Kupang. Sedangkan lokasi kedua yakni pengembangan kawasan Pantai Kelapa Lima yang letaknya persis di depan Hotel Aston. Sementara lokasi ketiga adalah jalur pedestrian di koridor III, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, tepatnya di lokasi pekerjaan yang berada tepat di belakang Pos Polisi Bundaran El Tari.
Terpantau media ini, ketiga pekerjaan besar ini sementara dikebut untuk segera dituntaskan. Bahkan di depan Hotel Aston, sudah hampir rampung dan hanya pemasangan aneka ornamen dan kelistrikan. Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH optimis pekerjaan penataan Kota Kupang di tiga lokasi akan berakhir sesuai target pada Desember 2021 mendatang.
Kepastian ini diberikannya ketika mendatangi langsung guna meninjau progres pekerjaan di tiga lokasi, November lalu. Memang harus diakui bahhwa pembangunan tengah gencar dilakukan di Kota Kupang. Kota yang dulunya kumuh, berangsur membaik.
Tidak hanya pemerintah giat melakukaan bedah rumah. Melainkan perbaikan infrastruktur pun mereka lakukan. Berbagai fasum dibenahi, juga spot-spot menarik yang nantinya menjadi ikon Kota Kupang. Tak pelak, kota ini kian cantik di tangan Jeriko, demikian dia biasa disapa.
Diberitakan sebelumnya bahwa walikota berharap agar proses pembangunan ini dipercepat, dan jangan sampai menghambat arus transportasi. Dalam dialog dengan beberapa pemilik toko di LLBK, mereka merasa senang terhadap pembenahan-pemenahan ini.
Yang membanggakan dari pembangunan ini adalah, pengembangan kawasan pantai LLBK ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain tentang bagaimana memadukan antara pengembangan UMKM dan pengembangan potensi pariwisata. Selain menyediakan dua bangunan khusus bagi para pelaku UMKM, khususnya penjual jajanan, di lokasi tersebut juga disediakan fasilitas publik layaknya plaza atau square di luar negeri. Demikian Kasie Pelaksana Wilayah 1 Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT, Doddie Soetopo saat itu.
Adapun seluruh pembiayaan pekerjaan penataan kota ini bukan berasal dari APBD Pemkot Kupang, melainkan bersumber dari dana direktif presiden sebagai bentuk dukungan atas usulan penataan kota yang disampaikan Wali Kota kepada pemerintah pusat.
Menurut Wali Kota masih ada banyak pekerjaan penataan kota lainnya yang didukung dengan dana dari pemerintah pusat seperti pengolahan sampah, pembangunan drainase dan penataan kembali 3 bundaran serta pembangunan 4 gerbang masuk Kota Kupang, yang saat ini sedang dalam proses.
Wali Kota berharap pembangunan yang sudah mulai berjalan selama masa kepemimpinannya kurang lebih 3-4 tahun terakhir ini membawa manfaat bagi seluruh warga Kota Kupang, tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan akan tempat rekreasi dan hiburan tapi juga untuk pengembangan ekonomi warga terutama UMKM. Apalagi menurutnya di dua lokasi yakni LLBK dan Kelapa Lima telah disediakan bangunan khusus bagi para pelaku UMKM dan pedagang kecil sebagai tempat berjualan. Tentunya diharapkan para pedagang yang akan menggunakan fasilitas tersebut turut menjaga kebersihan dan keindahan tempat tersebut. Warga juga diimbau untuk turut menjaga agar semua fasilitas yang sudah dibangun tersebut dijaga agar selalu dalam kondisi baik dan tertata, sehingga bisa dinikmati oleh semua orang. (***/stenly boymau)