Kupang (MEDIATOR)—LapakDekra, E-comerce yang dihadirkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT, kini sukses membangun sinergi dengan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Saat ini, mereka sudah mengakomodir lebih dari 400 pelaku UMKM, menjadi mediator yang berintegritas dalam memperkenalkan serta memasarkan aneka produk UMKM.
Untuk memudahkan transaksi, LapakDekra membangun jejaring dengan perbankan, dan Bank NTT menjadi pilihan paling tepat. Pada Rabu (24/8) kemarin Benned Leonard sebagai penggagas LapakDekra, memimpin sebuah tim kecilnya beraudiens dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat di ruang kerjanya.
Saat itu, tim yang terdiri dari Perwakilan dari Dekranasda NTT, Kementrian Komunikasi dan Informatika RI, Dinas Kominfo NTT, Biro Pengadaan Barang dan Jasa , Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan NTT, serta Dinas Koperasi dan UMKM dan Provinsi NTT, berdiskusi mengenai pengembangan marketplace lokal, UMKM, Trinity Academia pengembang ekosistem startup digital di NTT.
Saat itu Gubernur VBL berharap seluruh stakeholder baik pemerintah dan swasta dapat bersinergi guna mendukung marketplace lokal. Pendiri Partai Nasdem itu pun berharap marketplace lokal seperti LapakDekra dan lainnya dapat terhubung dengan LPSE dan LKPP guna mendukung para UMKM lokal untuk menyerap anggaran APBN maupun APBD pada setiap OPD yang ada.
Benned Leonard saat itu mengakui saat ini pihaknya telah mengakomodir 400 UMKM dan pihaknya memberi apresiasi atas dukungan Gubernur Laiskodat terhadap pengembangan E-Comerce local LapakDekra.
“Terima kasih Bapak Gubernur yang telah mendukungan kami. Kami akan terus berupaya untuk mengakomodir sebanyak-banyaknya hasil UMKM dari masyarakat NTT untuk dipasarkan melalui marketplace kita,”katanya menambahkan LapakDekra yang digagasnya telah terkoneksi dengan logistik besar seperti gopay, dana, shopeepay, pospay, linkaja, dan doku.
“Juga pembayaran bisa dilakukan menggunakan semua bank. Bahkan bisa juga menggunakan digital payment seperti ovo. Meski demikian, semua pelaku UMKM yang tergabung dalam aplikasi ini semua punya rekening penampung Bank NTT. Ini bentuk kolaborasi kita antara UMKM dan Bank NTT sebagai bank milik masyarakat NTT,”ujarnya.
Benn menjelaskan, keunggulannya ketika menggunakan aplikasi lokal LapakDekra maka dipastikan produk-produk yang dipasarkan benar-benar merupakan produk asli NTT. Pihaknya membangun kepercayaan ini demi sebuah usaha yang berkelanjutan.
“Kalau menggunakan aplikasi lain, kita belum bisa memastikan bahwa jika membeli kain tenun NTT misalnya, nanti barangnya sampai bisa saja palsu, bukan tenun NTT malah bisa saja duplikasi dari daerah lain dan tidak asli. Kalau melalui aplikasi kita maka sudah pasti barang asli,”ujarnya meyakinkan. Rupanya kerja keras mereka yang penuh integritas ini mengandung kagum dari Gubernur VBL. (BOY)