Menteri PKP Chek Persiapan Ready Stock Rumah,  ada Apresiasi Kinerja DPP REI dan Saran Produktif dari Bobby Lianto

Ekonomi77 Dilihat

Bandung (MEDIATOR)–Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) RI, Maruarar Sirait, Minggu 29 Desember 2024 melakukan kunjungan ke lokasi perumahan proyek Buana Cicalengka Raya 2, Bandung.
Di lokasi perumahan tersebut, dimulai dari program penanaman Satu Juta Pohon di proyek Buana Cicalengka Raya 2 kemudian peresmian kebun persemaian REI serta peninjauan rumah FLPP redislog dan berdialog dengan warga MBR di Perumahan Buana Cicalengka Raya 2 dan diakhiri dengan pembagian sembako kepada warga MBR Buana Cicalengka Raya 2.
Ikut hadir Ketua Umum DPP REI pusat, Joko Suranto yang didampingi para wakil ketua umum DPP REI pusat lainnya seperti Joko Santoso, Fajar Sulkarnain, Aldri Istambul Lingayo.
Tak hanya itu, Bobby Lianto sebagai Wakil Ketua Umum DPP REI Pusat bidang pengembangan industri UMKM terkait properti yang juga adalah pengusaha properti asal NTT ikut hadir dalam moment tersebut.
Mantan ketua DPD REI NTT 2 periode yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum KADIN Provinsi Nusa Tenggara Timur, memimpin delegasi dari NTT.
Adapun kegiatan saat itu diawali dengan makan siang bersama dan berdiskusi di rumah makan Asep Strawberry yang membahas tentang beberapa permohonan kepada Menteri Keuangan agar anggaran FLPP dapat terealisasi dalam bulan Januari 2025.
Serta ada 8 usulan dari REI untuk mendukung kebijakan program 3 juta rumah.
Pada kesempatan tersebut, Menteri  Maruarar mengapresiasi program penanaman pohon dan kebun persemaian REI serta mengapresiasi developer yang peduli terhadap lingkungan dan bertanggung jawab terhadap kualitas rumah.
Pada saat diskusi tersebut, Bobby Lianto Wakil Ketua Umum DPP REI bidang pengembangan industri UMKM terkait properti menyampaikan beberapa usulan, pandangan dan juga problematika yang terjadi pada developer pada umumnya di Indonesia dan juga khususnya di NTT.
Beberapa hal yang disampaikan adalah tentang kawasan hutan yang overlapping masuk ke dalam kawasan perumahan yang sudah memiliki sertifikat dan sudah lama terbangun perumahan juga.
Hal tersebut menghambat tentunya program 3 juta rumah yang dilakukan di NTT yang mana ada lebih dari 5 developer yang lahannya terkena atau masuk dalam kawasan hutan tersebut.
“Selain itu juga,  rata-rata tanah di zona R3 di mana secara tata ruang masuk dalam pemukiman perumahan tapi justru sertifikatnya redis yang mana untuk menggantikan atau balik nama butuh beberapa tahun,”tegas Bobby menambahkan mungkin dalam kebijakan percepatan program 3 juta rumah ini dapat memberikan kebijakan-kebijakan untuk pembangunan Perumahan program 3 juta rumah. (RLS/KADIN-NTT/BOY)

Baca Juga  Didoakan Pendetanya Ahok, Disaksikan Tiga Jenderal Hebat dan Gubernur, Bobby Lianto Nahkoda Baru KADIN NTT

Posting Terkait

Jangan Lewatkan