Perjuangkan Aspirasi Pekerja Wisata Labuan Bajo, Fahmi Abdullahi ke Jakarta

Ekonomi459 Dilihat

Jakarta (MEDIATOR)–Menindaklanjuti aspirasi nelayan dan juga pelaku wisata di Labuan Bajo khususnya pemilik kapal nelayan serta Phinisi mengenai kesulitan memperoleh BBM yakni pertalite maupun solar, maka Ketua Japnas NTT, Fahmi Abdullahi harus berangkat ke Jakarta. Fahmi yang juga Waketum APINDO NTT ini, sejak Kamis (2/5) sudah berada di Jakarta. Disana dia bertemu sejumlah pihak yang ikut berjuang demi terpenuhinya kebutuhan bahan bakar untuk kapal nelayan maupun pelaku wisata lainnya yakni pemilik kapal Phinisi.

Fahmi Abdullahi bersama rekan bisnis yang adalah pengusaha nasional dalam sebuah seremoni.
Foto: Ist

“Saya sedang berada di Jakarta, dan saya sudah bertemu sejumlah pihak. Seperti jejaring kita, dan saya menemui Sekjend HiPMI, Anggawira, yang juga ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional Prabowo-Gibran untuk memperjuangkan nasib dan keinginan para pengusaha muda Labuan Bajo yang hampir 70 persen mengoperasikan kapal Phinisi di sana,”ujar Fahmi.

Dalam pertemuannya di Kementerian Investasi itu, mereka membahas apa saja yang menjadi kendala dalam distribusi bahan bakar untuk para nelayan serta pemilik kapal Phinisi sebagai pelaku wisata yang patut diprioritaskan.

Baca Juga  Mantan Presiden World Marketing Association Salut Kreatifitas Bisnis Bank NTT

“Kami membahas mengenai kendala-kendala dalam distribusi bahan bakar disana, karena memang ada pengakuan bahwa saudara-saudara kita di Labuan Bajo sangat kesulitan memperoleh bahan bakar untuk kapal mereka, baik pertalite maupun solar. Kita berharap agar kedepan, sudah ada SPBU yang khusus menerima mereka, karena bagaimanapun mereka adalah penyedia jasa pariwisata premium yangh tidak boleh disepelekan,”tegas Fahmi. Dia beralasan, jika kapal-kapal ini tidak beroperasi, tentu akan mempersulit nelayan maupun pemilik kapal untuk mengantar tamu yakni wisatawan regional maupun mancanegara untuk menikmati destinasi wisata di pulau-pulau di Labuan Bajo.

Fahmi Abdullahi bersama Anggawira dalam sebuah acara.
Foto: Ist

“Kita tau bahwa destinasi-destinasi wisata itu bukan tersentralisasi pada satu tempat melainkan tersebar di pulau-pulau. Seperti pulau Padar, Pulau Komodo dan pulau lainnya. Masing-masing dengan keunikannya sendiri. Nah ini yang haruslah dilayani, jika mereka mogok, bagaimana dengan anggapan dunia luar terhadap pelayanan kita. Tentunya buruk, dan kita tidak mau itu terjadi,”tegas Fahmi.

Baca Juga  PLN Raih 19 Penghargaan di Ajang ISDA 2022, Wapres Ucap Selamat

Dan dalam pertemuan itu, menurut Fahmi, Anggawira siap untuk membantu dengan memfasilitasinya ke sejumlah pemangku kebijakan. Minimal di Labuan Bajo sudah ada SPBU khusus yang memberikan pelayanan kepada pemilik kapal baik itu kapal nelayan maupun kapal Phinisi.

“Diskusi kami mengerucut, dan kedepan nelayan akan dibantu. Kita harap agar tidak ada kendala yang besar sehingga impian para nelayan dan pelaku wisata di Labuan Bajo segera terwujud,”pungkas Fahmi.

Diberitakan sebelumnya, Andy Ansyaruding Tahiya selaku pemerhati masyarakat nelayan dan wisata Labuan Bajo, dalam suratnya yang mengatasnamakan masyarakat itu menyampaikan keluhan masyarakat pelaku wisata dan nelayan di Labuan Bajo.

“Khususnya kami yang bergerak di Bidang Pariwisata khususnya di laut yakni pemilik kapal wisata plus masyarakat nelayan. Terus terang, selama ini kami sangat kesulitan dalam memperoleh bahan bakar bahkan sangat kekurangan, baik itu pertalite maupun solar,”tulisnya.

Baca Juga  Ada Pesta Sesungguhnya di HUT PARADOX, Dari Pesta Diskon hingga Pesta Kembang Api
Fahmi Abdullahi ketika bertemu pelaku perwakilan pelaku wisata di Labuan Bajo.
Foto: Ist

Atas kendala tersebut, mereka sebagai penyedia layanan pariwisata bagi para wisatawan, mengaku sangat terbatas dalam pelayanan. Karena mayoritas kapal pariwisata dan nelayan menggunakan Solar.

“Kami beraktivitas sebagai pelaku wisata dan juga nelayan. Agar kalau bisa kami memperoleh bahan bakar bersubsidi, seperti di daerah lainnya. Kami berharap kepada pengurus JAPNAS , HIPMI dan APINDO agar kiranya bisa memberikan solusi sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat bisa teratasi,”tulisnya.

Dalam diskusinya dengan Fahmi Abdullahi di Labuan Bajo pekan kemarin di sela-sela perayaan HUT REI tingkat nasional tahun 2024, masyarakat sangat berharap perhatian serius pemerintah terhadap masalah ini. Jika tidak, bukan tidak mungkin mereka akan membatasi pelayanan terhadap kepariwisataan di Labuan Bajo sebagai tindakan serius atas kesulitan bahan bakar. (KJR)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *