SoE (MEDIATOR)–Tinggal menghitung hari, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)/Dapur Sehat akan melayani 1.200 murid PAUD/TK, SD SMP di kawasan 3 T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) tepatnya di Desa Koa, Kecamatan Mollo Barat, Kabupaten TTS, Provinsi NTT.
Untuk diketahui, ini adalah SPPG pertama di TTS setelah Januari dan Februari 2025 kemarin terdapat 17 SPPG yang sudah beroperasi di 18 dari 22 Kab/Kota se NTT.
Foto: dok
Sabtu, 3 Mei 2025 masyarakat Desa Koa yang dihadiri oleh pejabat dari Badan Gizi Nasional, Florencio Mario Vieira, Pejabat Pemkab TTS , Camat Mollo Barat, Kades Koa, Kepala SPPG Koa, Relawan Yayasan Wadah Titian Harapan (motor penggerak pembangunan dapur sehat di Koa), Kepala Sekolah dan unsur terkait melangsungkan Kebaktian Ucapan Syukur atas kesiapan SPPG Koa untuk melayani penerima manfaat.
Inilah madah syukur atas berkat tak terhingga dari Tuhan, untuk sebuah proses panjang dan terjawabnya sebuah doa.
“Saya hadir di tengah-tengah mereka. Ini adalah kunjungan kesekian setelah beberapa kali kunjungan untuk memastikan kesiapan SPPG. Semua yang hadir mau bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih karena semua itu terjadi atas belas kasih yang tak pernah berkesudahan bagi umat-Nya yang setia dalam Iman dan Pengharapan,”demikian Mario Vieira kepada Mediatorkupang.com, Minggu (4/4) di Kupang.
Desa Koa merupakan salah satu dari 55 komunitas yg dilayani dan didampingi Yayasan Wadah Titian Harapan se-Indonesia. Wadah hadir di Desa Koa 5 Januari 2013 dan sejak itu banyak berkah yang datang melalui uluran tangan banyak pihak sesuai dengan visi Wadah yang memiliki visi ‘Masyarakat yang berdaya dan bermartabat’ dan misi ‘Memberdayakan pribadi-pribadi secara holistik melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.’
Foto: dok
Visi dan Misi Wadah ini selaras dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Didahului dengan ketersediaan SDM yang sudah siap di Koa untuk berkolaborasi dengan pemerintah (cq Kepala SPPG) dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui Program MBG.
Tak hanya itu, panggilan melayani ini seperti sebuah kutipan sajak yang ditemukan di saku Kapt. Anumerta Subianto “Kita tidak sendirian. Beribu-ribu orang bergantung pada kita. Rakyat yang mungkin tak akan pernah melihat kita. Tetapi apa yang kita lakukan akan menentukan jadi apa mereka.” (stenly boymau)
